Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Warga Kota Jambi Keluhkan Krisis Air Bersih Akibat Kebocoran Pipa PDAM, Terpaksa Tampung Air Hujan

Menampung air hujan. (IST)

Jambipos Online, Jambi-Kebocoran pada sambungan pipa transmisi air PDAM Tirta Mayang Kota Jambi membuat ribuan pelanggan warga Kota Jambi mengalami kesulitan air bersih. Hingga Rabu pagi (19/2/2025), distribusi air belum kembali normal, menyebabkan warga terpaksa mencari alternatif untuk kebutuhan sehari-hari dengan menampung air hujan. Sebanyak 24.000 pelanggan terdampak.

Sherly, warga Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi mengaku kesulitan karena air PDAM tidak mengalir selama empat hari terakhir.

"Kami tidak tahu penyebab air PDAM Tirta Mayang mati, selama ini kami juga tidak dapat informasi atau pemberitahuan. Tapi untung datang hujan sehingga bisa ditampung untuk kebutuhan darudat ini," ujarnya.

Untuk mengatasi terhentinya saluran air ini, dia terpaksa menampung air hujan agar tetap bisa beraktivitas. 

Hal serupa dialami Budiman, warga di kelurahan yang sama. Ia mengeluhkan air PDAM yang belum mengalir hingga saat ini.

"Kami sehari-hari menggunakan air PDAM inilah, air sumur kami idak ada. Kami terpaksa menumpang lah ke tetangga. Anak ada yang dak mandi," ungkapnya.

Sherly dan Budiman juga meminta adanya kompensasi bagi pelanggan yang terdampak jika distribusi air tidak segera dipulihkan. "Kami setujulah adanya kompensasi, sesuailah dengan kondisi kita saat ini," katanya.

Sebelumnya, kebocoran pipa PDAM terjadi sejak Sabtu (15/2/2025), menyebabkan pasokan air ke sekitar 24.000 pelanggan terhenti. Saat ini, Perumda Tirta Mayang Kota Jambi tengah melakukan perbaikan pada pipa PVC berdiameter 600 milimeter yang mengalami kebocoran.

24.000 Pelanggan Terdampak

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi mengalami gangguan serius pasokan air bersih akibat kebocoran pada pipa transmisi utama, sehingga 24.000 pelanggan terdampak.

Terpisah, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Mayang, Dwike Riantara di Jambi, menjelaskan kebocoran terjadi pada Sabtu (15/2/2025) pekan lalu di kawasan Broni, Kota Jambi, tepatnya di jalur pipa transmisi dari Intake Pulau Pandan menuju Instalasi Pengolahan Air (IPA) Broni 1.

Akibat kebocoran ini aliran air terhenti, sehingga pasokan ke berbagai wilayah terganggu. Dampak dari kebocoran ini dirasakan oleh sekitar 24.000 pelanggan di sejumlah wilayah Kota Jambi, termasuk Kota Baru, Paal Merah, Alam Barajo, Danau Sipin, Jelutung, Jambi Selatan, serta Desa Talang Belido di Kecamatan Sungai Gelam.

"Petugas kami telah bekerja keras sejak hari pertama gangguan ini terdeteksi, saat ini petugas melakukan pengalihan aliran air agar sebagian pelanggan dapat menerima pasokan, meskipun dalam jumlah terbatas," katanya.

Dwike Riantara mengatakan pipa yang mengalami kebocoran merupakan pipa PVC berdiameter 600 mm yang beroperasi sejak 1999, lokasinya berada pada kedalaman 7 meter di bawah tanah membuat proses perbaikan menjadi lebih kompleks. 

Pihaknya memperkirakan perbaikan akan berlangsung selama sepekan ke depan. PDAM Tirta Mayang menargetkan pemulihan hingga Februari ini.

"Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas pelanggan, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan berupaya secepat mungkin untuk menyelesaikan perbaikan," kata Dwike.

Pihak PDAM Tirta Mayang mengimbau pelanggan untuk menghemat penggunaan air selama proses pemulihan berlangsung. Bagi pelanggan yang membutuhkan pasokan air tangki, dapat menghubungi layanan pengaduan resmi PDAM Tirta Mayang agar distribusi air dapat dilakukan secara merata.

"Kami terus berusaha maksimal agar pasokan air kembali normal dan masyarakat dapat kembali menikmati layanan air bersih tanpa kendala," pungkasnya. (JPO-Red/Lee)  







Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar