Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Meretas Jalan Nasional, Menuju Konektivitas Akses Perekonomian Provinsi Jambi Gemilang

Mulus: Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera Provinsi Jambi. (Foto: Asenk Lee Saragih)

Oleh: Rosenman Manihuruk

Jambipos Online, Jambi-Pembangunan infrastruktur jalan di Provinsi Jambi merupakan program paling prioritas dalam visi pembangunan Provinsi Jambi 15 tahun terakhir. Pembangunan infrastruktur sebagai urat nadi perekonomian yang harus didukung oleh pemerintah guna mewujudkan masyarakat mandiri dalam meningkatkan perekonomian. Meretas jalan Nasional di Provinsi Jambi sebagai konektivitas akses ekonomi antar kabupaten kota se Provinsi Jambi. 

Salah satu instansi yang menangani pembangunan infrastruktur ini adalah Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi dibawak Kementerian Pekerjaan Umum RI. Renstra BPJN Jambi memuat tujuan dan sasaran, arah kebijakan dan strategi, program, kegiatan, target, serta indikator kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jambi.

Pentingnya percepatan pembangunan jalan Nasional di Provinsi Jambi, adalah salah satu solusi meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di daerah produksi pangan. Guna mewujudkan pembangunan insfrastruktur Jalan Nasional yang berkelanjutan, Kementerian Pekerjaan Umum RI lewat BPJN Wilayah Jambi terus  bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kote dan Pemerintah Provinsi Jambi.

Provinsi Jambi yang memiliki luas wilayah 53.435 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 3,5 juta jiwa tentunya harus didukung infrastruktur jalan yang memadai guna menunjang akses ekonomi dalam mengelola potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang begitu beragam.

Definisi infrastruktur menurut Grigg (1988) adalah sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi. 

Sedangkan American Public Works Association (Stone, 1974 Dalam Kodoatie,R.J.2005) mendefinisikan infrastruktur sebagai fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah, transportasi dan pelayanan-pelayanan similar untuk memfasilitasi tujuan-tujuan sosial dan ekonomi.

Singkatnya infrastruktur adalah sekumpulan fasilitas yang sengaja disediakan untuk mendukung aktivitas masyarakat. Dalam sudut pandang Islam, infrastruktur merupakan suatu media untuk menegakkan kemaslahatan  dan kesejahteraan masyarakat  (sharia compliance).

Infrastruktur jalan khususnya berperan penting sebagai penunjang pembangunan karena ia mempunyai peran vital dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. 

Dengan demikian, dapat dikatakan infrastruktur adalah modal esensial masyarakat yang memegang peranan penting dalam mendukung ekonomi, sosial-budaya, dan kesatuan dan persatuan yang mengikat dan menghubungkan antar daerah.

Dalam sudut pandang ekonomi kontribusi infrastruktur dalam pembangunan adalah untuk mengatasi masalah-masalah pembangunan yang meliputi kesenjangan, pengangguran, dan kemiskinan sebagai berikut. Infrastruktur sebagai sarana pra sarana yang mempermudah aksesibilitas dari satu tempat ke tempat lain, akan memberikan kemudahan dalam distribusi pembangunan fasilitas-fasilitas lainnya. 

Sehingga, pemerataan pembangunan dalam hal apapun menjadi lebih mudah. Hal ini memiliki efek domino dan multiplier bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan. Ketika akses mudah, insentif untuk membangun usaha meningkat karena kemungkinan untuk sukses lebih besar. 

Pembangunan infrastruktur jalan Nasional di daerah produksi sangat penting untuk diakselerasi saat ini mengingat sektor ini berperan untuk menstimulus dan menggerakkan ekonomi di sektor-sektor lain yang muaranya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di saat ekonomi global yang saat ini mengalami kelesuan. 

Pembangunan infrastruktur jalan Nasional di Provinsi Jambi akan mendorong sektor-sektor lain tumbuh seperti penyerapan tenaga kerja, infrastruktur energi, pangan, industri manufaktur dan industri penunjang sektor konstruksi lain.

Memasuki usia Provinsi Jambi 68 tahun (6 Januari 1957- 6 Januari 2025), usia yang sudah dewasa bahkan sudah memasuki lansia. Tentunya pembangunan infrastruktur jalan Nasional sungguh berkembang pesat. Pembangunan infrastruktur jalan Nasional di Provinsi Jambi tidak terlepas dari visi “Jambi MANTAP”, dibawah kepemimpinan Gubernur Jambi dan Wakil Gubernur Jambi H Al Haris -KH Abdullah Sani. 

Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos MH mengharapkan meningkatkan sinergitas antar instansi Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat disetiap tingkatan. Harapan tersebut disampaikannya usai melaksanakan Upacara Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-79 dengan tema “Bakti PU Sigap Membangun Negeri Untuk Rakyat”, bertempat di Kantor Dinas PUPR Provinsi Jambi, Selasa (03/12/2024).

"Kementerian PU dan Dinas PU Provinsi Jambi perlu kita memastikan seluruh insan PU sebagai pelayan publik, bertindak cepat dan tepat membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan infrastruktur yang tidak mampu mereka selesaikan sendiri.  Hal ini meliputi penanganan jembatan, sumber daya air, dan infrastruktur lainnya. Oleh karena itu, diharapkan momen ini dapat mengembalikan marwah dan hakikat PU sebagai pelayan masyarakat dibidang infrastruktur," ujar Gubernur Al Haris.

Presiden Joko Widodo saat meninjau ruas Jalan Kota Jambi hingga Desa Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pada Selasa, 16 Mei 2023. Dalam keterangannya di Jalan Akses Sungai Gelam, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah akan mengambil alih sejumlah perbaikan jalan provinsi dan jalan kabupaten di Provinsi Jambi. (Dok: Jambipos Online)

Jejak Digital BPJN Jambi

Renstra BPJN Wilayah Jambi memuat tujuan dan sasaran, arah kebijakan dan strategi, program, kegiatan, target, serta indikator kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jambi.

BPJN Wilayah Jambi di bawah kepemimpinan Ibnu Kurniawan, lembaga ini mengklaim keberhasilan menyelesaikan sebagian besar proyek infrastruktur jalan dan jembatan di Provinsi Jambi. 

Menurut Ibnu Kurniawan, hingga November 2024, dari 58 paket pekerjaan di tahun 2024, sudah 50-an rampung. Pernyataan Ibnu Kurniawan mengindikasikan capaian yang signifikan, termasuk beberapa proyek vital yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat.

Kata Ibnu Kurniawan, salah satunya adalah Jembatan Tamiai di Kerinci, yang mengalami musibah putus pada awal 2024. Meski diusulkan di tengah tahun, pengerjaannya baru mendekati tahap akhir. “Saat ini masih dalam proses finishing,” kata Ibnu. 

Selain itu, ruas Jalan Tempino hingga Batas Sumsel juga menjadi perhatian dan hingga kini hamper rampung. Pekerjaan tahun jamak (multiyears), seperti Jembatan Sungai Rengas, target penyelesaian pada 2025.

BPJN Wilayah Jambi berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur di Provinsi Jambi. Hal itu bukan sekadar janji, tetapi dibuktikan dengan hasil yang nyata dan sesuai target.

Dalam memperbaiki jalan Nasional di wilayah Provinsi Jambi, BPJN Wilayah Jambi selama 2024 telah menutup sebanyak 9.738 lubang jalan nasional yang berada di Provinsi Jambi.

Jumlah lubang yang ada di Jambi sekitar 10.549 lubang di jalan dan jembatan, dan pihak BPJN Wilayah Jambi telah menutup sebanyak 9.738 lubang di jalan nasional hingga November 2024.

"Sampai saat ini ada sekitar 767 lubang yang belum ditutup itu, baik lubang kecil atau besar, status minggu ini saja yang lagi dikerjakan 44 sisanya itu dari 767 lubang. Jadi sudah banyak sekali lubang yang kami tutup selama tahun ini," kata Ibnu Kurniawan kepada wartawan baru-baru ini.

Ibnu Kurniawan menjelaskan ratusan lubang tersebut terletak di jalan Mendalo, Muarojambi menuju Tembesi, Kabupaten Batanghari, di Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat dan Bungo ke Kota Sungaipenuh.

Pihak BPJN Wilayah Jambi terus mengejar perbaikan jalan dan menutup lubang, sampai saat ini masih tersisa satu bulan waktu yang dapat digunakan untuk menutup semua lubang yang tersisa.

Proses perbaikan jalan Nasional di Jalintim Sumatera Jambi. (IST Detik.com)

92 Persen Jalan Nasional Mantap

Ibnu Kurniawan menjelaskan jalan nasional sepanjang 1.318,9 km yang tersebar di Provinsi Jambi, dari jumlah tersebut 92 persen jalan nasional dalam kondisi bagus, sedangkan sisanya 8 persen sedang dalam perbaikan.

"Ada sekitar 8 persen yang belum bagus yang rusak minta perbaikan itu arah Lubuk Kambing-Merlung itu yang panjang," katanya.

Pihak BPJN Wilayah Jambi optimis dapat segera menyelesaikan pekerjaan hingga akhir tahun ini, sehingga jalan nasional di Provinsi Jambi keseluruhan dalam kondisi bagus. 

Sebelumnya, BPJN Wilayah Jambi juga telah melakukan perbaikan jalan di wilayah Provinsi Jambi saat jelang arus mudik lebaran April 2024 lalu. Jalan yang diperbaiki diutamakan untuk jalan-jalan yang kondisinya rusak dan menjadi perlintasan utama masyarakat yang hendak mudik.

Perbaikan jalan nasional ini juga dalam mendukung kenyamanan warga yang hendak melakukan arus mudik lebaran. Bahkan, arus mudik Lebaran tahun 2024 lalu sangat meningkat dibandingkan tahun lalu sehingga perbaikan ruas jalan rusak dipercepat.

Berdasarkan data BPJN saat ini, titik terbanyak untuk jalan nasional yang alami kerusakan di Provinsi Jambi itu berada di beberapa ruas jalan seperti Jalan Lintas Jambi-Tembesi, Bungo-Tebo dan Tembesi Sarolangun.

Ibnu menyebutkan perbaikan ruas-ruas jalan nasional yang rusak di Provinsi Jambi dilakukan melalui dua skema.

"Perbaikan ruas jalan yang rusak kita gunakan skema kontraktual dan swakelola, perbaikannya sudah mulai mungkin masyarakat juga sudah bisa lihat di lapangan," sebut dia.

Berdasarkan SK Gubernur Tahun 2023 pada Putusan No.703 PUPR bahwa luas jalan bertambah sebesar 151 kilometer, sehingga total panjang jalan Provinsi Jambi saat ini terlapor 1.183 kilometer.

Faktor Kerusakan Jalan

Wilayah Provinsi Jambi mengalami kerusakan ringan hingga berat, terutama pada jalan-jalan penghubung antar kabupaten/kota dan jalan desa. 

Beberapa faktor utama yang menyebabkan kerusakan jalan di Jambi antara lain: Beban Lalu Lintas: Meningkatnya volume kendaraan, terutama kendaraan berat seperti truk pengangkut hasil pertambangan, telah melebihi kapasitas jalan yang ada.

Kualitas Material: Penggunaan material konstruksi yang kurang berkualitas dan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan turut mempercepat kerusakan jalan.

Cuaca Ekstrem: Curah hujan yang tinggi dan seringnya terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor juga memperparah kondisi jalan.

Kurangnya Pemeliharaan: Kurangnya anggaran dan perhatian terhadap kegiatan pemeliharaan rutin juga menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan.

Kerusakan jalan di Jambi menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain:
Meningkatnya Biaya Transportasi: Kondisi jalan yang buruk menyebabkan biaya operasional kendaraan meningkat akibat kerusakan ban, suspensi, dan komponen kendaraan lainnya.

Menurunnya Produktivitas: Kerusakan jalan menghambat mobilitas barang dan jasa, sehingga berdampak pada penurunan produktivitas sektor pertanian, perdagangan, dan industri.

Meningkatnya Tingkat Kecelakaan: Jalan yang rusak meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas, yang dapat menyebabkan korban jiwa dan kerugian materi.

Menurunnya Kualitas Hidup: Kerusakan jalan mengurangi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan, serta menurunkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. 
Proses pemantapan jalan Nasional di Jalintim Sumatera Jambi. (Foto Istimewa)

Upaya Penanganan

BPJN Wilayah Jambi berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah jalan rusak melalui berbagai program perbaikan dan pemeliharaan. Beberapa langkah yang dilakukan untuk mengatasi masalah jalan rusak di Jambi antara lain:

Peningkatan Anggaran: Kementerian PUPR RI perlu mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk perbaikan dan pemeliharaan jalan Nasional di wilayah Provinsi Jambi.

Peningkatan Kualitas Material: Penggunaan material konstruksi yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan standar yang ditetapkan perlu menjadi perhatian utama.

Peningkatan Pengawasan: Perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan proyek perbaikan jalan untuk memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan kontrak.

Pengembangan Transportasi Alternatif: Pengembangan moda transportasi alternatif seperti kereta api dan transportasi massal dapat mengurangi beban pada jalan raya.

Masalah jalan rusak di Jambi merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif. Pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat dan berkelanjutan.

Dengan demikian, diharapkan kualitas infrastruktur jalan di Jambi dapat ditingkatkan dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.

Alternatif Jalan Tol

Kondisi jalan Nasional akan berdampak terhadap mobilisasi seiring hadirnya jalan tol di Provinsi Jambi sebagai alternatif pengguna jalan. Pembangunan jalan tol sejatinya tak mengurangi peningkatan pembangunan jalan Nasional di Provinsi Jambi.

PT Hutama Karya (Persero) menyebut Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) Tempino Jambi Seksi IA (Betung-Tungkal Jaya) sepanjang 30,7 km akan selesai pembangunannya pada pertengahan 2025. Target itu diharap bisa dicapai jika tidak mengalami hambatan dalam proses pengadaan lahan.

Dilansir detikFinance, Hutama Karya membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 960 km. Kini, Hutama Karya sedang melanjutkan infrastruktur nasional itu dengan dimulainya pembangunan dua ruas JTTS Tahap II. Selain Jalan Tol Betung-Tempino Jambi juga ada Seksi 4 (Interchange (IC) Tempino IC Ness) sepanjang 18,5 km yang ditarget selesai pertengahan 2025 itu.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan pembangunan kedua proyek ini telah dimulai sejak akhir Juni lalu, dan ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2025.

"Dengan bertambahnya dua ruas konstruksi ini maka urgensi pengembangan jalan tol ini akan mendukung terkoneksinya ruas-ruas backbone yang mengarahkan dari Sumatra Selatan menuju Riau hingga Jambi, sehingga akan memperkuat arus mobilitas baru. Pembangunan tol ini juga mendukung keberlanjutan Tahap II yang telah terlebih dahulu dimulai melalui Pembangunan Junction Pekanbaru -Bypass Pekanbaru," ujar Adjib dalam keterangannya, Kamis (22/8/2024).

Ia menyebutkan hingga akhir Juli 2024, progress konstruksi Jalan Tol Seksi 1A Betung-Tungkal Jaya sebesar 2,31% dengan progress pengadaan lahan mencapai 19,88%. Pada periode yang sama, progress fisik Jalan Tol Seksi 4 IC Tempino IC Ness mencapai 13,4% dengan progress pengadaan. lahan sebesar 98,02%.

Jalan Tol Seksi IA Betung Tungkal Jaya rencananya akan dilengkapi dengan 2 Underpass, 9 Overpass, 2 Box Traffic, 52 Box Culvert, serta 1 Interchange. Selain itu, terdapat juga fasilitas pelayanan berupa 1 pasang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) tipe A dan 1 gerbang tol (IC Betung).

Sedangkan untuk Jalan Tol Seksi 4 IC Tempino-IC Ness akan dilengkapi dengan 6 Underpass, 5 Overpass, 3 Box Traffic, 36 Box Culvert, dan 1 Interchange. Fasilitas pelayanan mencakup pasang TIP tipe A dan I gerbang tol (IC Ness).

Hutama Karya menerapkan pendekatan digital construction dalam pembangunannya seperti penerapan teknologi Building Information Modelling (BIM) yang meliputi pembuatan gambar kerja dan proses asistensi yang dilakukan secara digital antar stakeholder yang bertujuan akan mempercepat alur koordinasi.

Metode ini juga akan mengoptimalisasikan, dan mengurangi waste pekerjaan konstruksi. Penggunaan Lidar, Fotogrametri, serta dashboard berbasis Web GIS juga diintegrasikan untuk memantau progress dan mendapatkan. elevasi secara lebih cepat, serta memastikan pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan perencanaan.

"Kemajuan progress yang terus berjalan dan berbagai inovasi teknologi yang diterapkan, Hutama Karya optimis pembangunan ini dapat berjalan secara efisien dan sesuai dengan standar keselamatan," ujar Adjib.

Jika tersambung penuh, kata dia, kehadiran jalan bebas hambatan Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) Tempino Jambi (171 km) akan memangkas waktu tempuh dari sebelumnya 56 jam menjadi sekitar 22,5 jam yang diharapkan dapat memperlancar pergerakan barang dan jasa antar provinsi, serta mendukung pertumbuhan UMKM melalui pengembangan Rest Area yang akan dibangun di sepanjang jalan tol.

Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.030 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 230 km dan 800 km ruas tol Operasi.

Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni - Terbanggi Besar (140 km), Tol Terbanggi Besar Pematang Panggang - Kayu Agung (189 km), Tol Palembang Indralaya (22 kın), Tol Medan Binjai (17 km), Tol Pekanbaru Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2-6 (49 km) serta Tol Binjai-Langsa Seksi Binjai-Tanjung Pura (38 km), Tol Bengkulu Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru Bangkinang (31 km), Tol Bangkinang - XIII Koto Kampar (25 km), Tol Indralaya Prabumulih (64 km), Tol Indrapura Kisaran (48 km), Tol Tebing Tinggi-Indrapura (28,5 km).

Pembangunan jalan tol di wilayah Provinsi Jambi dapat menjadi konektivitas jalan Nasional sebagai akses ekonomi antar kabupaten kota se Provinsi Jambi. Sehingga cita-cita meretas jalan Nasional, menuju konektivitas akses perekonomian Provinsi Jambi gemilang dapat terwujud bersama Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi. Semoga. (Berbagaisumber/AsenkLeeSaragih)

Galeri Foto Program (BPJN) Wilayah Jambi.











Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar