Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Provinsi Jambi Dibentuk

Forum Pembentukan Forum Pengurangan Bencana Resiko Bencana (FPRB) Propinsi Jambi dibuka Sekda Provinsi Jambi, Dr Sudirman SH, MH, Kamis (19/12/2024) di Resort Rumah Kito, Kota Jambi.

Jambipos Online, Kota Jambi-Forum Pembentukan Forum Pengurangan Bencana Resiko Bencana (FPRB) Propinsi Jambi dibuka Sekda Provinsi Jambi, Dr Sudirman SH, MH, Kamis (19/12/2024) di Resort Rumah Kito, Kota Jambi.

Sudirman dalam sambutannya mengatakan, pembentukan Forum Pengurangan Bencana ini tujuannya guna kesiapan kesiagaan dalam menghadapi setiap bencana yang setiap saat bisa saja terjadi. Untuk itu, tegas Sudirman, forum ini sebagai komunikasi dan koordinasi seluruh kegiatan melibatkan semua komponen masyarakat dan stake holder.

"Kita lebih baik melakukan pencegahan  dari pada penanggulangannya, ini tanggung jawab kita semua, bukan hanya tanggung jawab badan penanggulangan bencana," tegasnya.

Menurut Sudirman bencana yang sering terjadi di Provinsi Jambi ada dua hal, yaitu  kebakaran hutan, dan bencana alam seperti banjir atau tanah longsor. "Anggaran bencana ini cukup besar, kita pernah mengalaminya pada tahun 2015 dan tahun 2019," ungkapnya.
Sekda Propinsi Jambi, Dr Sudirman SH, MH.

Forum Pengurangan resiko bencana ini, lanjut Sudirman, akan ditindaklanjuti setiap kabupaten dan kota se Provinsi Jambi.

Sebelumnya, Direktur Warsi diwakili Adi Junaidi  mengatakan, terjadi bencana memliki dampak selain terhadap lingkungan konservasi hutan  juga masyarakat serta harta benda. Menurutnya,  perubahan iklim terhadap bencana berdampak kerusakan lingkungan alam yang perlu kita antisipasi pencegahan dan penanggulangannya.

Ketua Harian FPRB Sumatera Barat yang diundang menjadi Nara Sumber menegaskan tujuan dibentuknya badan penanggulangan bencana ini untukengirangi kerusakan infrastruktur, jumlah kerugian akibat  bencana,  kematian akibat bencana.

Kalaksa BPBD Provinsi  Jambi, Bayuni mengatakan, pembentukan  FPRB ini melibatkan stake holder, lembaga/instansi terkait, dunia usaha, penggiat bencana dan media. (JPO-Wan)



Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar