Jambipos Online, Jambi-Pembangunan jalan tol di Jambi, terutama pada Seksi IV yang menghubungkan Pematang Gajah, Sei Bertam, dan Pijoan Kabupaten Muarojambi mendapat respon positif dan negatif Pimpinan DPRD Provinsi Jambi. Meskipun proyek ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi wilayah, ternyata proyek tersebut juga menuai sejumlah kritik dari masyarakat setempat akibat dampak negatif yang dirasakan.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata menyoroti dampak positif maupun negatif pembangunan jalan tol bagi masyarakat sekitar. Dalam pandangannya, proyek ini dapat membawa banyak keuntungan bagi daerah.
Namun, dia juga menekankan bahwa efek negatifnya tidak bisa diabaikan, terutama yang langsung dirasakan oleh warga yang tinggal di sekitar area pembangunan.
Ivan Wirata menjelaskan bahwa pembangunan jalan tol memiliki berbagai dampak positif bagi perekonomian dan sosial masyarakat. Beberapa di antaranya adalah:
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Jalan tol yang terhubung dengan pusat-pusat produksi dan distribusi diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jambi. Akses jalan yang lebih cepat dan mudah memungkinkan pergerakan barang dan jasa menjadi lebih efisien, yang pada akhirnya dapat mendongkrak perekonomian daerah.
Memperlancar Distribusi Barang dan Jasa
Infrastruktur jalan tol akan mempersingkat waktu tempuh bagi kendaraan pengangkut barang dari dan ke Jambi. Hal ini akan memperlancar rantai distribusi barang dan jasa, yang merupakan salah satu komponen penting dalam mendukung aktivitas ekonomi.
Meningkatkan Pemerataan Hasil Pembangunan
Dengan adanya akses jalan tol yang baik, wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau akan menjadi lebih terbuka. Hal ini akan memudahkan akses bagi investasi, perumahan, dan berbagai fasilitas lain, sehingga pembangunan menjadi lebih merata.
Memfasilitasi Mobilitas yang Lebih Baik
Pembangunan jalan tol meningkatkan mobilitas warga, baik untuk keperluan pribadi maupun pekerjaan. Ini juga memudahkan akses masyarakat Jambi menuju pusat-pusat ekonomi dan kota besar lainnya, sehingga memberikan keuntungan bagi sektor pariwisata dan usaha lokal.
Memperkuat Kohesi Sosial dan Jaringan Komunitas
Jalan tol berperan dalam menghubungkan berbagai daerah di Jambi yang sebelumnya terisolasi. Hal ini membantu memperkuat kohesi sosial dan jaringan komunitas, membuka kesempatan interaksi antarwarga, serta meningkatkan rasa kebersamaan.
Namun, Ivan Wirata menegaskan bahwa dampak positif ini tetap perlu diimbangi dengan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan efek negatif yang langsung dirasakan masyarakat sekitar proyek.
Dampak Negatif yang Dikeluhkan Warga
Meskipun pembangunan jalan tol ini diharapkan membawa kemajuan, berbagai dampak negatif turut dirasakan warga sekitar yang berada di jalur proyek. Berdasarkan keluhan dari masyarakat, Ivan Wirata merinci beberapa dampak negatif yang timbul dari pembangunan ini:
Debu dan Kerusakan Rumah
Debu yang bertebaran akibat aktivitas pembangunan jalan tol dan lalu-lalang kendaraan berat telah menjadi keluhan utama warga. Banyak rumah di sekitar proyek yang mengalami keretakan, yang diyakini disebabkan oleh getaran dari kendaraan pengangkut material konstruksi seperti treler pembawa paku bumi. Warga berharap ada penyiraman debu secara rutin untuk mengurangi polusi udara yang berdampak pada kesehatan mereka.
Pengurangan Luasan Lahan Produktif
Pembangunan jalan tol juga berdampak pada pengurangan lahan produktif pertanian dan lahan terbuka hijau. Hal ini berdampak langsung pada warga yang menggantungkan hidup pada lahan pertanian, serta memengaruhi lingkungan sekitar yang kehilangan area hijau.
Resapan Air yang Menurun
Pembangunan infrastruktur skala besar seperti jalan tol berpotensi mengurangi area resapan air. Pengurangan ini bisa menyebabkan banjir di musim hujan, karena air tidak dapat terserap optimal. Ivan menyebutkan bahwa masalah ini memerlukan penanganan ekstra dalam desain dan konstruksi jalan tol agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar di masa depan.
Peningkatan Kecelakaan
Tingginya aktivitas kendaraan berat dan meningkatnya arus lalu lintas di sekitar area pembangunan berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi masyarakat yang tinggal dekat dengan jalan utama. Selain itu, pembangunan jalan tol juga dapat menarik penduduk baru yang mencari peluang kerja atau tinggal di sekitar area proyek, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepadatan penduduk.
Sosial dan Dampak Lingkungan
Ivan juga menyoroti adanya masalah sosial yang muncul seiring dengan pembebasan lahan dan pembangunan jalan tol. Dampak lingkungan seperti kerusakan ekosistem serta potensi pencemaran udara dan air menjadi perhatian yang harus diatasi agar tidak merugikan masyarakat sekitar.
Evaluasi Terhadap Subkontraktor
Dalam merespons keluhan ini, PT Hutama Karya sebagai pelaksana proyek jalan tol menyatakan kesiapannya untuk menanggapi dan menyelesaikan permasalahan yang ada.
Ahmadi, Junior Proyek Manager PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), mengakui bahwa koordinasi mereka dengan masyarakat belum berjalan maksimal.
Ia menyatakan bahwa masukan dari warga dan pemerintah daerah sangat dihargai, dan mereka telah menyiapkan tim lapangan untuk memantau serta mendata segala keluhan yang masuk.
“Kami sudah ada tim di lapangan untuk memonitor dan merespons keluhan masyarakat. Terima kasih atas masukan yang diberikan, ini sangat berharga untuk perbaikan kinerja kami,” ungkap Ahmadi.
Ivan Wirata juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap para subkontraktor yang terlibat dalam proyek ini. Menurutnya, beberapa subkontraktor kurang memperhatikan standar keamanan dan kenyamanan warga.
Ia berharap PT Hutama Karya segera melakukan evaluasi agar pekerjaan subkontraktor bisa berjalan sesuai dengan prosedur keselamatan yang ada, serta tidak menimbulkan masalah bagi masyarakat sekitar.
“Mungkin ada subkontraktor yang kurang memperhatikan aturan. Saya berharap evaluasi ini dilakukan secepatnya, agar proyek ini bisa berjalan lancar tanpa mengganggu warga,” jelas Ivan.
Harapan Masyarakat
Untuk meredakan ketidaknyamanan warga, PT Hutama Karya berencana melakukan penyiraman jalan secara berkala untuk mengurangi debu yang mengganggu warga sekitar proyek.
Mereka juga akan melakukan pendataan rumah-rumah yang mengalami keretakan untuk diperiksa lebih lanjut dan diberikan solusi perbaikan jika terbukti kerusakan tersebut disebabkan oleh aktivitas proyek.
Langkah-langkah ini merupakan solusi jangka pendek yang diharapkan dapat mengurangi dampak negatif selama proyek berjalan.
Ivan Wirata berharap, dengan adanya komunikasi yang baik antara masyarakat dan pelaksana proyek, masalah yang ada bisa diselesaikan tanpa harus menghambat proyek pembangunan jalan tol yang merupakan proyek strategis nasional.
“Harapannya adalah agar keluh kesah masyarakat dapat ditindaklanjuti dengan baik sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Indonesia adalah negara yang mengedepankan musyawarah mufakat, dan kita harapkan ini bisa menjadi solusi terbaik bagi semua,” tulis Ivan Wirata di akun Instagram-nya.
Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Dari berbagai keluhan yang muncul, dapat disimpulkan bahwa proyek pembangunan jalan tol tidak hanya membawa dampak positif, tetapi juga tantangan besar bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Ivan Wirata dan DPRD Provinsi Jambi berharap agar PT Hutama Karya bersama subkontraktor mampu menjalankan proyek ini dengan memperhatikan aspek-aspek sosial dan lingkungan sehingga manfaatnya dapat dirasakan bersama tanpa menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar.
Dengan pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada masyarakat, diharapkan pembangunan jalan tol Jambi ini bisa menjadi contoh proyek yang tidak hanya berfokus pada hasil ekonomi, tetapi juga mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.(JPO-Red)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE