Foto tangkap layar |
Gol tunggal Guinea dicatatkan oleh eksekusi penalti Ilaix Moriba di menit ke-29. Berbeda dengan laga kontra Irak, pertandingan kontra Guinea turut mengundang sorotan tajam karena keputusan kontroversial wasit asal Prancis Letexier Francois hingga beberapa aksi nyeleneh yang terjadi.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Dua Penalti Gaib
Meski menang, Guinea tuai banyak sorotan karena dinilai banyak diuntungkan oleh wasit asal Prancis, Letexier Francois. Satu di antara keputusan mencolok nan kontroversialnya yakni memberikan penalti kepada Guinea.
Memang, pada momen counter attack cepat itu, kapten Timnas U-23 Indonesia, Witan Sulaeman sedikit melakukan kontak kaki kepada penyerang Guinea.
Apes bagi Timnas U-23 Indonesia, kontak kaki yang terjadi sebenarnya berada di luar kotak penalti. Hal itu dapat diketahui dari tayangan ulang di mana kaki Witan Sulaeman pertama kali mengenai pemain Guinea.
Kaki Witan Sulaeman mengenai kaki penyerang Guinea tepat di muka garis kotak 16 bukan di dalam. Namun, kelicikan pemain Guinea yang tersungkur di dalam kotak penalti yang membuat wasit Letexier Francois tanpa ragu menunjuk titik putih.
Video Asistance Referee (VAR) yang disangka bakal diterapkan justru tak digunakan oleh FIFA. Lebih apesnya, wasit Letexier Francois sama sekali tak berdiskusi dengan hakim garis dalam penentuan keputusan penalti yang diberikan.
Dan pada akhirnya, gol terjadi, Ernando Ari gagal membaca penalti mantan pilar FC Barcelona, Ilaix Moriba. Tak hanya sekali, penalti goib wasit Letexier Francois juga diberikan kepada Guinea untuk kedua kalinya.
Penalti goib kedua Guinea bermula dari tusukan penyerang Guinea bernomor punggung 12 yang melakukan akselerasi ke dalam kotak penalti. Saat itu, lini belakang Timnas U-23 Indonesia hanya menyisakan Alfeandra Dewangga.
Pemain Guinea tinggal berhadapan dengan Ernando Ari jika Alfeandra Dewangga gagal dalam melakukan pengawalan. Melihat ada celah, pemain PSIS Semarang itu langsung melakukan sleding tackle kepada penyerang Guinea tersebut.
Dalam tayangan ulang, kaki kiri Dewangga terlihat mengenai bola yang kemudian berimbas pada terjatuhnya penyerang Guinea tersebut. Namun, wasit tak menghiraukan dan tetap tak menggubrisnya.
Penalti tetap diberikan untuk Guinea, beruntungnya, kiper Timnas U-23 Indonesia, Ernando Ari sukses menepis bola tersebut.
2. Shin Tae-yong di Kartu Kuining Dua Kali
Sorotan kedua terjadi ketika wasit Letexier Francois memberikan kartu kuning dua kali untuk pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong.
Kejadian itu bermula saat wasit Letexier Francois memberikan penalti kedua untuk Guinea. Pelanggaran Alfeandra Dewangga yang dianggap menjatuhkan penyerang Guinea langsung menuai protes keras dari Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong langsung meluapkan emosinya kepada Letexier Francois yang dianggapnya memberikan keputusan berat sebelah.
Mendengar luapan emosi Shin Tae-yong, Letexier Francois langsung memberikan kartu kuning untuk pelatih asal Korsel tersebut.
Tak hanya sekali, wasit Letexier Francois langsung berikan kartu kuning kedua yang berarti kartu merah kepada STY. STY pun diusir wasit keluar bench pada pertengahan babak kedua.
3. Ivar Jenner Disikut Malah Kena Kartu Kuning
Jelang babak kedua berakhir, gelandang Timnas U-23 Indonesia, Ivar Jenner juga dirugikan oleh wasit Letexier Francois. Kejadian bermula ketika Ivar Jenner berduel dengan pemain Guinea di sisi kanan pertahanan Timnas U-23 Indonesia.
Sikutan nampak dilakukan oleh pemain Guinea yang membuat Ivar Jenner terjatuh dan tersulut emosinya seketika.
Ivar Jenner yang tak kuasa menahan emosinya karena dilanggar keras pemain Guinea langsung melakukan doroangan.
Dengan penuh drama, pemain Guinea itu pun langsung memanfaatkannya dengan melakukan aksi teatrikal yang membuat wasit Letexier Francois memberikan kartu kuning untuk Ivar Jenner.
4. Peci Witan Sulaeman
Keempat, bukan merupakan dosa dari wasit Letexier Francois, melainkan aksi jenaka dari kapten Timnas U-23 Indonesia, Witan Sulaeman.
Dalam laga itu, Witan Sulaeman sempat alami benturan keras di kepala pada babak pertama. Benturan itu membuat Witan Sulaeman pada akhirnya mendapatkan perban di kepala.
Perawatan untuk Witan Sulaeman pun terbilang memakan waktu banyak di babak pertama. Hal itu untuk memastikan pemain Persija Jakarta itu tak mendapatkan luka serius di kepalanya seusai benturan dengan pemain Guinea.
Uniknya, perban di kepala Witan Sulaeman justru jadi sorotan pecinta bola di Indonesia. Di babak pertama, perban itu hanya sekadar menutupi lingkar kepala Witan Sulaeman.
Pada babak kedua, perban itu dibenahi oleh tim medis Timnas U-23 Indonesia menjadi menutupi kepala Witan Sulaeman dengan perban yang disangkutkan di dagunya. Namun, kerasnya duel yang dilakukan Witan Sulaeman memaksa perban itu terlepas.
Hingga akhirnya, kamera yang menangkap kejadian unik itu melihat perban di kepala Witan Sulamena sudah berada di atas rambut bukan menutupi kepalanya lagi. Aksi itu yang membuat gelak tawa suporter Timnas U-23 Indonesia yang melihatnya.
5. Gestur Minta VAR Pratama Arhan
Kelima, sorotan terjadi ketika Pratama Arhan lupa jika laga Timnas U-23 Indonesia kontra Guinea tanpa adanya penggunaan VAR. Kejadian itu terjadi saat wasit Letexier Francois memberikan penalti kedua kalinya untuk Guinea.
Pratama Arhan yang berada di dekat kejadian terheran-heran akan keputusan wasit Letexier Francois. Sontak, ia pun menunjukkan gestur kebingungan hingga sempat tertangkap kamera meminta wasit untuk menengok VAR.
Tangan Pratama Arhan membentuk kotak seperti halnya wasit ketika akan memberikan checking VAR dalam sebuah laga. Sayangnya, aksi itu tak digubris oleh wasit Letexier Francois. (**)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE