Jambipos, Jambi-Pemerintah Kota Jambi melalui Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kota Jambi menggelar Sosialisasi Ekonomi Kerakyatan bagi Pelaku UMKM yang berada di Kecamatan Jambi Timur.
Selain itu, di lokasi yang berbeda dilaksanakan pula Sosialisasi Pengendalian Inflasi yang berlangsung di Kecamatan Pelayangan Kota Jambi, Jumat (17/11/2023) lalu.
Kegiatan yang merupakan hasil kolaborasi sinergisitas Bagian Perekonomian dan SDA Kota Jambi bersama pemerintah kecamatan di Kota Jambi itu, guna mewujudkan peningkatan kapasitas bagi pelaku UMKM, langkah kontingensi pengendalian inflasi dan untuk mendukung gerakan ekonomi inklusif di Kota Jambi.
Untuk kegiatan sosialisasi ekonomi kerakyatan yang berlangsung di Kecamatan Jambi Timur, diikuti oleh 40 peserta yang merupakan pelaku UMKM yang berada di wilayah Kecamatan Jambi Timur. Hadir dalam kesempatan itu Camat Jambi Timur, Syukri Ahkam, serta menghadirkan narasumber dari Bank 9 Jambi Cabang Soetomo dan Disperindag Kota Jambi.
Dalam sambutannya, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Kota Jambi sampaikan bahwa UMKM layak dikatakan sebagai pejuang ekonomi di Indonesia, karena pelaku UMKM telah terbukti mampu menjaga ketahanan ekonomi Indonesia selama ini.
"UMKM adalah sektor ekonomi yang mampu bertahan di tengah goncangan ekonomi. Seperti contohnya pada krisis moneter pada 1998, UMKM yang berjasa menjaga ketahanan ekonomi di Indonesia tidak kolaps," ujarnya.
Lanjut dia, UMKM juga yang menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap stabil dan ciptakan lapangan kerja. Terbukti pada 2022 Kota Jambi laju pertumbuhan ekonominya sebesar 5,36 persen, di atas laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi sebesar 5,13 persen. "Oleh karena itu layak kiranya UMKM agar kita sebut sebagai pejuang ekonomi," ujar Hendra, Kabag Perekonomian dan SDA Kota Jambi.
Lebih lanjut, Hendra menyampaikan bahwa Kota Jambi saat ini memiliki 60.000 UMKM. Menurutnya, angka tersebut cukup mengembirakan karena mencakup 10 persen dari populasi penduduk di Kota Jambi.
"Syarat ideal suatu negara dikatakan menjadi negara maju adalah memiliki 14 persen penduduk yang berprofesi sebagai pengusaha. Di Indonesia saat ini baru di kisaran angka 3,7 persen. Namun di Kota Jambi jumlah UMKM dan pengusaha berada di angka 10 persen dari total populasi. Ini angka yang cukup menggembirakan dan terus kita dorong untuk meningkat ke depannya agar pertumbuhan ekonomi juga terus tumbuh positif," jelasnya.
Hendra juga sampaikan bahwa UMKM saat ini dihadapkan dengan beberapa tantangan, yaitu daya saing di tengah gempuran digitalisasi dan pasar bebas. Terutama trend online shopping yang memungkinkan produk luar masuk ke Indonesia dengan mudahnya.
"Saat ini UMKM dihadapkan pada berbagai tantangan. Kualitas produk, packaging, promosi, manajemen produksi, maupun tantangan digitalisasi yang sebenarnya bisa menjadi ancaman maupun menjadi peluang. Oleh karena itu penting bagi kami Pemkot Jambi, memastikan UMKM bisa terus berjaya dan meningkatkan kapasitasnya. Salah satunya melalui kegiatan kita hari ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi bapak ibu semua," pungkasnya.
Sosialisasi Ekonomi Kerakyatan tersebut menghadirkan pihak perbankan Bank Jambi dan Disperindag Kota Jambi. Diharapkan UMKM mendapatkan wawasan baru, peluang permodalan dan peningkatan keterampilan dalam mengembangkan usahanya. Sehingga UMKM mampu berusaha secara tangguh dan mandiri, serta berkontribusi dalam pembangunan di Kota Jambi.
Sementara itu, untuk kegiatan sosialisasi inflasi yang berlangsung di Kecamatan Pelayangan, menghadirkan peserta dari Forum RT, LPM dan Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Kelurahan.
Turut hadir dalam acara tersebut, Camat Pelayangan Gazali, dan Forkompimcam Pelayangan. Tampil sebagai narasumber, Hendra Saputra, Kabag Perekonomian dan SDA Kota Jambi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Jambi dalam menguatkan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pengendalian inflasi.
"Inflasi adalah fenomena ekonomi yang wajar terjadi namun perlu dikendalikan, karena sangat memengaruhi kehidupan masyarakat. Inflasi yang stabil akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang positif di daerah," ujar Hendra.
Pemkot Jambi bersama seluruh stakeholder yang terlibat sebutnya, berkomitmen untuk terus berupaya menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi.
"Pemkot Jambi melalui TPID Kota Jambi, terus berupaya menjaga inflasi agar terus terkendali. Berbagai langkah konkret dan intervensi langsung terus dilakukan, untuk memastikan agar komoditas kebutuhan pokok masyarakat tersedia, tercukupi dengan harga yang terkendali, itu poin utama dari inflasi yang terkendali,” jelasnya.
Lebih lanjut Kabag Perekonomian SDA Pemkot Jambi itu sampaikan, Pemkot Jambi telah melaksanakan 11 langkah konkret upaya penanganan dan stabilisasi laju inflasi di Kota Jambi.
Sebelas langkah konkret tersebut di antaranya sidak dan pemantauan secara kontinu komoditas konsumsi masyarakat di berbagai pasar, ritel, dan pergudangan. Kemudian aktif mengadakan bantuan sosial dan program pengentasan miskin ekstrem, pengadaan bantuan berusaha bagi pelaku UMKM, subsidi BBM bagi angkutan umum, operasi rutin atau intervensi operasi pasar bersama Bulog Jambi, melaksanakan gerakan "Payo Menanam Cabai" dan bawang yang melibatkan masyarakat. (JP-IP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE