Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Wakil Wali Kota Jambi Dampingi Wapres Tinjau Posyandu di Thehok

Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) K.H.Ma’ruf Amin dalam kesempatan kunjungan kerjanya di Kota Jambi, meninjau Pos Layanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) Dahlia I yang berada di RT 17 Kelurahan The Hok Jambi Selatan, Kota Jambi pada Selasa pagi (31/10/2023).

Jambipos, Jambi-
Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) K.H.Ma’ruf Amin dalam kesempatan kunjungan kerjanya di Kota Jambi, meninjau Pos Layanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) Dahlia I yang berada di RT 17 Kelurahan The Hok Jambi Selatan, Kota Jambi pada Selasa pagi (31/10/2023).

Kunjungan tersebut untuk melihat secara langsung upaya Pemerintah Kota Jambi dalam menekan prevalensi angka stunting di Indonesia, khususnya di Kota Jambi.

Pada peninjauan Posyandu tersebut Wapres RI juga turut didampingi istri Wury Ma’ruf Amin, Wakil Wali Kota Jambi Maulana, Gubernur Jambi Al Haris serta para pejabat lainnya di tingkat Provinsi maupun Kota Jambi.

Selain meninjau penurunan stunting, Wapres Ma’ruf Amin juga memberikan paket bantuan berupa makanan tambahan dan sembako kepada anak penerima manfaat.

Wakil Wali Kota Jambi Maulana dalam kesempatan itu mendampingi dan menjelaskan secara langsung program kerja unggulan dan kiat Kota Jambi dalam menekan, serta mengatasi kasus stunting.

Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa Posyandu merupakan garda terdepan untuk menangani stunting.

“Kita melihat seberapa aktif posyandu-posyandu kita, sebagai bagian yang terdepan untuk penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem. Kita menargetkan stunting 2024 itu 14 persen kemudian kemiskinan ekstrem itu 0 persen,” ujar apres.

Wapres juga menyatakan, di Kota Jambi sendiri tahun depan dapat tercapai target 10 persen untuk penurunan stunting.

“Tadi saya mendengarkan bahwa di Kota Jambi ini sekarang sudah di angka 14 persen, berarti sudah tercapai dan tahun 2024 targetnya 10 persen, dan bahkan di Provinsi Jambi tadi 18 persen tapi nanti 2024 sudah 14 persen dan itu berarti targetnya tercapai,” kata wapres.

Wapres menjelaskan bahwa pencapaian ini dapat terjadi karena adanya kerja sama yang dibangun pemerintah dan juga semua stakeholder.

“Pencapaian karena adanya kerjasama yang dibangun pemerintah dan juga semua stakeholder termasuk juga melibatkan bapak angkat dan bahkan sekarang keterlibatan pengusaha sekarang bukan lagi perorangan dan kemarin kita sudah melakukan peluncuran yang melibatkan banyak pihak termasuk dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sendiri dan bahkan juga sudah menggerakkan seluruh Kadin di tanah air untuk menyerbu stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Artinya, geraknya akan lebih cepat, karena itu kita yakin target penurunan stuntung 14 persen dan kemiskinan ekstrem 0 persen itu akan bisa dicapai pada 2024,” ungkap wapres.

Wapres juga menambahkan, untuk penanganan stunting pemerintah menggerakkan seluruh stakeholder.

“Untuk stunting kita menggerakkan semua para petugas di lapangan dan itu di satu sisi kita gerakkan terus. Di daerah ada banyak tenaga mulai dari kader posyandu yang bergerak di lapangan, di bawah ada juga kader dari kementerian desa dari kesehatan, ini semua kita manfaatkan. Kedua juga melibatkan berbagai pihak dan juga kita melibatkan pengusaha dari pusat sampai daerah, dan sekarang kita libatkan Kadin untuk mempercepat,” pungkas Wapres.

Sementara itu Maulana menjelaskan, berdasarkan rapat evaluasi pada 18 September 2023 lalu, dari total 504 balita yang diduga mengalami stunting, saat ini hanya tinggal 341 balita yang terkena dampaknya. Pemkot Jambi sendiri melaksanakan program "Bapak Asuh" dan penimbangan balita secara massal untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Jambi. Program ini juga mencakup asupan gizi yang diperhatikan, dengan memberikan dua butir telur setiap hari kepada balita yang berpotensi stunting.

Maulana menjelaskan bahwa tingkat kehadiran balita pada penimbangan serentak di posyandu cukup tinggi karena adanya sosialisasi yang telah dilakukan secara masif sebelumnya. Keberhasilan dalam menurunkan prevalensi angka stunting juga karena intervensi yang berupa pemberian makanan bergizi kepada balita yang berpotensi stunting, baik protein hewani maupun nabati.

"Asupannya kita jaga, dua butir telur setiap hari. Jadi bapak asuh ini sangat penting. begitu ada balita yang diduga stunting, bapak asuh ini langsung memberi respon," ujarnya.(MC Kota Jambi/Hendra/Abu Bakar)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar