Jambipos, Merangin- Camat Pamenang Barat Haidir SH tidak mempermasalahkan perangkat desa di wilayahnya plesiran ke Jawa dengan menggunakan dana desa. Kata Haidir SH, dirinya sudah melarang kepada perangkat desa untuk pergi jalan-jalan ke Jawa Barat itu menggunakan dana desa. Tapi penitia bilang bukan jalan-jalan, namun Studi Tiru.
"Saya bilang bagi perangkat desa yang baru bisa jadi dapat ilmu, tapi bagi perangkat desa yang dua priode pergi lagi itu namanya pemborusan dana desa. Makanya saya melarangnya, tapi Penitia mengajukan surat tertulis maka saya tanda tangani," kata Haidir.
Merut keteranggan salah satu perangkat desa yang ikut jalan-jalan ke Jawa Barat mengatakan, kami pergi jalan-jalan tu kerena sudah dianggar kan dari dana desa. Kalau uang peribadi kami tidak sanggup katanya kalau dana pribadi untuk apa. Jadi perangkat desa," katanya,
Pengamat tokoh masyarakat di Kecatan Pamenang Barat mengatakan masyarakat yang kurang mampu masih ada di desa jadi Pemulong setiap hari mengumpulkan buah kelapa sawit, dapat 50 ribu perhari jual dapat untuk pembeli beras, kasihankan. Dari pada uang desa habis untuk jalan -jalan bagi perangka desa, katanya.
Jambipos mencoba datanggi Ketua Penitia Pelaksana jalan-jalan Kejawa Barat 37, Perangkat Desa yang kuras Dana Desa 5 juta per orang, kalau sepuluh orang perangkat desa yang berangkat sudah 5x10=50 juta dana desa terkuras.
Hengki selaku Ketua Penitia pada saat dikonfirmasi Jambipos di kantor Desa Papit (31/8/2023) meminta kepada Jambipos diserahkan padanya, juga harus dimatikan , kerena takut direkam. Akhirnya hp dimatikan Hengki Baru bicara. Menuturkan ongkos Mobil 5,hari 55 juta makan 2 JT bayar gedung pertemuan 300 per Orang.
Kalau penuturan Hengki, tidak cukup satu buah buku untuk mencatat uraian nya. Ahir nya Jambipos mundur kerena tidak ada lagi buku untuk menulis yang di sampaikan Hengki selaku ketua Jalan- Jalan ke Jawa Barat.
Berbeda yang di sampaikan oleh Penitia bentik kepala Desa , Kabupaten Merangin, "paling mahal sewa bis ke Jawa Barat tu 5 juta per hari,' katanya.
Salah satu Aktifis Kabupaten Merangin Ahmad.d mengatakan kepada Jambipos ini menyayangkan kegiatan studi tiru yang dilakaukan oleh para perangkat desa di Kabupaten Merangin dilaksanakan berulang ulang kali.
Kepada perangkat desa yang telah dua periode masih juga ikut bintek atau studi tiru, sementara hasilnya tidak memuaskan. Apa yang tujuanya meningaktkan SDM Para perangkat desa tapi faktanya tidak juga dapat meningkat kinerja.
Dan kualitas perangkat desa dalam penyelengaraan pemerintahan desa dan pelayanan bagi masyarakat, kita setuju kegiatan itu dilaksanakan bagi para aparat atau kades yang baru peningakatan kualaitas SDM.
Jadi kalau dilaksanakan berulang ulang kali dengan orang yang sama, kesan ini pemborosan dana desa kasian masyarakat kita sekarang banyak yang membutuhkan perhatian dari dana Desa, seprti pecegahan stanting, bantuan sapras kepada petani,dll yang sipatnya dapat membantu masyarakat di desa, tuturnya. (JP-Yahya)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE