Ketua Komisi Advokasi Daerah (KAD) Provinsi Jambi, Nasroel Yasier . |
Jambipos, Jambi-Ketua Komisi Advokasi Daerah (KAD) Provinsi Jambi, Nasroel Yasier mendesak Gubernur Jambi H Al Haris melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pimpinan dan Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi. Pasalnya, pengelolaan menejemen dan pengelolaan sistem prosedur dan alur bagi masyarakat yang berobat di rumah sakit terbesar di Provinsi Jambi itu sering menimbulkan kegaduhan dari tahun ke tahun.
Menurut Nasroel Yasir, pihaknya mendukung Gubernur Jambi, Al Haris yang berjanji melakukan evaluasi menyeluruh. Tapi tidak sekedar janji saja, namun kondisi RSUD Raden Mattaher tersebut baik dari SDM dan fasilitasnya sudah memprihatinkan.
"Dari gubernur ke gubernur persoalannya ini ini saja. Sepertinya kita abai dengan persoalan. Ketika ada yang melapor baru heboh, padahal banyak orang yang mengalami pelayanan buruk dari rumah sakit terbesar di Provinsi Jambi ini. Tapi mereka menerima saja tanpa tahu mengadu ke siapa," ujar Nasroel Yasir yang juga mantan Jurnalis ini.
Kata Nasroel Yasir, ada rumor, pimpinan setingkat kabag inisial M pengaruhnya lebih kuat dari direktur. Ada kesan dua matahari yang mengendalikan rumah sakit pemprov itu. Dari segi perawatan gedung, lorong-lorong rumah sakit yang atapnya terbuat dari semen sudah merembes air dan sangat kotor sekali, kabel listrik berserakan di atasnya. Ini bisa konsleting.
"Begitu juga kamar mandi dan toilet banyak yang tidak berfungsi. Misalnya kamar VIP kelas 1 dan 2 dari puluhan kamar mandinya hanya beberapa yang berfungsi dengan baik. Ini yang tampak kasat mata saja. Bagaimana dengan peralatan medis dan obat obatannya yang hanya mereka mereka yang tahu. Ini sangat mengerikan. Juga pelayanan para medis kurang bersahabat dengan pasien dan keluaga pasien," katanya.
Disebutkan, hebohnya pelayanan RSUD Raden Mattaher Jambi ini ketika ada keluarga korban yang meninggal, yang katanya tidak mendapat pelayanan yang baik dari pihak rumah sakit. lalu melaporkan ke pihak DPRD Provinsi Jambi.
Wakil rakyat itu melaporkannya ke Gubernur Jambi Al Haris. Setelah mendapat laporan Al Haris secara mendadak mengunjungi ruang IGD di RSUD Raden Mattaher Jambi tersebut.
"Saya sangat menyesali atas kejadian ini, yang tidak enak itukan ketika (pasien) disuruh pulang tidak dirawat lagi pasca operasi lalu meninggal, ini akan kita evaluasi," kata Al Haris.
Menurut Al Haris, sangat kecewa dan marah jika benar adanya pasien yang merupakan masyarakat Jambi tak dapat dirawat hanya karena persoalan SKTM dan akan mengevaluasi kinerja pimpinan dan ASN di rumah sakit itu.
Gubernur Jambi H Al Haris meminta manajemen, AN, para medis RSUD Raden Mattaher Jambi memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh pasien tanpa terkecuali. (JP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE