Jambipos, Tebo-Gubernur Jambi, Dr H Al Haris SSos MH mengatakan pemerataan dokter spesialis untuk rumah sakit-rumah sakit yang ada di Provinsi Jambi sangat penting. Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya dalam mendorong pemerataan dokter spesialis bagi seluruh Rumah Sakit Daerah yang ada di Provinsi Jambi.
Hal itu dikatakan Gubernur Jambi H Al Haris saat peresmian Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Thaha Saifuddin, Mall Pelayanan Publik, UPTD Puskesmas Muarotebo, dan Gedung Instalasi Pengolahan Air Perusahaan Umum Daerah Tirta Muaro Unit Sungai Bengkal Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi yang berlangsung di RSUD Sulthan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, Senin (07/03/2022).
“Melihat kondisi saat ini, Provinsi Jambi memerlukan pemerataan sumber daya manusia bidang kesehatan terutama dokter spesialis. Jangan sampai penempatannya menumpuk di suatu tempat saja. Dokter spesialis sudah seharusnya kita distribusikan ke Rumah Sakit Daerah di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jambi sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dokter spesialis di Jambi masih kurang,” ujar Al Haris.
Menurut Al Haris, menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi untuk melakukan pendataan dokter spesialis yang ada di RSUD Provinsi Jambi, baik itu dari segi jumlah maupun kebutuhan yang ada.
“Kita juga telah melakukan kerja sama dengan Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga dokter di Provinsi Jambi,” terang Al Haris.
Al Haris menuturkan, Pemerintah Provinsi Jambi akan mengirimkan lebih kurang 20 orang tenaga dokter untuk sekolah dan belajar ke Rumah Sakit Harapan Kita selama 11 bulan dengan ketentuan, setelah selesai akan kembali mengabdi untuk Provinsi Jambi.
“Kita mengharapkan dengan demikian, sumber daya manusia tenaga medis, khususnya dokter di Provinsi Jambi akan meningkat, sehingga kedepannya masyarakat Jambi tidak perlu lagi berobat keluar daerah maupun keluar negeri,” tutur Al Haris.
Lebih lanjut, Al Haris mengatakan hari ini Kabupaten Tebo meresmikan beberapa gedung yaitu, Gedung Poliklinik RSUD Sulthan Thaha Saifuddin, Mall Pelayanan Publik dan Instalasi Pengolahan Air Minum Perusahaan Umum Daerah Tirta Muaro yang tentunya akan lebih meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat Tebo.
“Saya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Tebo atas pembangunan 3 gedung yang merupakan wujud pengabdian dan pelayanan Pemerintah Kabupaten Tebo kepada masyarakat Tebo,” kata Al Haris.
Al Haris mengungkapkan, Mall Pelayanan Publik merupakan upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, dimana sebagai tempat berlangsungnya aktivitas pelayanan publik dan pelayanan terpadu terkait administrasi pemerintahan, BUMN, BUMD, dan swasta dalam satu atap (one stop service), sehingga mampu menyediakan pelayanan yang transparan, akuntabel, cepat, mudah, terjangkau, aman, dan nyaman.
“Saya mengharapkan Mal Pelayanan Publik ini menjadi jawaban atas harapan masyarakat tentang keluhan terhadap birokrasi, serta dengan prinsip sinergi melayani tersebut, dapat memutus dan mempersingkat birokrasi layanan menjadi lebih mudah, cepat tepat, dan efisiensi waktu, serta lebih profesional dan optima, sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ungkap Al Haris.
Al Haris juga mengharapkan Mall Pelayanan Publik Kabupaten Tebo dan pelayanan dibidang lainnya, seperti bidang kesehatan, terus berupaya mengembangkan pelayanannya, terutama memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk pengembangan pelayanan dan pemerintahan yang berbasis elektronik.
Digitalisasi pelayanan akan menjadikan pelayanan menjadi lebih mudah, cepat, transparan, dan terjangkau, serta menjamin kenyamanan dan kemudahan seluruh masyarakat.
Dari 799 orang dokter yang ada di Kota Jambi, dokter umum bisa dikatakan cukup. Namun dokter spesialis yang kurang yakni spesialis kebidanan, bedah, jantung. Sedangkan untuk dokter sub spesialis yakni untuk menangani penyakit dalam yang salah satunya penyakit tumor, itu sangat kurang.
Jumlah dokter spesialis di Kota Jambi ada 100 orang, namun untuk jantung hanya 4 orang. Selain itu dokter sub spesialis juga hanya ada 4 orang yakni sub spesialis oncology ada 2 orang, digestik ada satu orang dan fetomaternal 1 orang. Harusnya untuk sub spesialis ini 20-30 orang baru ideal. (JP-Asenk Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE