Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH (kiri) pada coffe morning dengan para pengusaha di rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Senin (7/2/2022). (Foto : KominfoJambi). |
Jambipos, Jambi – Beberapa perusahaan asing yang sudah sepakat menanamkan investasi atau modal di Provinsi Jambi sejak tahun lalu membatalkan rencana mereka. Batalnya investasi asing tersebut diduga dipengaruhi situasi yang kurang kondusif akibat pandemi Covid-19 maupun situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Sebelumnya ada perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang telah sepakat menanamkan investasi di Jambi. Namun setelah berjalan beberapa waktu, ternyata realisasinya tidak sesuai. Karena itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengadakan pertemuan dengan para pengusaha/investor guna melakukan evaluasi. Nanti hasil evaluasi invetasi di Jambi ini saya laporkan kepada Pemerintah Pusat,”kata Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada coffe morning (ngopi pagi) dengan para pengusaha di rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Senin (7/2/2022).
Para pimpinan (manajamen) perusahaan yang hadir pada kesempatan tersebut berasal dari Asian Agri, perusahaan minyak dan gas (migas) dan perusahaan sumber daya dan mineral (pertambangan) batu bara.
Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, pertemuan dengan pengusaha di Jambi tersebut dilakukan guna mengetahui kendala yang dihadapi pengusa di di lapangan, termasuk kemungkinan ada pelayanan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi yang masih kurang.
“Kami mencoba membantu mengatasinya karena kami adalah pelayan masyarakat. Pihak Pemprov Jambi dan masyarakat Jambi juga kami harapkan tidak menghambat perusahaan yang ingin menanamkan investasi di Jambi,” tegasnya.
Al Haris pada kesempatan tersebut menegaskan, terus berupaya meningkatkan investasi di Provinsi Jambi dengan meyakinkan para pengusaha untuk terus berinvestasi di Provinsi Jambi. Al Haris berjanji memberikan kepastian usaha kepada para pengusaha. Pemprov Jambi juga siap membantu memberikan solusi jika pengusaha mengalami hambatan menanamkan investasi di Jambi.
“Kami hari ini mengundang rekan-rekan pengusaha. Kami ingin mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh para pengusaha. Dengan demikian tidak terjadi kebuntuan komunikasi. Dengan mengetahui hambatan yang dialmi pengusaha, Pemprov Jambi bisa meningkatkan berkomitmen membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pengusaha,”katanya.
Dikatakan, pertemuan jajaran Pemprov Jambi dengan pengusaha tersebut juga penting untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pengusaha di lapangan. Berdasarkan yang diterima Gubernur Jambi, banyak pengusaha yang telah berkomitmen melakukan investasi di Jambi. Bahkan Ada yang sudah berjalan secara maksimal maupun yang mulai berjalan. Tetapi usaha mereka belum maksimal.
Menurut Al Haris, persoalan-persoalan yang menghambat kegiatan investasi di Jambi perlu diketahui pemerintah daerah agar bisa dicari solusi atau penanggulangannya. Jambi membutuhkan investasi yang lebih banyak guna membantu mengatasi kesulitan ekonomi daerah dan masyarakat. Karena itu kegiatan invetasi di Jambi perlu didukung.
Al Haris lebih lanjut mengatakan, perusahaan swasta besar nasional di Jambi perlu mewujudkan sebaik mungkin realisasi program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR). Hal itu penting agar kehadiran perusahaan di Jambi juga benar-benar mendatangkan manfaat masyarakat dan lingkungan sekitar. Peningkatan program CSR di Jambi sudah bisa dilakukan secara konsisten dan intensif karena forum CSR perusahaan sudah ada di Provinsi Jambi.
“Saya mengharapkan CSR di Jambi bisa seperti CSR yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Melalui CSR perusahaan-perusahaan bisa memberikan dampak positif dan nyata bagi pemerintah, lingkungan dan benar benar meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas,”ujarnya.
Al Haris mengharapkan pertemuan dengan pengusaha tersebut bisa menjalin hubungan baik antara pemerintah dengan perusahaan. Pertemuan tersbeut juga diharapkan dapat meningkatkan kerja sama pemerintah daerah di Jambi dengan pengusaha dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Jambi, realisasi investasi di Kota Jambi tahun lalu mencapai angka Rp 545,97 miliar. Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sekitar Rp 487,34 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) sekitar Rp 58,63 miliar. Realisasi investasi tersebut melampaui target investasi Kota Jambi tahun 2021 sekitar Rp 474,62 miliar.
Sementara realisasi investasi di Provinsi Jambi 2021 belum terkalkulasi (terhitung). Sebagai gambaran kondisi investasi di Jambi dapat dilihat realisasi investasi hingga pertengahan tahun 2020 yang mencapai Rp 1,12 triliun.
Realisasi PMDN sekitar Rp 952 miliar dan PMA sekitar Rp 175 miliar. Penanaman investasi yang meningkat di Jambi, yakni usaha transportasi, Gudang, telekomunikasi, industri makanan dan jasa lainnya. PMA lebih tinggi di Kota Jambi.(JP-Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE