Jambipos, Tanjabtim-Harapan warga masyarakat Tanjungjabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi untuk bisa menikmati jalan yang baik hingga kabupaten tersebut memasuki uisa yang ke-22 medio Oktober 2021 ini ternyata belum sepenuhnya terpenuhi. Warga masyarakat di daerah pesisir pantai timur Jambi itu masih sering mengeluhkan keruskan jalan yang menghambat mereka menghambat mereka mengangkut hasil-hasil produksi pertanian, perkebunan dan perikanan ke pusat perdagangan di wilayah kota.
Bahkan reaksi warga masyarakat Tanjabtim terhadap kerusakan jalan sudah mulai mengarah kepada anarkisme. Hal tersebut ditandai dengan aksi - aksi unjuk rasa mengenai kerusakan jalan di daerah tersebut. Salah satu di antaranya aksi pemblokiran ruas jalan di Desa Pematang Rahim, Kecamatan Mendahara Ulu, Tanjabtim baru-baru ini.
Warga masyarakat melakukan aksi unjuk rasa tersebut menyusul kekecewaan mereka terhadap pemerintah yang membiarkan kerusakan jalan di wilayah mereka puluhan tahun.Kerusakan jalan di Mendahara Ulu tersebut sudah terkjadi sejak 2016 dan hingga kini tidak diperbaiki.
Bupati Tanjabtim sendiri, H Romi Hariyanto juga memprihatinkan banyaknya jalan rusak di daerahnya. Sebagian besar jalan rusak di daerah tersebut berstatus jalan provinsi. Karena itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjabtim tidak berwenang dan tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut.
Dijelaskan, kerusakan jalan berstatus jalan provinsi di Tanjabtim antara lain terdapat pada ruas jalan Kecamatan Muarasabak Timur. Ruas jalan tersbeut menjadi jalur penmghubung dengan sentra-sentra produksi di beberapa kecamatan seperti Kecamatan RantaurRasau, Nipahpanjang dan Berbak.
"Sekitar 80 % jalan rusak di Kabupaten Tanjabtim berstatus jalan provinsi. Karena itu kami mengharapkan bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi bisa melakukan percepatan perbaikan kerusakan jalan di daerah ini,”katanya.
Romi Haryanto yang sudah dua periode memimpin Kabupaten Tanjabtim lebih lanjut mengatakan, total ruas jalan negara yang rusak di Tanjabtim mencapai 267 kilometer (Km) atau 22,67 % dari 1.178 Km panjang jalan negara di daerah itu. Ruas jalan rusak berat di Tanjabtim sekitar 144 Km (12,22 %) dan rusak ringan sekitar 123 Km (10,44 %).
Sedangkan ruas jalan kondisi baik di daerah tersebut mencapai 232 Km (19,70 %). Perbaikan dan peningkatan kualitas jalan di Tanjabtim tahun ini mencapai 16,96 Km di beberapa kecamatan-kecamatan.
Kemudian sebanyak 344 unit jembatan di Tanjabtim saat ini dalam kondisi rusak. Kerusakan jembatan itu mencapai 65,52 % dari total dari 525 unit jembatan di daerah itu. Jambatan kondisi baik di Tanjabtim hanya 181 unit atau 34,48 %. Tahun ini lima unit jembatan dibangun di daerah tersebut.
Para pejabat Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi meninjau salah satu ruas jalan rusak di Tanjabtim baru-baru ini. (Foto : KominfoTanjabtim) |
Dukungan DPR dan DPD
Sementara itu, Gubernur Jambi, H Abdul Haris pada pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Tanjabtim gedung DPRD Tanjabtim, Kamis (21/10/2021) mengatakan, kerusakan jalan dan jembatan di Tanjabtim banyak yang harus segera diperbaiki. Perbaikan kerusakan jalan dan jembatan di Tanjabtim penting untuk meningkatkan konektivitas (kemudahan akses) transportasi dari sentra-sentra produksi di Tanjabtim ke pusat-pusat perdagangan dan kota di Jambi maupun luar Jambi.
“Di Tanjungjabung Timur banyak jalan provinsi yang harus kita perbaiki. Selain itu kita telah mengusulkan pembangunan jembatan sungai rambut yang menghubungkan pelabuhan Ujung Jabung dengan Muarasabak wilayah lain di Jambi. Pengerjaan jembatan tersbeut akan dimulai tahun depan,”katanya.
Al Haris mengatakan, Pemprov Jambi memiliki kewajiban pembangunan infrastrutur di setiap kabupaten di Jambi, termasuk di Tanjabtim. Pemprov Jambi pun terus mendorong sinergisitas (kerja sama), baik dari sisi perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan, khususnya pembangunan infratrutrur di Tanjabtim.
“Jambi wakil-wakil daerah yang ada di DPR dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Kami berharap para anggota DPR dan DPD RI asal Jambi terus mendukung program-program pembangunan Jambi, khususnya di Tanjabtim ini. Para wakil Jambi di DPR dan DPD juga kami harapkan mengusahakan anggaran pembangunan Jambi di tingkat Pemerintah Pusat,”katanya.
Dikatakan, Pemprov Jambi dan daerah kabupaten/kota di Jambi sulit mempercepat pembangunan infrastrutur di tengah pandemi Covid-19 sejak 2020 akibat keterbatasan anggaran. Sebagian besar anggaran pembangunan provinsi, kabupaten dan kota di Jambi dialihkan untuk penanganan Covid-19 selama dua tahun anggaran, 2020 dan 2021. Namun Pemprov Jambi akan terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan kerusakan jalan, termasuk di Tanjabtim secara bertahap.
“Semua daerah pasti menghadapi berbagai keterbatasan di tengah pandemi Covid-19 ini, termasuk keterbatasan anggaran yang sangat mempengaruhi pembangunan. Namun hal ini bukan menjadi penghalang bagi semua kepala daerah dalam meningkatkan kinerja. Karena itu Pemprov Jambi wajib mendorong sinergisitas baik dari sisi perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan di seluruh kabupaten/kota di Jambi,”paparnya.
Menurut Al Haris, untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan infrastrutrur di Kabupaten Tanjabtim, Pemprov Jambi saat ini merancang pembangunan kawasan ekonomi baru “SENTUSA”, yakni Sengeti (Kabupaten Muarojambi) – Tungkal (Kabupaten Tanjungjabung Barat) – Sabak (Kabupaten Tanjabtim). Kemudian Pemprov Jambi juga kini berjuang melnyelesaikan pembangunan pelabuhan samudera Ujung Jabung di wilayah pesisir Tanjabtim. Pelabuhan tersebut nantinya menjadi oulet (pintu gerbang) ekspor – impor Provinsi Jambi.
Secara terpisah, anggota DPRD Provinsi Jambi yang juga mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan nRakyat (PUPR) Provinsi Jambi, Ivan Wirata mengatakan, pihaknya sudah meninjau kerusakan jalan di beberapa lokasi di Tanjabtim baru-baru ini. Salah satu di antaranya kerusakan jalan di Kelurahan Muarasabak Ilir.
Dikatakan, Pemprov Jambi sudah mulai melakukan penanganan kerusakan jalan di Tanjabtim secara bertahap. Sekitar 2,6 Km kerusakan jalan di Tanjabtim diperbaiki tahun ini. Perbaikan jalan tersebut dilakukan dengan rigid beton dengan anggaran dana Rp 2,6 miliar.
“Pembangunan dan perbaikan jalan di Tanjabtim ini harus terus ditingkatkan merespon banyaknya keluhan warga masyarakat Tanjabtim dan luar daerah mengenai kerusakan jalan provinsi di Tanjabtim,”katanya. (JP-Matra/Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE