Jambipos, Muarojambi-Minimnya ketersedian bahan baku koran bekas untuk pembuatan kerajinan tangan oleh Kelompok Pengrajin Sekolah Bank Sampah Perempuan Desa Penyengat Olak, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muarojambi, menyebabkan produksi berkurang. Kini kelompok pengrajin ini mensiasati bahan baku dari buku-buku bekas.
Selain itu, kelompok pengrajin khas Muarojambi ini juga mengaku kesulitan dalam pemasaran dan permodalan. Jumlah anggota kelompok pengrajin juga berkurang, yang awalnya 30 anggota dan kini masih bertahan 10 orang.
Hal itu disebabkan dukungan dari pemerintah daerah yang masih kurang dan ketersediaan bahan baku Koran bekas serta strategi pemasaran yang masih sulit. Kini hasil kerajinan khas Muarojambi itu turut dipasarkan Toko Oleh-Oleh Tempoyak di Tehok Kota Jambi.
Demikian diceritakan Anggota DPRD Provinsi Jambi H Ivan Wirata ST MM MT usai menyambangi kelompok pengrajin saat Kelompok Pengrajin Sekolah Bank Sampah Perempuan Desa Penyengat Olak, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muarojambi, Senin (16/8/2021).
“Saat itu saya sedang mendengarkan pidato kenegaraan pada Sidang Paripurna DPRD Provinsi Jambi dalam rangka menyambut Dirgahayu RI Ke 76. Seusai sidang ponselpun berbunyi berisikan "kami sudah menunggu pak. Akhirnya bergegas mengunjunginya untuk bisa hadir di tempat para ibu pengerajin tangan Desa Penyengat Olak, Kabupaten Muarojambi,” kata Ivan Wirata.
Kata Ivan Wirata, ternyata hasil olahan kerajinan tangannya sangat memukau. Dimana mereka mengelola karyanya melalui limbah kertas koran dan pernak pernik dari tumbuhan. Sangat menakjubkan dan tidak sia - sia apa yang ditemukan.
“Hal ini tentu menjadi bahan pokok pikiran saya. Bagaimana kedepan sekolah bank sampah perempuan ini terus dibesarkan dan dikembangkan. Bagaimana meningkatkan kualitas kerajinan tangan khas daerah Muarojambi tersebut,” ujar Ivan Wirata, Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Muarojambi-Batanghari ini.
“Setidaknya bisa membuming dikancah nasional dengan sebutan kerajinan tradisional. Disamping itu juga bagaimanapun juga dapat menumbuhkan secara ekonomi dalam berpenghasilan para ibu - ibu rumah tangga,” kata Ivan Wirata yang juga menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Muarojambi ini.
Kata Ivan Wirata, dirinya sangat berharap peran pemerintah juga dapat membantu bagaimana melakukan pemasarannya hingga bisa berkembang kegenerasi berikutnya. “Terimakasih buat ibu - ibu Penyengat Olak semoga karyanya terus lestari,” kata Ivan Wirata.
Sementara kata seorang pengrajin, Kelompok Pengrajin Sekolah Bank Sampah Perempuan Desa Penyengat Olak berdiri sejak Tahun 2016 dan telah memproduksi berbagai macam kerajinan tangan berbahan baku Koran bekas, seperti topi, guci dan kerajinan khas Muarojambi lainnya.
“Hasil produksi kami masih terbatas. Pemasaran juga masih terkendala. Melalui kunjungan Pak Ivan Wirata ini, semoga kelompok pengrajin kami ini bisa dibantu pemerintah daerah atau provinsi. Terimakasih juga kami ucapkan atas kunjungan Pak Ivan Wirata ini,” ujar seorang pengrajin.
H Ivan Wirata yang rutin turun menyapa petani, peternak dan pelaku UMKM, terus menggali dan mempromosikan potensi yang ada di Kabupaten Muarojambi. Sosok Ivan Wirata adalah anggota dewan yang humaniora yang menggali terus potensi warga Muarojambi.
H Ivan Wirata menyapa pengrajin dari bahan baku bahan bekas di Desa Penyengat Olak, Kecamatan Jaluko, Muarojambi ini diabadikan YouTuber Bung Idris dan tayang di Channel YouTube “Bincang Kito” dan Channel YouTube dan FB IVAN WIRATA. (JP-Asenk Lee Saragih)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE