Jambipos, Tanjabar-Sedikitnya 100 orang nelayan kecil terdampak Covid-19 di Kualatungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi mendapatkan bantuan modal usaha dan paket kebutuhan pokok. Bantuan tersebut diberikan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada rapat penanganan Covid-19 di rumah dinas Bupati Tanjabbar, Kamis (22/7/2021).
Bantuan modal usaha yang diberikan Gubernur Jambi kepada para nelayan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB) tersebut, yakni alat penangkap ikan sebanyak 1.199 unit dan sembilan unit mesin kapal. Nelayan penerima bantuan tersebut berasal dari KUB Diamond II, Bintang Kejora Baru, KUB Bintang Selatan, KUB Nelayan Litas Bahari, KUB Nelayan Rezeki Bersama, Koperasi Mina Karya Jaya dan KUB Abadi Jaya.
Sementara itu beras bantuan yang diterima para nelayan mencapai satu ton. Bantuan beras tersebut berasal dari bantuan Presiden Joko Widodo untuk warga masyarakat yang terdampak Covid-19/Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro/darurat.
“Kami berharap, bantuan yang diterima para nelayan benar-benar dapat dimanfaatkan meningkatkan kegiatan usaha bersama demi pemulihan ekonomi keluarga masing-masing. Para nelayan di Kualatungkal juga tetap kami harapkan mematuhi protokol kesehatan (prokes) dalam kehidupan sehari-hari, khususnya memakai amsker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir dan menghindari kerumunan,”ujarnya.
Dijelaskan, untuk memutus rantai penularan Covid-19, para nelayan juga hendaknya tetap imun dan iman yang kuat. Imun diperkuat melalui mengkonsumi makanan bergizi, pola hidup bersih dan sehat dan vaksinasi. Seluruh nelayan di Kualatungkal hendaknya tutut divaksinasi agar tidak terpapar Covid-19. Vaksinasi juga penting agar para nelayan lebih leluasa berusaha dengan tetap menerapkan prokes.
Al Haris mengatakan, Tim Satgas Penanganan Covid – 19 Provinsi Jambi secara simultan melakukan sosialisasi percepatan penanganan Covid-19 ke daerah – daerah, khususnya daerah kabupaten yang beberapa bulan terakhir beberapa kali masuk zona merah (risiko tinggi) penularan Covid-19. Di antaranya, Kabupaten Batanghari, Muarojambi, Kabupaten Tanjungjbung Barat.
“Untuk mengendalikan kasus Covid-19 ini, Pemprov Jambi dan pemerintah kabuipaten/kota harus memiliki kesamaan persepsi dan program. Pemprov Jambi mengharapkan adanya kekuatan daerah mengatasi Covid-19 melalui koordinasi dengan pihak kabupaten/kota,”katanya.
Menurut Al Haris, beberapa hari terakhir, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Jambi meningkat tajam di setiap kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Kondisi tersebut membutuhkan persiapan dan penanganan yang cepat agar jangan sampai terjadi kesulitan pihak rumah sakit menangani perawatan pasian Covid-19.
Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH (dua dari kanan) memberikan bantuan beras dari Presiden Joko Widodo kepada nelayan terdampak Covid-19 di Kualatungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi, Kamis (22/7/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi) |
Bupati Tanjungjabung Barat, Anwar Sadat para nelayan kecil di daerah tersebut banyak yang terdampak Covid-19. Ekonomi nelayan merosot karena sulit menjual hasil tangkapan ikan menyusul pembatasan kegiatan sosial ekonomi tekait penanganan Covid-19. Kondisi demikian membuat nelayan banyak yang berhenti melaut. Karena itu para nelayan di daerah itu membutuhkan bantuan kebutuhan pangan dan modal usaha penangkapan ikan.
"Kami menyambut baik adanya bantuan alat tangkap ikan dan beras yang diberikan kepada nelayan daerah ini. Mudah-mudahan bantuan tersebut bisa membantu pemulihan ekonomi nelayan di daerah ini,"ujarnya.
Mengenai kasus Covid-19, Anwar Sadat mengatakan, kasus positif Covid-19 di daerah itu hingga Kamis (22/7/2021) sudah mencapai 1.361 kasus, meninggal 33 kasus dan sembuh 1.180 kasus.Tanjungjabung Barat kini kembali berstatus zona merah.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah mengatakan, kasus positif Covid-19 di Provinsi Jambi hingga Kamis (22/7/2021) sudah mencapai 17.708 kasus. Kasus baru Covid-19 di Jambi, Kamis (22/7/2021) bertambah 465 kasus.
Kasus meninggal mencapai 348 kasus (bertambah tujuh kasus). Sedangkan pasien Covid-19 yang sudah sembuh mencapai 13.190 orang (bertambah 35 orang). Kemudian pasien Covid-19 di Jambi yang hingga kini masih dirawat mencapai 4.170 orang.
Mengenai keterisian tempat tidur perawatan Covid-19 di Jambi, Johansyah mengatakan, ruang perawatan pasien Covid-19 di 12 rumah sakit di 11 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi saat ini rata-rata 67 %. Keterisian pemakaian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Jambi paling tinggi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chatib Quzwein Kabupaten Sartolangun mencapai 104,35 %.
Rumah sakit tersebut sudah kekurangan tempat tidur perawatan pasien Covid-19. Sedangkan keterisian tempat tidur perawatan pasien Covdi-19 di RSUD Raden Mattaher Kota Jambi mencapai 90,36 %. Ketersediaan tempat tidur perawatan pasien di rumah sakit tersebut tersisa delapan unit.
“Menyikapi semakin menipisnya ketersediaan tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Jambi, seluruh elemen masyarakat perlu bersikap bijak dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Di tengah penuhnya ruang perawatan Covid-19 di Jambi, pengurangan kasus baru Covid-19 perlu dilakukan lebih serius melalui didiplin peneapan protokol kesehatan, khususnya memakai masker, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, menjaga jarak dan menuci tangan pakai sabun di air mengalir,”katanya. (JP-Matra/AdeSM/Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE