Jambipos, Jambi-Pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat selama pandemi Covid-19 yang membuat gerakan berkesenian cukup terkekang, ternyata tidak membuat semangat berkarya para seniman Jambi kendor. Di tengah terbatasnya kegiatan berkumpul atau berkerumun, para seniman daerah itu tetap mampu berkreasi.
Kreasi seni tersebut cukup berhasil mereka ekspresikan melalui penampilan seni tari dan senandung pada Malam Gelar Seni Tradisi dan Anugerah Budaya Jambi 2021 di Taman Budaya Provinsi Jambi, Rabu (6/1/2021) malam. Pada malam kesenian yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-64 Jambi tersebut, para seniman Jambi mementaskan berbagai seni budaya Jambi yang kini terencam punah.
Di antaranya seni tutur (senandung) asal Kabupaten Muarojambi dan seni tari asal Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Seni tutur yang dipentaskan pada malam seni budaya Jambi tersebut, yakni Senandung Jolo asal Desa Tanjung Kumpeh Hilir, Kabupaten Muarojambi.
Seni tersebut menampilkan seorang penyanyi senandung (semacam sinden dari Jawa Barat) dan sekelompok pemusik berusia muda. Kemudian pentas seni budaya tersebut juga menampilkan tari tradisonal asal Desa Air Batu, Kabupaten Merangin, tari “Sayak”. Tarian hiburan tersebut cukup apik dan indah dibawakan para penari muda Merangin.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintahprovinsi (Pemprov) Jambi, Sudriman pada kesempatan tersebut mengatakan, kelestarian seni budaya Jambi yang dipentaskan pada malam apresiasi dan anugerah seni Melayu Jambi tersebut tidak terlepas dari semangat dan konsistensi para maestro seni budaya Jambi mewarkan seni budaya kepada generasi muda Jambi.
"Meskipun kegiatan ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, namun tidak menyurutkan semangat seniman dan budayawan Jambi untuk terus berkarya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, yaitu dengan menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman dan menghindari kerumunan orang banyak,"katanya.
Apresiasi
Dijelaskan, Malam Gelar Seni Tradisi dan Anugerah Budaya Jambi 2021 yang dilaksanakan memeriahkan HUT ke - 64 Provinsi Jambi merupakan bentuk apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jambi untuk seni budaya daerah Jambi.
“Pentas seni budaya ini kami harapkan memberikan wawasan kepada generasi muda mengenai pentingnya pelestarian seni budaya tradisional Jambi, sehingga mereka tak enggan lagi melestarikan seni budaya daerahnya,”katanya.
Sudirman mengatakan, malam gelar seni budaya dan penganugerahan penghargaan kepada seniman dan budayawan Jambi ini dilaksanakan setiap peringatan HUT Jambi. Kegiatan seni budaya tersebut dilaksanakan sebagai respon Pemprov Jambi terhadap Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, terutama dalam pelaksanaan, perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan seni budaya daerah Jambi.
Pergelaran seni budaya tersebut menampilkan seniman muda. Kemudian penghargaan diberikan kepada para maestro seni budaya Jambi yang berjasa dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah Jambi.
“Para maestro seni tradisional dan tokoh seni budaya Jambi yang mendapat penghargaan, yaitu mereka yang terus melakukan pembinaan terhadap generasi muda sebagai upaya dalam mewariskan seni budaya tradisi,”katanya.
Sudirman mengajak para pelaku seni untuk terus meningkatkan kualitas karya-karya kreatif dan inovatif yang dihasilkan, sehingga menjadi karya seni unggulan dan dapat dijadikan sebagai objek daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Provinsi Jambi.
"Sesungguhnya ini merupakan peluang yang sangat baik, sehingga hasilnya dapat kita nikmati bersama, baik untuk wisatawan maupun masyarakat luas. Hal ini tentu akan bermanfaat secara ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bermanfaat secara sosial budaya dalam meninggikan marwah kebudayaan melayu Jambi,"katanya.
Sementara itu, maestro seni tari asal Desa Air Batu, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Merangin, Mat Rasul pada kesempatan tersebut mengatakan, upaya pelestarian seni budaya di tengah pandemi saat ini cukup sulit. Kesulitan tersebut tidak hanya pada rendahnya minat generasi muda menekuni seni tari tradisional, tetapi juga adanya pembatasan kegiatan berkumpul atau berkerumun.
“Namun di tengah keterbatasan tersebut kami tidak putus asa atau berhenti berkreasi. Kami tetap mengupayakan pembinaan dan pelatihan seni tari tradisional kepada generasi muda. Hasilnya, mala mini kami bisa menampilkan satu tari tradisional Merangin pada malam pergelarans seni budaya Jambi ini,”katanya.
Mat Rasul juga menyambut baik apresiasi Pemprov Jambi yang memberikan penghargaan kepada para seniman dan budayawan Jambi yang selama ini tetap berupaya menghidupkan dan melestarikan seni budaya tradisional Jambi.
“Penghargaan ini menjadi salah pemberi semangat kepada kami seniman dan budaywan yang sudah uzur ini mewariskan seni budaya tradisioonal Jambi kepada generasi muda,”katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Purnama Syam pada kesempatan tersebut mengatakan, pelaksanaan malam seni budaya dan pemberian penghargaan terhadap seniman dan budayawan dilaksanakans etiap peringatan HUT Provinsi Jambi untuk memberikan kesempatan dan motivasi kepada para seniman dan budawyan Jambi tetap berkarya.
"Kegiatan ini tetap kami gelar di tengah pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Melalui kegiatan seni budaya ini, semangat para seniman dan budayawan Jambi berkreasi tidak sampai padam di tengah pandemi ini,”ujarnya.(JP-SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE