Wali Kota Jambi, Syarif Fasha. |
Jambipos, Jambi-Perasaan lega kini benar-benar dirasakan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, setelah berjuang hampir dua bulan melawan Covid-19, dan telah dinyatakan sembuh pada Selasa, 13 Oktober 2020 lalu. Ia masih harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama dua pekan, baru kemudian Syarif Fasha dapat kembali menunaikan tugasnya sebagai wali kota Jambi. Dia pun dapat berkumpul kembali dengan anak dan isteri yang juga baru sembuh dari Covid-19.
“Selama menjalani isolasi mulai dari Jakarta hingga di Jambi hampir dua bulan, saya benar-benar stres. Ketika saya menjalani isolasi di Jakarta, anak saya yang sudah tiga bulan menjalani perawatan akibat sakit ginjal dinyatakan juga terpapar Covid-19 dan akhirnya meninggal,”kata Syarif Fasha di Jambi, Selasa (3/11/2020).
Selama tiga bulan terakhir Syarif Fasha benar-benar diguncang prahara. Di tengah persiapannya menghadapi pemilihan gubernur (Pilgub) Jambi, Agustus lalu, putra bungsunya, Muhammad Fabiasnyah Putra (13) dirawat di Jakarta.
Menjelang saat-saat terakhir pendaftaran calon gubernur Jambi, awal September lalu, Syarif Fasha yang menduduki posisi teratas (26,6%) pada survei cagub Jambi pun membatalkan keikutsertaanya pada Pilgub Jambi 2020. Dia memilih fokus mengurus anaknya yang menjalni perawatan akibat sakit ginjal.
Melihat kondisi kesehatan anaknya yang semakin memburuk, Syarif Fasha pun terpaksa bolak-balik Jambi – Jakarta mengurus anaknya yang sakit dan melaksanakan tugas sebagai Wali Kota Jambi. Di tengah mobilitas yang tinggi tesebut, nasib naas menimpa Syarif Fasha.
Dia terpapar Covid-19. Syarif Fasha diumumkan positif Covid-19 setelah hasil uji swabnya keluar, Minggu (13/9). Sepekan berikutnya, Sabtu (19/9), isteri Syaruf Fasha, Yuliana Fasha dan dua anaknya, Raehan Saputra dan Muhammad Fabiansyah Putra juga dinyatakan positif Covid-19.
Setelah itu keluarga Syaruf Fasha pun dirundung duka menyusul meninggalnya anak bungsunya, Muhammad Fabiansyah Putra yang mengalami komplikasi ginjal dan Covid-19 di Jakarta, Senin (21/9).
Dalam kondisi masih bersatus pasien isolasi di Jakarta, Syarif Fasha, isteri dan seorang anaknya terpaksa pulang ke Jambi untuk melepas kepergian anak bungsunya yang dimakamkan di Kota Jambi, Selasa (22/9). Sejak itu keluarga Wali Kota Jambi tersebut diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Manap, Kota Jambi.
“Saya, isteri dan anak saya yang terpapar Covid-19 terpaksa pulang ke Jambi melepas kepergian anak saya yang dimakamkan di Kota Jambi secara protokoler Covid-19. Setelah itu kami sekeluarga pun diisolasi RSUD Abdul Manap Kota Jambi. Selama isolasi tersebut saya benar-benar stress. Syukurlah akhirnya kami sembuh dari Covid-19 pada Selasa (13/10) dan kini bisa bekerja dan berkumpul bersama keluaga kembali,”ujar Wali Kota Jambi dua peridode 2013 – 2018/2019 – 2023 tersebut.
Bangun Laboratorium
Sementara itu pada hari pertama masuk kantor pasca sembuh dari Covid-19, Senin (2/11), Syarif Fasha langsung mengerahkan jajarannya fokus mempercepat pembangunan gedung Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Jambi. Laboratorium tersebut diprioritasken sebagai laboratorium uji swab (cairan tenggorokan).
Dikatakan, kehadiran Labkesda Jambi penting untuk meningkatkan pelayanan uji swab di Kota Jambi. Pemkot Jambi tidak bisa mengandalkan laboratorium uji swab di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Jambi jika ingin melakukan percepatan penanganan Covid-19 di Kota Jambi.
“Karena itu saya meminta pembangunan dan pengoperasian Labkesda Jambi sebagai pusat pengujian swab dipercepat. Kami mengupayakan Labkesda Kota Jambi ini sudah bisa beroperasi Desember nanti. Pembangunan Labkesda Kota Jambi yang menelan dana sekitar Rp 6 miliar kini sudah mencapai 70 %,”katanya.
Syarif Fasha mengatakan, Labkesda Kota Jambi setara dengan rumah sakit tipe B. Nantinya uji uji swab pasien Covid-19 di Kota Jambi dipusatkan di Labkesda Kota Jambi, bukan di rumah sakit lagi.
“Ruangan laboratorium uji swab di Labkesda Kota Jambi ini saya minta sudah bisa digunakan awal Desember. Peralatan dan tenaga laboratorium kesehatan ini, termasuk tenaga ahli sudah dipersiapkan," katanya.
Syarif Fasha mengatakan, Dia awalnya tertular Covid-19 dari temannya ketika diajak makan bersama di Jakarta. Saat makan bersama tersebut, Syaruf Fasha membuka masker, sedangkan temannya yang mengajak makan beberapa kali batuk.
“Saat itu memang saya tidak makan. Namun saya membuka masker ketika makan bersama tersebut. Teman saya beberapa kali batuk. Beberapa hari setelah makan bersama tersebut, saya merasa tidak enak badan dan melakukan uji swab. Saya pun akhirnya dinyatakan posituif Covid-19, 13 September2020,”ujarnya.
Mencermati proses penularan Covid-19 yang dialaminya, Syarif Fasha mengingatkan warga masyarakat agar tetap disiplin memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Warga masyarakat jangan anggap remeh Covid-19. Covid-19 dapat menular kepada siapa saja jika tidak waspada.
“Untuk mencegah penularan Covid-19, kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan harus terus ditingkatkan. Saya ingatkan sekali lagi, penggunaan masker bisa mengurangi 70 % resiko penularan Covid-19. Karena itu kalau memakai masker, jangan sekali-kali menurunkannya. Jika ada teman yang hendak berbicara dengan kita namun dia tidak menggunakan masker, jangan dilayani,”ujarnya.(JP-SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE