Pengunjung melihat proses penyeduhan kopi pada acara sosialiasasi budaya minum kopi "Ngopi Sarosna" di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. ( Foto: Antara ) |
Jakarta, BS- Ahli gizi dan guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan mengatakan masyarakat sebaiknya mengurangi konsumsi kopi serta makanan pedas dalam situasi tidak nyaman atau stres. Hal tersebut juga perlu dilakukan saat mulai melakukan isolasi mandiri menghindari penyebaran corona (Covid-19).
"Masyarakat sudah mulai isolasi mandiri. Jika salah satu efeknya ialah stres, maka yang pertama harus dikurangi adalah minum kopi," katanya, Sabtu (28/3/2020).
Dikatakan, sebaiknya saat stres tidak banyak makan yang pedas-pedas serta mengurangi konsumsi makanan yang membuat lambung tidak nyaman.
Demikian juga, mengurangi makan makanan yang terlalu manis saat dalam kondisi stres. Sebab, hal itu dapat memboroskan vitamin-vitamin B yang sudah masuk ke dalam dan itu tidak baik.
Ia mengatakan pola makan perlu diperhatikan sebab saat seseorang stres, maka hal itu biasanya berhubungan dengan kondisi lambung yang menjadi bermasalah. "Selain itu, pasokan makanan empat sehat yakni karbohidrat, lauk, sayur dan buah juga harus tetap diperhatikan dan dikonsumsi," katanya.
Selain menghindari sejumlah makanan saat berada dalam kondisi tidak nyaman atau stres, ia juga menganjurkan masyarakat untuk terus mengupayakan agar tubuh tetap bergerak dalam rangka antisipasi penyebaran Covid-19.
Setidaknya masyarakat bisa olahraga secukupnya di teras rumah masing-masing sehingga tubuh tidak mengalami kelebihan kalori yang masuk namun tidak dikeluarkan. "Jadi usahakan agar tetap bergerak meskipun hanya di teras masing-masing," katanya.
Bahkan, jika biasanya seseorang bisa menghabiskan 50 menit hingga satu jam untuk berolahraga, namun dalam situasi terbatas sebagaimana terjadi saat ini, hal itu cukup dilakukan 20 hingga 25 menit per hari, demikian Ali Khomsan.
Sebelumnya, dia juga menyarankan asupan air dalam tubuh tetap dapat terpenuhi selama bulan puasa sehingga tidak perlu cemas kekurangan cairan apabila Covid-19 masih mewabah hingga Ramadan.
"Sebenarnya ketika puasa itu yang berkurang terutama adalah asupan kalori, tapi kalau asupan air harusnya tidak terlalu sulit untuk dipenuhi," katanya.(*)
Sumber: ANTARA
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE