Dua pasien DBD saat berobat di Puskesmas Kota Jambi awal Januari 2020. Foto Asenk Lee Saragih |
Jambipos, Jambi-Kasus wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jambi marak. Bahkan rumah sakit di Kota Jambi tidak mampu menampung pasien DBD, khususnya pengguna BPJS Kesehatan. Sementara warga ada yang melakukan perawatan anaknya di rumah karena tidak adanya ruangan di rumah sakit.
Anggota DPRD Provinsi Jambi H Ivan Wirata ST MM MT meminta Dinas Kesehatan Provinsi Jambi atau Dinkes Kota Jambi melakukan pengasapan (fogging-red) serta mengintruksikan pihak kesehatan melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
Derlina S (40) warga Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi harus merawat anaknya yang ken DBD di rumah. Karena disalah satu rumah sakit rujukan dari Puskesmas tidak ada kamar inap.
Derlina juga memeriksakan darah anaknya pada hari ke 3, 5 dan 6 yang terkena DBD. Namun dengan saran dokter rumah sakit dan dokter puskesmas anak Derlina dirawat di rumah dan meminta anaknya minum kuat dan makan yang kuat.
Bahkan menurut pegawai medis salah satu rumah sakit di Kota Jambi mengatakan, pasien DBD kini banyak dirawat inap hingga ruangan penuh.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi mencatat kasus wabah DBD hingga Desmber 2019 masuk kategori zona kuning. Terdapat 1.869 kasus dan 13 orang meninggal dunia dengan grafik tertinggi berada di awal tahun 2019.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi, Eva Susanti mengatakan, berdasarkan data dari kabupaten/kota, kejadian tertinggi terjadi di Januari 2019 lalu.
“Ada 406 kasus yang ditemukan dan 3 orang meninggal dunia. Satu dari Kabupaten Bungo, dua lagi dari Kota Jambi. Pada November 2019 lalu, terjadi sebanyak 306 kasus dengan korban meninggal dunia 1 orang,” katanya.
Disebutkan, lalu pada Februari 2019 sempat menurun menjadi 236 dibanding Januari, penderita DBD. Namun saat itu menelan korban jiwa 3 orang, yakni 1 dari Sarolangun dan 2 diantaranya di Kota Jambi.
Sedangkan Maret 2019, sebanyak 225 penderita dan 2 orang meninggal dunia, yaitu dari Bungo dan Kota Jambi. Kemudian, April angka kasus DBD kembali menurun sebanyak 124 kasus, sedangkan angka kematian bertambah 2 orang lagi berasal dari Kota Jambi dan Mei 2019 angka DBD hanya 86 warga terserang dan tidak ada korban yang meninggal dunia. (JP-Asenk Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE