Jambipos, Jambi-Beberapa permukiman warga Kota Jambi yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari mulai terkepung banjir menyusul terus meluapnya Sungai Batanghari. Naiknya luapan sungai tersebut secara drastis tiga hari terakhir membuat sebagian rumah warga terisolir. Kondisi tersebutmembuat warga terpaksa menggunakan sampan untuk melakukan aktivitas di luar rumah.
Pantauan di Kota Jambi, Kamis (19/12/2019) sore, salah satu permukiman warga yang mulai terkepung banjir, yakni di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin. Luapan banjir menggenangi halaman rumah dan jalan lingkungan warga Kelurahan Legok hingga ketinggian air mencapai 50 centimeter (Cm). Kondisi tersebut membuat warga terpaksa menggunakan sampan untuk ke luar rumah.
“Sudah tiga hari air di permukiman kami ini naik. Rumah warga sudah banyak yang terkepung banjir. Jalan lingkungan juga terendam banjir. Hal tersebut membuat warga tidak bisa ke luar rumah. Kalau mau ke luar rumah, warga harus pakai sampan,”ujar Fikri (35), warga Legok, Kota Jambi.
Menurut Fikri, kenaikan luapan air di permukiman warga Legok tiga hari terakhir rata-rata 15 Cm setiap hari. Luapan air tersebut cepat naik akibat banjir kiriman dari daerah hulu Sungai Batanghari. Banjir di permukiman warga Legok tersebut diperkirakan masih terus naik sebab luapan Sungai Batanghari juga terus meningkat.
“Saat ini warga waspada memantau perkembangan banjir. Warga Legok kini berjaga-jaga mengantisipasi terus naiknya luapan sungai. Warga pun mulai siap-siap evakuasi kendaraan dan barang elektronik karena khawatir genangan banjir semakin naik,”katanya.
Sementara itu pada alat pemantau ketinggian permukaan Sungai Batanghari di Taman Tanggo Rajo, Jalan Sultan Thaha, Pasar, Kota Jambi, Selasa (17/12/2019), ketinggian luapan Sungai Batanghari sudah mencapai 12,50 meter (m). Ketinggian luapan Sungai Batanghari itu naik 35 Cm dibandingkan kondisi Minggu (15/12/2019) sore sekitar 12,15 m.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bachyuni Deliansyah mengatakan, saat ini banjir di Jambi masih status waspada. Namun BPBD Provinsi Jambi dan BPBD kota/kabupaten di daerah itu meningkatkan kesiap-siagaan sebab luapan Sungai Batanghari terus meningkat.
“Banjir di Jambi saat ini masih status waspada. Mengantisipasi terus naiknya luapan Sungai Batanghari, seluruh BPBD di Jambi melakukan kesiap-siagaan. Pemantauan banjir di daerah-daerah rawan banjir terus dilakukan. Jika ada tiga daerah kabupaten atau kota menyatakan status siaga banjir, maka status siaga banjir se-Provinsi Jambi langsung diberlakukan,”katanya.(JP-SP)
Pantauan di Kota Jambi, Kamis (19/12/2019) sore, salah satu permukiman warga yang mulai terkepung banjir, yakni di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin. Luapan banjir menggenangi halaman rumah dan jalan lingkungan warga Kelurahan Legok hingga ketinggian air mencapai 50 centimeter (Cm). Kondisi tersebut membuat warga terpaksa menggunakan sampan untuk ke luar rumah.
“Sudah tiga hari air di permukiman kami ini naik. Rumah warga sudah banyak yang terkepung banjir. Jalan lingkungan juga terendam banjir. Hal tersebut membuat warga tidak bisa ke luar rumah. Kalau mau ke luar rumah, warga harus pakai sampan,”ujar Fikri (35), warga Legok, Kota Jambi.
Menurut Fikri, kenaikan luapan air di permukiman warga Legok tiga hari terakhir rata-rata 15 Cm setiap hari. Luapan air tersebut cepat naik akibat banjir kiriman dari daerah hulu Sungai Batanghari. Banjir di permukiman warga Legok tersebut diperkirakan masih terus naik sebab luapan Sungai Batanghari juga terus meningkat.
“Saat ini warga waspada memantau perkembangan banjir. Warga Legok kini berjaga-jaga mengantisipasi terus naiknya luapan sungai. Warga pun mulai siap-siap evakuasi kendaraan dan barang elektronik karena khawatir genangan banjir semakin naik,”katanya.
Sementara itu pada alat pemantau ketinggian permukaan Sungai Batanghari di Taman Tanggo Rajo, Jalan Sultan Thaha, Pasar, Kota Jambi, Selasa (17/12/2019), ketinggian luapan Sungai Batanghari sudah mencapai 12,50 meter (m). Ketinggian luapan Sungai Batanghari itu naik 35 Cm dibandingkan kondisi Minggu (15/12/2019) sore sekitar 12,15 m.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bachyuni Deliansyah mengatakan, saat ini banjir di Jambi masih status waspada. Namun BPBD Provinsi Jambi dan BPBD kota/kabupaten di daerah itu meningkatkan kesiap-siagaan sebab luapan Sungai Batanghari terus meningkat.
“Banjir di Jambi saat ini masih status waspada. Mengantisipasi terus naiknya luapan Sungai Batanghari, seluruh BPBD di Jambi melakukan kesiap-siagaan. Pemantauan banjir di daerah-daerah rawan banjir terus dilakukan. Jika ada tiga daerah kabupaten atau kota menyatakan status siaga banjir, maka status siaga banjir se-Provinsi Jambi langsung diberlakukan,”katanya.(JP-SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE