Petugas melakukan perbaikan pada jalan yang tertimpa longsor. ( Foto: ANTARA ) |
Jambipos, Merangin- Dua desa di Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi hingga Jumat (13/12/2019) masih terisolasi menyusul longsor yang melanda daerah itu.
Dua desa yang terisolasi yakni Desa Koto Rami dan Desa Talentam. Akses jalan ke Koto Romi terputus total akibat separuh badan jalan ambles akibat longsor. Sedangkan akses ke Talentam terputus karena longsor menimbun badan jalan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Merangin, Akmal Zen di Bangko, Merangin, Jambi, Jumat (13/12/2019) menjelaskan, longsor yang memutuskan akses ke Desa Koto Rami dan Desa Talentam membuat distribusi kebutuhan pokok ke kedua desa tersebut juga terhenti.
Kendaraan tidak bisa masuk sehingga pasokan kebutuhan pokok ke kedua desa tak dapat disalurkan. Namun bencana longsor tersebut tidak sampai menimbulkan korban.
“Untuk mencegah krisis kebutuhan pokok di kedua desa tersebut, puluhan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Merangin dikerahkan membawa bantuan kebutuhan pokok dengan berjalan kaki. Kemudian TRC BPBD Merangin juga sudah melakukan koordinasi dengan aparatur pemerintah desa untuk melakukan gotong royong membersihkan material longsor dari badan jalan, Jumat (13/12/2019),” kata Akmal.
Akmal Zen lebih lanjut mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Merangin juga mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor dari badan jalan di Talentam. Sedangkan untuk mengatasi longsor yang membelah badan jalan menuju Koto Rami, alat berat digunakan memperlebar badan jalan.
“Penanganan longsor yang memutus akses ke dua desa di Kecamatan Lembah Masurai, Merangin ini diupayakan selesai hari ini, Jumat (13/12/2019) agar pasokan kebutuhan pokok ke kedua desa bisa segera dilakukan,” ujarnya.
Dijelaskannya, longsor yang menyebabkan badan jalan ambles dan menimbun badan jalan di dua desa, Kecamatan Lembah Masurai, Merangin terjadi akibat hujan deras yang melanda daerah itu, Kamis (12/12/2019). Longsor terjadi akibat labilnya tanah di daerah perbukitan menuju kedua desa tersebut. Ancaman longsor di kedua desa tersebut juga masih tetap diwaspadai menyusul curah hujan yang masih tinggi.
Menurut Akmal Zen, berdasarkan pemetaan yang dilakukan BPBD Merangin, daerah rawan longsor di kabupaten itu tersebar di 14 kecamatan yang memiliki banyak daerah perbukitan. Di antaranya Kecamatan Lembah Masurai, Tabir Barat, Tabir Ulu, Tabir Raya, Sungaimanau, Pangkalan Jambi, Nalotantan, Renah Penerap, Jangkat, dan Bangko Barat.
“Kami sudah mengeluarkan imbauan agar warga masyarakat di daerah-daerah rawan longsor dan banjir di Merangin meningkatkan kewaspadaan, khususnya ketika curah hujan tinggi. Kami juga terus memantau perkembangan di daerah-daerah rawan bencana longsor dan banjir tersebut di pengujung tahun ini,” katanya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Merangin, Aspan mengatakan, pihaknya sudah menurunkan alat berat ke lokasi longsor, Kamis (12/12) sore. Namun penanganan jalan longsor tersebut hanya bersifat tanggap darurat.
Penanganannya hingga normal kembali baru bisa dilakukan tahun 2020 oleh Dinas PUPR Provinsi Jambi karena jalan tersebut merupakan jalan provinsi.
“Ruas jalan yang longsor ini berstatus jalan provinsi. Ruas jalan ini menghubungkan Bangko dengan Jangkat, Kabupaten Merangin. Perbaikan jalan ini secara permanen baru bisa dilakukan tahun depan menggunakan dana provinsi sekitar Rp 8 miliar,” papar Aspan. (JP-SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE