Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi kini mempersiapkan posko mengantisipasi bencana banjir di daerah itu. ( Foto: Suara Pembaruan/Radesman Saragih ) |
Jambipos, Jambi-Hujan lebat yang masih mengguyur beberapa wilayah di Provinsi Jambi sepekan terakhir membuat banjir di daerah itu terus meluas. Banjir akibat luapan sungai di Jambi saat ini tidak lagi hanya terjadi di Kabupaten Tebo dan Kota Jambi. Banjir di daerah itu juga sudah terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjabtim, Rahmad Hidayat menjelaskan, permukiman warga di Desa Lambur II, Kecamatan Muarasabak Timur sudah tiga hari terkepung banjir.
“Banjir di Desa Lambur II disebabkan luapan sungai dan pasangnya air laut akibat hujan yang terus mengguyur daerah ini. Warga belum ada yang mengungsi karena banjir belum sampai masuk ke rumah warga. Namun warga desa kini siaga karena banjir yang mengenangi pekarangan rumah warga terus naik,” katanya di Muarasabak, Tanjabtim, Kamis (19/12/2019)
Menurut Rahmad Hidayat, berdasarkan informasi Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) Jambi. ketinggian air yang menggenangi permukiman warga di Desa Lambur II, Kecamatan Muarasabak Timur mencapai ketinggian 4,7 meter atau memasuki status Siaga III.
"Bila banjir masuk status Siaga III, warga masyarakat harus siaga mengantisipasi naiknya banjir. Pemantauan banjir masih terus kami lalukan,” lanjutnya.
Bungo Siaga
BPBD Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi juga menetapkan siaga banjir menyusul masih tingginya curah hujan dan terus meluapnya sungai di daerah itu. BPBD Bungo memetakan 37 desa dan kelurahan di 12 kecamatan yang rawan banjir dan kini perlu meningkatkan kesiagaan.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bungo, Akhyar mengatakan, wilayah yang kini siaga banjir di daerah itu, yakni lima desa di Kecamatan Bathin II Babeko. Kemudian lima desa di Kecamatan Bathin III, enam desa di Kecamatan Jujuhan dan empat desa di Kecamatan Jujuhan Ilir.
Banjir juga mengancam satu desa di Kecamatan Muko-muko Bathin VII, tiga kelurahan di Kecamatan Pasar Muarabungo, empat desa di Kecamatan Pelepat Ilir dan dua desa di Kecamatan Pelepat.
“Kami terus meningkatkan patroli pemantauan banjir di setiap desa rawan banjir. Selain itu kami juga membantu warga masyarakat agar siap – siap menghadapi kemungkinan terjadinya banjir,” ujarnya.
Sementara itu pantauan SP pada alat pemantau ketinggian debit atau ketinggian Sungai Batanghari di Taman Tanggo Rajo, Kota Jambi, Kamis (19/12/2019) pagi, ketinggian luapan Sungai Batanghari mencapai 12,60 meter. Ketinggian luapan sungai tersebut naik sekitar 10 sentimeter dibandingkan kondisi Rabu (18/12/2019) sore sekitar 12,55 m.
Selain permukiman di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi yang sudah beberapa hari terkepung banjir, permukiman warga seberang Kota Jambi juga mulai terkepung banjir.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan BPBD Kota Jambi, Ridwan, mengatakan, pihaknya kini siaga menghadapi banjir yang mulai melanda beberapa wilayah permukiman warga. Petugas BPBD Kota Jambi kini memantau perkembangan kenaikan luapan Sungai Batanghari dan permukiman yang mulai dikepung banjir.
“Selain itu kami juga kini mempersiapkan fasilitas evakuasi warga. Saat ini sudah ada 17 perahu karet yang kami siapkan mengantisipasi banjir. Selain itu kami juga menyiapkan tenda pengungsi sekitar 80 unit. Sedangkan lokasi pengungsian yang kami siapkan berada di 16 lokasi," tambahnya.(JP-SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE