Gunung Kerinci.Foto Antara |
Pendakian ke Gunung Kerinci ditutup sementara menyusul terjadinya semburan asap tebal.
Semburan asap tebal dari puncak Gunung Kerinci terjadi sejak Sabtu (19/1/2019) siang hingga Senin (21/1/2019) pagi.
Jambipos, Jambi - Sedikitnya 60 orang pendaki Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Senin (21/1) terpaksa turun kembali menyusul terjadinya semburan asap tebal di gunung tertinggi di Sumatera itu. Pendakian ke Gunung Kerinci yang berada pada ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (Dpl) tersebut hanya diperbolehkan hingga Shelter 1 (pemberhentian pertama) di kaki gunung.
“Seluruh pendaki Gunung Kerinci sudah turun Senin (21/1/2019). Jumlah pendaki Gunung Kerinci sejak Sabtu – Minggu (19 – 20/1/2019) sebanyak 60 orang. Sebanyak enam orang pendaki yang sudah sampai di Shelter 3 terpaksa dijemput petugas,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) Wilayah I Kerinci, Nurhamidi di Kerinci, Senin (2/1/2019).
Menurut Nurmahmudi, pendakian ke Gunung Kerinci ditutup sementara menyusul terjadinya semburan asap tebal dari puncak gunung tersebut. Semburan asap tersebut dinilai ckup berbahaya terhadap para pendaki.
Semburan asap tebal dari puncak Gunung Kerinci terjadi sejak Sabtu (19/1/2019) siang hingga Senin (21/1/2019) pagi. Semburan asap tersebut mengarah bagian kanan gunung yang merupakan jalur pendakian Shelter 3.
“Pendakian ke Gunung Kerinci berbahaya akibat terjadinya semburan asap tebal. Karena itu kami meminta para pendaki yang sudah sempat naik segera turun. Kemudian para pendaki yang sudah siap mendaki juga kami minta membatalkan pendakian karena situasi di Gunung Kerinci cukup berbahaya,” kata dia.
Dijelaskan, berdasarkan informasi dari petugas pengawas Gunung Kerinci, pendakian ke Gunung Kerinci hanya bisa dilakukan hingga Shelter 1 di kaki gunung.
“Kalaupun terjadi erupsi Gunung Kerinci, para pendaki di Shelter 1 masih bisa menyelamatkan diri. Jadi kami hanya mengizinkan pendakian hingga kaki gunung tersebut,”ujarnya.
Sementara itu, Petugas penjaga Pos R10 Gunung Kerinci, Dudung mengatakan, asap tebal yang disemburkan Gunung Kerinci sejak Sabtu (19/1/2019) baru kali ini terjadi selama satu tahun terakhir. Namun belum bisa dipastikan bahwa terjadinya semburan asap tebal tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas gunung tersebut.
“Kendati semburan asap tebal sudah terjadi dua hari terakhir, namun kejadian gempa di gunung tersebut tidak terjadi seperti pertanda awal terjadinya erupsi. Status gunung tersebut hingga kini masih waspada,” kata dia.(*)
Sumber: Suara Pembaruan
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE