Perumahan Namura di Jambi yang diterjang banjir sejak Senin (3/12) malam masih terendam hingga Selasa (4/12/2018) siang. ( Foto IST) |
Banjir akibat pendangkalan sungai yang menyebabkan meluapnya sungai yang melintasi permukiman. Pemkot Jambi sudah melakukan perbaikan drainase tetapi belum melakukan pengerukan sungai.
Jambipos Online, Jambi - Warga Kota Jambi yang bermukim di dataran rendah dan sekitar sungai mengeluhkan semakin seringnya banjir melanda permukiman mereka. Banjir akibat luapan sungai selalu menerjang rumah warga setiap hujan lebat turun akibat semakin parahnya pendangkalan sungai.
“Banjir yang melanda permukiman kami ini sejak Senin (3/12/2018) malam hingga Selasa (4/12/2018) subuh akibat meluapnya sungai yang melintasi permukiman. Sungai cepat meluap setiap hujan lebat karena pendangkalan sungai yang kian parah. Banjir seperti ini semakin sering terjadi di permukiman ini. Namun belum ada solusi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mengatasi masalah banjir ini,”kata Rahman (45), warga perumahan Kembar Lestari II, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi kepada SP di Kota Jambi, Selasa (4/12/2018).
Menurut Rahman, Perumahan Kembar Lestari I dan II Kota Jambi sudah menjadi langganan banjir setiap musim hujan. Permukiman yang dihuni ribuan kepala keluarga tersebut sudah beberapa kali diterjang banjir sejak tahun lalu. Banjir di permukiman dataran rendah itu belakangan semakin cepat terjadi setiap hujan turun dan semakin lama surut. Selain itu ketinggian banjir di permukiman padat penduduk tersebut juga cenedrung semakin tinggi. Hal tersebut diduga dipengaruhi pembangunan drainase tertutup di kawasan dataran tinggi di kota itu.
“Pembangunan drainase tertutup di dataran tinggi Kota Jambi membuat air hujan cepat mengalir ke dataran rendah seperti perumahan Kembar Lestari ini. Sementara sungai kecil di tengah perumahan ini tidak mampu menampung aliran air dari dataran tinggi. Akibatnya luapan sungai menggenangi permukiman warga. Ketinggian banjir yang menggenangi rumah warga seperti terjadi Selasa subuh mencapai 1,5 meter. Banjir baru surut Selasa pagi,”ujarnya.
Perumahan Namura Indah, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi juga menjadi langganan banjir di Kota Jambi. Sedikitnya 100 rumah warga di perumahan dataran rendah itu diterjang banjir menyusul hujan lebat yang melanda Kota Jambi, Senin (3/12/2018) sore.
“Banjir yang melanda permukiman kami cepat terjadi dan lama surutnya. Banjir terjadi mulai Senin pukul 19.00 WIB dan baru surut Selasa pukul 05,00 WIB. Banjir berasal dari luapan sungai kecil yang berada di tengah permukiman. Tahun lalu juga terjadi dua kali banjir seperti ini. Namun pemerintah belum ada solusi mengatasi banjir rutin yang semakin sering terjadi ini,”kata Rasyid (35), wara Perumahan Namura, Alam Barajo, Kota Jambi.
Sementara itu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II, Kota Jambi yang berada di dataran rendah juga semakin sering dilanda banjir. Selama dua pekan terakhir, lapas yang berada di Jalan Pattimura, Kota Jambi itu sudah dua kali diterjang banjir.
Banjir menggenangi tujuh ruang tahanan di lapas tersebut Senin (3/12/2018) malam hingga Selasa (4/12/2018) subuh. Banjir sempat membuat para narapidana berteriak-teriak minta tolong. Namun banjir cepat surut, sehingga para napi tidak sampai dievakuasi.
“Lapas ini memang sering dilanda banjir akibat meluapnya sungai yang mengalir di samping lapas. Sungai tersebut meluap karena derasnya aliran air dari jalan dan dataran tinggi ke sungai di samping lapas. Tahun lalu bahkan banjir menyebabkan dinding lapas jebol, sehingga banyak napi kabur,” kata Yusaloh, petugas Lapas Kelas II, Kota Jambi.
Pengerukan Sungai
Sementara itu menurut catatan SP, pengerukan sungai di sekitar Perumahan Namura, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi sudah pernah dilakukan ketika perumahan tersebut dilanda banjir Juni 2017. Namun pengerukan sungai itu terhenti. Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi hingga kini tidak melakukan pengerukan sungai di perumahan yang menjadi langganan banjir itu.
Pantauan SP di Perumahan Namura dan Kembar Lestari, Kota Jambi, Selasa (4/12/2018) sungai yang membelah perumahan tersebut semakin dangkal dan menyempit akibat tanah, sampah dan semak belukar. Sungai di tengah perumahan sebagian sudah ditembok namun tidak digali, sehingga tidak mampu menampung luapan air hujan.
Data Korban
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi hingga Selasa masih melakukan pendataan warga yangmenjadi korban banjir di tujuh permukimam penduduk di Kota Jambi. Pendataan dilakukan guna mendistribusikan bantuan pangan dan obat-obatan. Selain ituBPBD Jambi juga menyiapkan beberapa lokasi pengungsian mengantisipasi terjadinya banjir susulan di Kota Jambi.
“Kami masih terus melakukan pendataan terhadap warga yang rumahnya terendam banjir Senin – Selasa untuk menyalurkan bantuan. Sebagian warga belum dapat bantuan karena mereka sempat mengungsi ke rumah keluarga. Hari ini, Selasa, warga yang rumahnya terendam banjir sudah banyak yang kembali karena banjir sudah surut,”kata Kepala BPBD Jambi, Bachyuni Deliansyah di KotaJambi, Selasa (4/12/2018).
Menurut Bachyuni, banjir akibat hujan lebat dan luapan sungai di Kota Jambi Senon malam hingga Selasa subuh terjadi di beberapalokasi, yakni di Perumahan Kembar Lestari, Perumahan Namura, Lapas Jambi dan Simpang Bangunan Bawah, Telanaipura, Kota Jambi.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Jambi, Farti Suandri mengatakan, perbaikan dan pembangunan drainase di Kota Jambi tahun ini dilakukan di 11 kecamatan. Perbaikan dan pembangunan drainase diutamakan di wilayah-wilayah rawan banjir.
Dijelaskan, dana yang disiapkan dalam APBD Kota Jambi memperbaiki dan membangun drainase mencapai Rp 20 miliar. Selain itu, Dinas PUPR Provinsi Jambi juga mengalokasikan dana perbaikan dan pembangunan drainase sekitar Rp 9,5 miliar. Sedangkan Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) IV Jambi juga mengalokasikan dana perbaikan dan pembangunan drainase di Kota Jambi sekitar Rp 170 miliar.
“Sesuai dengan dana yang tersedia tersebut, sebagian besar drainase yang rusak dan tidak berfungsi di Kota Jambi bisa diperbaiki akhir tahun ini. Namun untuk pengerukan sungai belum diprogramkan,”katanya.(JP)
Sumber: Suara Pembaruan
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE