Jambipos Online, Bungo-Kasus dugaan penganiayan yang dilakukan H. Mahyudin Kepala MTS Simpang Babeko, terhadap empat orang muridnya, kini kian memanas.
Sebelumnya, Mahyudin telah melakukan konferensi pers bersama beberapa orang awak media, Senin malam 12 November 2018. Dalam press releasenya, H.Mahyudin menuding keluarga Firdaus selaku ayah F korban meminta uang damai sebesar 200 juta kepadanya. Serta, Ia menyebutkan bahwa F dan keluarganya telah mencemarkan nama baiknya dan telah menyebarkan berita bohong
Menyikapi hal tersebut, Firdaus membantah semua tudingan yang disampaikan oleh H.Mahyudin, Ia mengatakan bahwa dirinya tidak pernah meminta sejumlah uang kepada pihak H.Mahyudin.
“Tidak benar itu. Kami tidak pernah meminta 200 juta untuk damai, kami tau itu namanya pemerasan. Sementara kami ingin permasalahan ini diselesaikan secara hukum,” kata Firdaus selaku ayah korban, pada Rabu (14/11/2018).
Dikatakan Firdaus, bahwa ungkapan yang mungkin didengar pihak H. Mahyudin, merupakan reaksi kekesalan dari keluarganya atas sikap keluarga H.Mahyudin yang seakan mengecilkan dan mengukur keluarganya dengan uang.
Diakui Firsaus, sebelumnya keluarga Mahyudin Pernah mendatangai rumahnya meminta, untuk berdamai dan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.
"Waktu itu, ada satu kali perwakilan dari keluarga H.Mahyudin kerumah saya. Tujuannya meminta damai dan menyelesaikan permasalahan secara keluargaan. Kami tidak menolak kok, kami sambut baik niat baiknya," ujar Firdaus.
Menyikapi permintaan dari perwakilan keluarga Mahyudin, Firdaus memutuskan untuk melakukan perundingan secara terbatas dalam keluarga untuk mengambil keputusan. Namun, Tiba-tiba muncul pernyataan dari pihak Mahyudin yang kurang mengenakan.
“Kata pihak H.Mahyudin, berapapun yang kami minta mereka akan bayar. Kami merasa dilecehkan dengan bahasa seperti itu," tambah Firdaus.
Firdaus menyayangkan atas apa yang dilakukan oleh Mahyudin, Ia beranggapan dengan munculnya tudingan negatif terhadap keluarganya, malah memperkeruh suasana.
“Kalau memang ada itikad baik bisa saja berdamai, karena kita juga masih ada hubungan keluarga kok. Saya sangat menyayangkan sikap H.Mahyudin, jangankan menanggung biaya pengobatan, datang dan melihat anak saya ini aja tidak pernah," ungkapnya.
Lebih lanjut Firdaus mengungkapkan, sebelumnya ada beberapa pihak datang kerumahnya untuk mengajak berdamai dan tidak pernah sekalipun Mahyudin ikut hadir.
"Pertama ada pihak dari Kemenag Bungo datang, kedua dari perwakilan pihak guru dan ketiga beberapa perwakilan dari keluarga Mahyudin. Tapi, sangat saya sayangkan yang bersangkutan tidak pernah ikut hadir, ada apa?,"ungkapnya lagi.
Atas kejadian ini, Firdaus berharap kepada pihak kepolisian agar memproses laporan yang telah dibuat, agar permasalahan ini cepat mendapatkan titik temu, agar tidak ada lagi tudingan-tuding lain terhadap keluarganya.
"Ya, saya berharap kasus ini cepat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku. Dengan adanya kejadian ini, saya tidak mau lagi ribut-ribut, biar hukum yang menyelesaikannya, tidak ada lagi damai-damai," katanya. (JP-Bay)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE