Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum. |
Jambipos Online, Jambi-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum mengharapkan kehadiran GPN lebih memudahkan masyarakat untuk bisa melakukan transaksi pembayaran dan seluruh masyarakat bisa menikmati GPN dengan biaya yang lebih rendah. Hal tersebut disampaikan Fachrori pada Kampanye Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), bertempat di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jambi, Telanaipura, Minggu (16/9/2018) pagi.
Kampanye GPN di Provinsi Jambi merupakan gelombang III karena gelombang I dan II sudah dilaksanakan pada bulan Agustus 2018. Kampanye GPN dilaksanakan dari tanggal 17 s/d 20 September 2018.
"Biaya lebih rendah yang ditawarkan GPN dapat dinikmati oleh pedagang dan pembeli. Bukan hanya itu, GPN juga untuk para penerima bantuan sosial emerintah, sehingga penerima manfaat tidak dikenakan biaya dalam melakukan pencairan," tutur Fachrori.
Fachrori menerangkan, kampanye GPN menjadi momentum penting dalam pengejawantahan blueprint sistem pembayaran di Indonesia. GPN menjadi sebuah terobosan dalam menghilangkan fragmentasi melalui interkoneksi dan interoperabilitas antar penyelenggara jasa sistem pembayaran.
"Jadi, GPN merupakan suatu upaya untuk mewujudkan sistem pembayaran nasional yang aman, lancar dan handal dalam membangun pengembangan, ketahanan serta meningkatkan daya saing," terang Fachrori.
Lebih lanjut, Fachrori mengatakan, Pemerintah Provinsi Jambi sangat mendukung integrasi operasi dan koneksi sistem pembayaran di Indonesia melalui program GPN ini karena penerusan transaksi pembayaran seluruhnya dilakukan di dalam negeri yang sejalan dengan semangat dalam meningkatkan nasionalisme dan rasa bangga kepada Indonesia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Bayu Martanto menyampaikan, GPN merupakan wujud dalam rangka mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia yang menginginkan pembayaran lebih efisien. GPN bertujuan agar sistem pembayaran bisa berjalan dengan lancar, aman dan efisien sehingga dapat menunjang perekonomian nasional, khususnya perekonomian di Provinsi Jambi.
"GPN ini memiliki 5 manfaat, yaitu: bisa diterima disemua transaksi pembayaran, bertransaksi dengan aman dan nyaman, biaya transaksi lebih efisien, tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar, dan biaya administrasi yang lebih murah," ungkap Bayu.
Bayu menyampaikan, selama ini dalam melakukan transaksi non tunai, baik menggunakan kartu debit maupun kartu kredit, pada meja pedagang terdapat alat elektronic data capturing (edc) atau alat untuk menggesek kartu, bermacam-macam jenisnya, sesuai dengan bank masing-masing, sehingga menyulitkan masyarakat karena kartu harus sesuai dengan alatnya, serta sangat membebani masyarakat dengan biaya administrasinya.
"Kita juga bisa melihat, pada kartu debit atau kredit di pojok bawah terdapat logo penyelenggaranya, ada visa atau master, dimana pihak-pihak tersebutlah yang menyelesaikan transaksi. Bank Indonesia melalui GPN menjawab tantangan itu semua untuk kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam bertransaksi non tunai dengan biaya yang lebih rendah," jelas Bayu.
"Jadi, GPN ini hadir untuk mengatasi sulitnya dalam melakukan pembayaran non tunai, dengan artian pembayaran non tunai bisa dilakukan pada semua alat penggesek kartu. Oleh karena itu, GPN ini menjawab semua dalam mendukung gerakan nasional non tunai Indonesia, serta semakin pesatnya pertumbuhan transaksi non tunai yang juga sangat didukung oleh Pemerintah Pusat," tambah Bayu.
Sebelum kampanye GPN, terlebih dahulu dilakukan senam zumba bersama. Plt. Gubernur Jambi juga ikut senam zumba. (JP-Hms-Richi/Lee)
"GPN ini memiliki 5 manfaat, yaitu: bisa diterima disemua transaksi pembayaran, bertransaksi dengan aman dan nyaman, biaya transaksi lebih efisien, tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar, dan biaya administrasi yang lebih murah," ungkap Bayu.
Bayu menyampaikan, selama ini dalam melakukan transaksi non tunai, baik menggunakan kartu debit maupun kartu kredit, pada meja pedagang terdapat alat elektronic data capturing (edc) atau alat untuk menggesek kartu, bermacam-macam jenisnya, sesuai dengan bank masing-masing, sehingga menyulitkan masyarakat karena kartu harus sesuai dengan alatnya, serta sangat membebani masyarakat dengan biaya administrasinya.
"Kita juga bisa melihat, pada kartu debit atau kredit di pojok bawah terdapat logo penyelenggaranya, ada visa atau master, dimana pihak-pihak tersebutlah yang menyelesaikan transaksi. Bank Indonesia melalui GPN menjawab tantangan itu semua untuk kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam bertransaksi non tunai dengan biaya yang lebih rendah," jelas Bayu.
"Jadi, GPN ini hadir untuk mengatasi sulitnya dalam melakukan pembayaran non tunai, dengan artian pembayaran non tunai bisa dilakukan pada semua alat penggesek kartu. Oleh karena itu, GPN ini menjawab semua dalam mendukung gerakan nasional non tunai Indonesia, serta semakin pesatnya pertumbuhan transaksi non tunai yang juga sangat didukung oleh Pemerintah Pusat," tambah Bayu.
Sebelum kampanye GPN, terlebih dahulu dilakukan senam zumba bersama. Plt. Gubernur Jambi juga ikut senam zumba. (JP-Hms-Richi/Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE