Sugianto meraih emas pada nomor tunggal putra pencak silat seni Asian Games 2018.
Sugianto menyisihkan sebagian bonus yang diperolehnya untuk biaya pemeliharaan (pengasuhan) 15 batang pohon di hutan Desa Sinar Wajo.
Jambipos Online, Jambi- Atlet pencak silat nasional peraih medali emas pada Asian Games 2018, Sugianto memberi donasi (sumbangan) untuk perlindungan hutan di Provinsi Jambi. Atlet penyumbang medali emas ke-25 pada Asian Games 2018 tersebut menyisihkan sebagian bonus yang diperolehnya untuk biaya pemeliharaan (pengasuhan) 15 batang pohon di hutan Desa Sinar Wajo, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi.
Sugianto meraih emas pada nomor tunggal putra pencak silat seni Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, 29 Agustus 2018.
“Kami sudah melihat bukti transfer donasi yang diberikan Sugianto untuk perlindungan pohon ke rekening Pohon Asuh Hutan Sinar Wajo. Pada rekening tersebut tercantum nama Sugianto, Anita (isterinya) dan Faiz (anaknya). Donasi tersebut khusus membiayai perlindungan 15 batang pohon selama satu tahun ke depan di hutan Desa Sinar Wajo,” kata Koordinator Pengasuhan Pohon Hutan Desa Sinar Wajo Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi, Emmy Primadona di Jambi, Minggu (16/9/2018).
Emmy mengatakan, sebelum perhelatan Asian Games Jakarta - Palembang, 18 Agustus – 2 September 2018, Sugianto sudah berjanji kepada pihak KKI Warsi Jambi untuk memberikan donasi perlindungan hutan jika meraih medali emas. Janji tersebut akhirnya dipenuhi Sugianto.
“Kami mengapresiasi kepedulian Sugianto terhadap kelestarian hutan di Jambi. Donasi tersebut diharapkan semakin membangkitkan semangat warga Desa Sinar Wajo, Tanjungjabung Timur, Jambi menjaga pohon yang ada di hutan desa mereka,” katanya.
Emmy mengharapkan, pemberian donasi untuk perlindungan dan pelestarian hutan yang dilakukan atlet pencak silat nasional peraih medali emas Asian Games 2018 tersebut bisa menginspirasi pihak lain melakukan hal serupa.
“Kepedulian yang telah ditunjukkan Sugianto pada pelestarian dan perlindungan hutan di Jambi ini kami harapkan membuka pintu hati semua pihak agar lebih peduli terhadap lingkungan,” katanya.
Dijelaskan, KKI Warsi Jambi akan terus berupaya agar pohon-pohon yang ada di hutan Jambi bisa tetap lestari melaluipeningkatan kepedulian masyarakat. Warga masyarakat sekitar hutan yang berjuang menjaga hutan di sekitar mereka akan diberi penghargaan dengan biaya asuh pohon. Biaya asuh pohon tersebut bersumber dari donasi atau sumbangan dari berbagai pihak, termasuk atlet-atlet berprestasi peduli lingkungan seperti Sugianto.
“Hutan membutuhkan kita semua untuk menjaga mereka agar tetap tegak berdiri. Hutan juga yang akan dengan setia pada alam dan lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekosistem, sehingga manfaat hutan tersebut bisa dinikmati manusia,”katanya.
Emmy menyebutkan, program pohon asuh Desa Sinar Wajo merupakan program pohon asuh pertama di lahan gambut. Program yang dimulai sejak 2015 tersebut bertujuan merehabilitasi lahan gambut yang sudah rusak, serta memelihara lahan gambut yang masih tersisa. Program tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu terobosan untuk mengantisipasi kebakaran lahan yang merusak gambut seperti tahun-tahun lalu.
Melalui pengasuhan pohon tersebut, tambah Emmy, dana yang terkumpul disalurkan kepada masyarakat. Sekitar 25 persen donasi yang terkumpul dimanfaatkan untuk biaya operasional pengelolaan hutan seperti patroli pengamanan kawasan. Sedangkan sekitar 75 persen donasi digunakan untuk pembangunan desa.
“Ratusan hektare hutan gambut di Tanjungjabung Timur, Jambi rusak berat akibat kebakaran hutan 2015. Kebakaran gambut tersebut menyebabkan kerusakan berat ekosistem gambut. Selain itu masyarakat sekitar hutan gambut juga turut mengalami kerugian akibat kebakaran hutan gambut tersebut. Untuk itulah kemudian, muncul inisiatif untuk menjaga kawasan hutan dan kemudian menghadirkan skema pengasuhan pohon di hutan gambut,” katanya.
Menurut Emmy, selain di Desa Sinar Wajo, Tanjungjabung Timur, KKI Warsi juga terus mengembangkan pola pelestarian hutan desa melalui hutan asuh di hutan adat Desa Rantau Kermas, Kabupaten Merangin dan hutan adat Desa Simanau, Sungai Buluh, Simancunag dan Sirukam di Sumatera Barat.
Menurut Emmy, hingga kini masih cukup banyak pohon asli Jambi yang masih bertahan hidup, bebas dari keganasan pembalak liar di hutan lindung dan hutan-hutan desa di Jambi. Di hutan Desa Sinar Wajo sendiri terdapat pohon-pohon asli Jambi yang masih lestari. Misalnya pohon rengas (Galutta renghas), meranti batu (Shorea ovalis), ramin (Gonystylus bancanus), jelutung rawa (Dyera lowii), kempas (Kompassiana sumatrana), dan durian hutan (Durio acutifalius).
Kemudian pohon medang serai (Sizygium lacypalum), balam suntung (Palaquium sumatrana), samak dayak (Myristica sp), medang jahe (Terminalia subspathulata), medang kuning (Alsiodaphne maingai), kecapi (Sandaricum koetjave), medang kunyit (Alsiodaphne malabonga), arang-arang (Diospiros sp), manggis hutan (Gracinia sp), gelam (Malaleuca leucadenron), berumbung (Adina minutiflora), mersawa (Anisoptera costata), punak (Teta merista glabramiq), balam suntung (Palaquium sumatrana) dan keruing (Diptero carpustrimhus).(*)
Sumber: Suara Pembaruan
Sugianto menyisihkan sebagian bonus yang diperolehnya untuk biaya pemeliharaan (pengasuhan) 15 batang pohon di hutan Desa Sinar Wajo.
Jambipos Online, Jambi- Atlet pencak silat nasional peraih medali emas pada Asian Games 2018, Sugianto memberi donasi (sumbangan) untuk perlindungan hutan di Provinsi Jambi. Atlet penyumbang medali emas ke-25 pada Asian Games 2018 tersebut menyisihkan sebagian bonus yang diperolehnya untuk biaya pemeliharaan (pengasuhan) 15 batang pohon di hutan Desa Sinar Wajo, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi.
Sugianto meraih emas pada nomor tunggal putra pencak silat seni Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, 29 Agustus 2018.
“Kami sudah melihat bukti transfer donasi yang diberikan Sugianto untuk perlindungan pohon ke rekening Pohon Asuh Hutan Sinar Wajo. Pada rekening tersebut tercantum nama Sugianto, Anita (isterinya) dan Faiz (anaknya). Donasi tersebut khusus membiayai perlindungan 15 batang pohon selama satu tahun ke depan di hutan Desa Sinar Wajo,” kata Koordinator Pengasuhan Pohon Hutan Desa Sinar Wajo Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi, Emmy Primadona di Jambi, Minggu (16/9/2018).
Emmy mengatakan, sebelum perhelatan Asian Games Jakarta - Palembang, 18 Agustus – 2 September 2018, Sugianto sudah berjanji kepada pihak KKI Warsi Jambi untuk memberikan donasi perlindungan hutan jika meraih medali emas. Janji tersebut akhirnya dipenuhi Sugianto.
“Kami mengapresiasi kepedulian Sugianto terhadap kelestarian hutan di Jambi. Donasi tersebut diharapkan semakin membangkitkan semangat warga Desa Sinar Wajo, Tanjungjabung Timur, Jambi menjaga pohon yang ada di hutan desa mereka,” katanya.
Emmy mengharapkan, pemberian donasi untuk perlindungan dan pelestarian hutan yang dilakukan atlet pencak silat nasional peraih medali emas Asian Games 2018 tersebut bisa menginspirasi pihak lain melakukan hal serupa.
“Kepedulian yang telah ditunjukkan Sugianto pada pelestarian dan perlindungan hutan di Jambi ini kami harapkan membuka pintu hati semua pihak agar lebih peduli terhadap lingkungan,” katanya.
Dijelaskan, KKI Warsi Jambi akan terus berupaya agar pohon-pohon yang ada di hutan Jambi bisa tetap lestari melaluipeningkatan kepedulian masyarakat. Warga masyarakat sekitar hutan yang berjuang menjaga hutan di sekitar mereka akan diberi penghargaan dengan biaya asuh pohon. Biaya asuh pohon tersebut bersumber dari donasi atau sumbangan dari berbagai pihak, termasuk atlet-atlet berprestasi peduli lingkungan seperti Sugianto.
“Hutan membutuhkan kita semua untuk menjaga mereka agar tetap tegak berdiri. Hutan juga yang akan dengan setia pada alam dan lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekosistem, sehingga manfaat hutan tersebut bisa dinikmati manusia,”katanya.
Emmy menyebutkan, program pohon asuh Desa Sinar Wajo merupakan program pohon asuh pertama di lahan gambut. Program yang dimulai sejak 2015 tersebut bertujuan merehabilitasi lahan gambut yang sudah rusak, serta memelihara lahan gambut yang masih tersisa. Program tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu terobosan untuk mengantisipasi kebakaran lahan yang merusak gambut seperti tahun-tahun lalu.
Melalui pengasuhan pohon tersebut, tambah Emmy, dana yang terkumpul disalurkan kepada masyarakat. Sekitar 25 persen donasi yang terkumpul dimanfaatkan untuk biaya operasional pengelolaan hutan seperti patroli pengamanan kawasan. Sedangkan sekitar 75 persen donasi digunakan untuk pembangunan desa.
“Ratusan hektare hutan gambut di Tanjungjabung Timur, Jambi rusak berat akibat kebakaran hutan 2015. Kebakaran gambut tersebut menyebabkan kerusakan berat ekosistem gambut. Selain itu masyarakat sekitar hutan gambut juga turut mengalami kerugian akibat kebakaran hutan gambut tersebut. Untuk itulah kemudian, muncul inisiatif untuk menjaga kawasan hutan dan kemudian menghadirkan skema pengasuhan pohon di hutan gambut,” katanya.
Menurut Emmy, selain di Desa Sinar Wajo, Tanjungjabung Timur, KKI Warsi juga terus mengembangkan pola pelestarian hutan desa melalui hutan asuh di hutan adat Desa Rantau Kermas, Kabupaten Merangin dan hutan adat Desa Simanau, Sungai Buluh, Simancunag dan Sirukam di Sumatera Barat.
Menurut Emmy, hingga kini masih cukup banyak pohon asli Jambi yang masih bertahan hidup, bebas dari keganasan pembalak liar di hutan lindung dan hutan-hutan desa di Jambi. Di hutan Desa Sinar Wajo sendiri terdapat pohon-pohon asli Jambi yang masih lestari. Misalnya pohon rengas (Galutta renghas), meranti batu (Shorea ovalis), ramin (Gonystylus bancanus), jelutung rawa (Dyera lowii), kempas (Kompassiana sumatrana), dan durian hutan (Durio acutifalius).
Kemudian pohon medang serai (Sizygium lacypalum), balam suntung (Palaquium sumatrana), samak dayak (Myristica sp), medang jahe (Terminalia subspathulata), medang kuning (Alsiodaphne maingai), kecapi (Sandaricum koetjave), medang kunyit (Alsiodaphne malabonga), arang-arang (Diospiros sp), manggis hutan (Gracinia sp), gelam (Malaleuca leucadenron), berumbung (Adina minutiflora), mersawa (Anisoptera costata), punak (Teta merista glabramiq), balam suntung (Palaquium sumatrana) dan keruing (Diptero carpustrimhus).(*)
Sumber: Suara Pembaruan
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE