Hingga saat ini perlombaan dayung di Sungai Batanghari yang memiliki panjang sekitar 800 kilometer (km) diselenggarakan secara rutin. Setidaknya ada empat event lomba dayung di Provinsi Jambi yang digelar setiap tahun. Lomba dayung tersebut biasanya digelar pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jambi pada Januari, HUT Kota Jambi (Mei), HUT RI (Agustus) dan hari raya Idul Fitri.
Intensitas perlombaan olah raga dayung di Jambi pun akhirnya melahirkan pedayung-pedayung muda berbakat. Melalui pembinaan yang baik, bakat-bakat alam pedayung muda Jambi berhasil dipoles menjadi pedayung berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
Prestasi Puncak
Prestasi puncak pedayung Jambi tersebut ditandai dengan keberhasilan dua pedayung asal Jambi, Riska Andriyani (22) dan Dedi Saputra (29) yang sama-sama mempersembahkan medali perak bagi Indonesia pada Asian Games 2018. Riska mempersembahkan dua medali perak untuk Indonesia pada Asian Games 2018.
Riska Andriyani
Satu medali perak dipersembahkan Riska melalui nomor Kano Ganda (C2) 500 meter bersama pedayung Jawa Barat, Meni Nur. Satu lagi medali perak dipersembahkan Riska melalui nomor Kano Tunggal (perorangan) 200 meter.
Sadangkan Dedi mempersembahkan medali perak bersama pedayung nasional pada nomor beregu putra Dragon Boat (Perahu Naga) 1.000 meter dan medali perunggu pada nomor beregu putra Perahu Naga 500 meter.
Fachrori Umar mengaku sangat bangga terhadap torehan prestasi Riska dan Dedi yang turut menyumbangkan medali perak untuk Indonesia pada cabang olah raga dayung Asian Games 2018. Torehan prestasi tingkat Asia Riska dan Dedi tersebut menunjukkan Provinsi Jambi yang memiliki arena olah raga dayung di Sungai Batanghari berpotensi besar menjadi lumbung atlet dayung nasional.
“Torehan prestasi dua atlet dayung Jambi pada Asian Games 2018 Jakarta – Palembang, 18 Agustus – 2 September 2018 tersebut benar-benar kami harapkan menjadi momentum kebangkitan olah raga dayung yang sudah cukup mentradisi bagi masyarakat Jambi," kata Fachrori.
"Kami berharap prestasi Riska Andriyani dan Dedi Saputra di tingkat Asia tersebut memantik semangat pedayung-pedayung berbakat alam di Jambi menekuni olahraga dayung secara profesional,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Fachrori Umar ketika menyaksikan final lomba dayung Asian Games 2018 di Danau Jakabaring, Jakabaring Sport Senter, Palembang, Sumatera Selatan, baru-baru ini.
Ikut Jejak
Menurut Fachrori Umar, Jambi sebenarnya memiliki bakat-bakat alam di bidang olah raga dayung. Hal tersebut terbukti dari banyaknya generasi muda Jambi yang selalu ikut perlombaan dayung pada lomba-lomba dayung di Sungai Batanghari Jambi. Namun masih sulit mencari bibit atlet dayung Jambi sekaliber Riska Andriyani dan Dedi Saputra.
Dedi Saputra (kiri)
“Kami berharap para pedayung muda Jambi bisa mengikuti jejak Riska dan Dedi menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional,”katanya.
Fachrori mengakui, prestasi Riska dan Dedi mempersembahkan medali perak bagi Indonesia pada event olahraga akbar Asian Games 2018 mengharumkan nama Provinsi Jambi dan Indonesia di tingkat nasional dan internasional.
“Semoga prestasi tersebut bisa dipertahankan dan ditingkatkan. Kalau bisa prestasi tersebut diikuti pedayung-pedayung muda Jambi. Dengan demikian Jambi akan tetap bisa memberi kontribusi bagi prestasi dayung nasional,”katanya.
Fachrori Umar mengatakan, prestasi Riska dan Dedi tersebut tidak dicapai dengan mudah. Kerja keras, dedikasi, jiwa profesionalisme dan nasionalisme menjadi modal utama bagi kedua atlet dayung Jambi tersebut meraih sukses di kancah olah raga internasional. Hal tersebut hendaknya menjadi teladan bagi masyarakat khususnya generasi muda Provinsi Jambi untuk meraih prestasi.
“Saya menyaksikan sendiri perjuangan berat Riska dan Dedi untuk meraih prestasi terbaik pada final lomba dayung Asian Games 2018 di Danau Jakabaring, Jakabaring Sport Senter, Palembang, Sumatera Selatan. Semangat juang Riska dan Dedi benar-benar luar biasa,”katanya.
Pembinaan
Sementara itu, Ketua Pengurus Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Provinsi Jambi, Iwan mengatakan, kehadiran Riska dan Dedi pada pentas olah raga dayung Asia tak terlepas dari prestasi yang mereka tunjukkan pada event-eventdayung tingkat lokal, regional, dan nasional. Riska dan Dedi mencapai puncak prestasi berkat semangat juang, dedikasi dan disiplin mereka serta adanya pembinaan yang intensif mulai dari tingkat daerah hingga nasional.
“Puncak prestasi Riska dan Dedi yang berhasil mempersembahkan medali perak untuk Indonesia pada Asian Games 2018 tidak terlepas dari pembinaan dan dedikasi mereka pada olahraga dayung. Kami berharap atlet-atlet dayung berbakat di Jambi bisa mengikuti jejak Riska dan Dedi,”katanya.
Dikatakan, selain Riska dan Dedi, masih ada seorang lagi atlet dayung Jambi yang memperkuat tim dayung nasional pada Asian Games 2018, yakni Rangkuti Endang Sri Hevina. Endang tergabung dalam Tim Dayung Putri (Perahu Naga) Indonesia. Namun Endang yang berada pada bangku cadangan tidak sempat diturunkan karena tim dayung putri nomor perahu naga gugur di babak penyisihan.
Menurut Iwan, pihaknya akan terus menggenjot prestasi atlet dayung Jambi untuk melahirkan pedayung-pedayung berprestasi. Tim dayung Jambi juga akan tetap mengikuti berbagai kejuaraan dayung nasional. Dalam waktu dekat tim dayung Jambi akan mengikuti kejuaraan dayung nasional yang diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Lomba-lomba dayung yang kami ikuti diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet dayung berprestasi Jambi. Fasilitas latihan atlet dayung Jambi kini semakin lengkap. Pemprov Jambi sudah memberikan bantuan perahu. Kemudian Plt Gubernur Jambi juga memberikan bantuan uang pembinaan puluhan juta menyusul prestasi yang diraih atlet dayung Jambi pada Asian Games 2018,” katanya. (*)
Sumber: SP
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE