Truk muatan tanki modifikasi yang meledak. (Fotofoto: Doni/Seru Jambi) |
Jambipos Online, Muarojambi-Sebuah truk PS bekas merek "Hasian" pembawa minyak meledak di Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Muarojambi, tepatnya di salah satu bengkel las Mendalo, Kamis (16/8/2018) sekira Pukul 11.30 WIB.
Menurut Yono, warga setempat, saat itu truk ps bernopol BH 8625 MH itu sedang mengelas tangki modifan dan tiba-tiba meledak. Akibatnya dua orang tewas dan satu orang mengalami luka parah.
“Yang meninggal sopirnya, tukang las. Namun satu orang pemilik bengkel las terkena luka parah, saat ini di bawa ke puskesmas terdekat,” ujar Yono.
Sementara itu, Kapolsek Jaluko, AKP Eko Budi, membenarkan atas kejadian meledaknya truk ps membawa tangki modifan bekas minyak.
“Ya, yang kita liat saat ini tangki modifan, tapi minyaknya masih kita cari tau. Sewaktu kejadian dua korban terpelanting,” pungkas Kapolsek Jaluko.
Nyangkut di Atas Pohon
Meledaknya truk PS bertangki modif yang diduga untuk minyak ilegal, membuat heboh warga sekitar. Tragisnya, dalam ledakan yang terjadi Kamis (16/8/2018) sekitar pukul 11.30 WIB ini satu korban sempat terpental ke tiang listrik lalu tersangkut di atas pohon.
Korban sempat terpental ke tiang listrik lalu tersangkut di atas pohon. |
Husen, salah seorang warga mengatakan, sewaktu kejadian Andri (40) warga Simpang Rimbo, Kecamatan Barajo, Kota Jambi sopir truk tersebut sedang mengelas di atas tangki modifan itu. Namun, tangki itu meledak korban langsung terpental ke tiang listrik.
“Sopir tu terpental ke tiang listrik, terus jatuh nyangkut di pohon,” sebutnya.
Ditambahkannya, korban satunya lagi yang merupakan mekanik dari bengkel ini Andi (30) warga RT 6 Dusun Stiti, Kecamatan Simpang Sungai Duren. Ia juga terpental ke bahu jalan.
Kapolsek Jaluko, AKP Eko Budi mengatakan, pemilik bengkel tersebut Mugi Harsono (45) warga RT 9, Desa Mendalo Indah mengalami luka bakar pada bagian punggung dan tangan. Ia juga juga terpental ke atas seng bengkel miliknya.
“Yang pemilik ini dibawa ke puskesmas, sekarang sudah dirujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi,” tandasnya.
Bekas Minyak Solar
Meledaknya truk tangki yang menewaskan dua orang terus diungkap kepolisian apa penyebab pastinya. Dugaan sementara, tangki tersebut meledak akibat terjadi kebocoran.
Kasat Reskrim Polres Muarojambi, AKP Afrito Marbaro membenarkan bahwa dari pekerja bengkel las sedang mengelas adanya kebocoran pada tangki tersebut. Saat itu juga terjadinya ledakan yang keras.
Kasat Reskrim Polres Muarojambi, AKP Afrito Marbaro. |
“Masih kita duga itu sejenis minyak solar,” ujar Kasat Reskrim. Ditambahkannya, penyebab dari ledakan tangki itu sendiri, diduga saat sedang mengelas tangki tersebut. Sewaktu meledak, ketiganya langsung terpental dan dua orang tewas, satu orang luka parah.
“Sopir truk terpental keatas tiang listrik, lalu jatuh dan nyangkut ditiang listrik. Sedangkan untuk pekerja terpental ke bahu jalan. Untuk pemilik bengkel las itu, ia terpental ke atas seng bengkelnya,” imbuhnya.
“Untuk pemilik bengkel dirawat ke RSUD Raden Mattaher, karena tadi mengalami kritis. Adapun barang bukti yang ditemukan berupa kabel, kaleng-kaleng tiner dan pakaian korban. Untuk pemilik minyak tersebut, masih dalam pengembangan pihak kepolisian,” katanya.
Pemilik Bengkel Las Kritis
Mugi Harsono (45) pemilik bengkel las tempat terjadinya ledakakan pada tangki modifan mengalam kondisi kritis. Mugi ditahui mengalami patah kaki bagian kiri, luka bakar pada bagian punggung dan tangan. Saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi.
“Kayaknya ada kebocoran tangki minyak pada mobil PS tersebut, saya juga belum tahu pasti kejadiannya seperti apa,” ujar salah satu keluarga pemilik bengkel las tersebut.
Pantauan di RS Raden Mattaher keluarga dari pemilik bengkel tersebut berdatangan guna memastikan kejadi itu. Saat ini Mugi tengah dilakukan penanganan secara intensif di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Raden Mattaher.
RSUD Raden Mattaher
Keluarga Andri (33) yang merupakan korban ledakan keluhkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi. Pasalnya sejak jenazah korban dibawa ke RSUD Raden Mattaher Kamis (16/8/2018) sekira pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB belum mendapatkan penanganan.
Truk muatan tanki modifikasi yang meledak. (Fotofoto: Doni/Seru Jambi) |
Dijelaskan Herman (42) yang merupakan abang ipar dari korban Andri (33) dirinya sangat menyesi atas pelayanan rumah sakit. Karena pihak keluarga ingin melaksanakan pemakaman jenazah sesegera mungkin.
Selain itu Herman mengatakan, dirinya selaku keluarga dari korban telah menjalani prosedur administrasi secara benar dan telah membayar biaya administrasi.
“Sudah empat kali saya mengulangi ketemu petugas namun tidak ada tanggapan. Tapi sekali bersama teman-teman media mereka langsung cepat,” ujarnya.
Dijelaskan Herman lagi, sebelum menghembuskan nafas terakhir adiknya itu sempat terpental melewati tiang listrik kemudian tersangkut di tiang listrik hingga jatuh ke atas pohon yang berada di lokasi bengkel tersebut.(JP-Redaksi)
Sumber Data: Serujambi.com
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE