Dapur Rumah Pak Kades tempat penyimpanan sisa kawat duri proyek. Jambipos Yahya |
Jambipos Online, Sarolangun-Saripudin (47) Kepala Desa Muaralimun, Kecematan Limun, Kabupaten Sarolangun, diduga kuat mengkorupsi pembelian kawat duri proyek P2DK angaran tahun 2017 yang lalu. Dana P2DK sejumlah Rp 200 Juta dibeli kawat untuk pagar sawah sebanyak 150 rol. Tapi yang terpasang hanya 141 rol serta sisanya disimpan di daĺam dapur.
Tak berapa hari kemudian lalu hilang. Warga masyarakat setempat menyayangkan ulah kades dan perangkat desa kerena tidak transeparansi masalah pembangunan desa dikerjakan kelompok tim kades saja.
Pembuatan jalan setapak beton sepanjang lebih kurang 150 meter untuk kepentingan pribadi. Supaya gampang untuk pergi kekebun duku dan kebun durian pribadi kades.
Tokoh masyarakat Muaralimun Edi Suhaimi pada 3 Agustus 2018 lalu mengatakan, sekarang pembangunan tahun 2017 sampai 2018 bukan untuk masyarakat.
Banyak kepentinggan pribadi. Sekarang harapan masyarakat meminta pihak hukum yang berlaku dan mengusut kasus tersebut.
"Tolong usut dana milyaran yang masuk Desa Muaralimun ini karena tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Karena dana milyaran tidak transparansi dalam pekerjaannya. Semua yang kerja punya gaji ganda," katanya.
Kades Muaralimun saat dijumpai Jambipos, satupun tidak bisa jawab alasan lupa. Kades juga menyarankan hal itu kepada sekretaris desa itu. Sekdes dan bendahara dihubungi melalui telepon mengatakan, kawat sisa dibuat untuk kandang bibit benih yang mau disemai.(JP-Yah)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE