Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri), di kediamannya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, 24 Juli 2018. ( Foto: Istimewa ) |
Demokrat tak setuju pasangan capres-cawapres sama-sama dari Gerindra. Alasan lain, AHY batal jadi cawapres Prabowo.
Jambipos Online, Jakarta - Partai Demokrat batal bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, setidaknya sampai berita ini dibuat, karena tidak setuju Sandiaga Uno dipilih sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo.
Menurut pernyataan partai tersebut yang dikirim Wakil Sekretaris Jenderal Andi Arief, Kamis (9/8/2018) malam, penunjukan Sandiaga sebagai cawapres melanggar etik koalisi.
"Sikap Partai Demokrat sampai pukul 22.30 malam ini adalah menolak pencawapresan Sandi Uno karena melanggar etik koalisi -- berasal dari partai Gerindra sama dengan Capres Prabowo," tulis Andi.
Demokrat diketahui mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Prabowo, tetapi disebutkan bahwa mitra koalisi Gerindra yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak.
Partai Demokrat "belum menerima alasan Prabowo tidak menunjuk AHY karena PAN dan PKS menolak", tulis Andi.
Andi juga mengklaim bahwa Prabowo sebelumnya telah berjanji untuk menunjuk AHY sebagai cawapres.
"Partai Demokrat membuka dua opsi: pertama, kembali ke komitmen/janji Prabowo yang meminta AHY cawapres karena elektabilitas tertinggi di semua lembaga survei," ujarnya.
"Kedua, cari figur alternatif untuk dibicarakan bersama dengan pertimbangkan kemungkinan mengalahkan Jokowi- Ma'ruf Amin."
Soal kelanjutan koalisi Demokrat dengan kubu Prabowo, Andi mengatakan akan diputuskan Jumat (10/8/2018) pagi ini karena menurut undang-undang setiap parpol harus memiliki dukungan ke salah satu pasangan capres-cawapres.(*)
Sumber: BeritaSatu.com
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE