Gubernur NTB, Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) menjenguk pasien yang dievakuasi dari RSUD Mataram setelah gempa 7 SR mengguncang wilayah Lombok, NTB, 5 Agustus 2018. ( Foto: Istimewa )
|
Jumlah korban yang menderita luka-luka 209 orang, ribuan rumah rusak, dan puluhan ribu orang mengungsi.
Jambipos Online, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan jumlah korban meninggal akibat gempa 7 skala richter (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8/2018), bertambah menjadi 91 orang.
Jumlah korban yang menderita luka-luka 209 orang, ribuan rumah rusak, dan puluhan ribu orang mengungsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/8), menyatakan data tersebut bersifat sementara dan kemungkinan bisa bertambah.
Menurutnya, sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh karena gempa. Namun, ada pula yang meninggal setelah terjatuh dan mengalami stroke saat berlari menyelamatkan diri ketika gempa terjadi.
Korban meninggal segera dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi dan akan mendapat santunan sebesar Rp 15 juta dari Kementerian Sosial, sedangkan yang terluka segera dirawat di rumah sakit dan mendapat santunan Rp 2,5 juta.
Saat gempa 7 SR mengguncang Lombok pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB, lanjut Sutopo, ada 10.000 warga yang masih mengungsi di berbagai titik pengungsian pascagempa berkekuatan 6,4 SR yang terjadi 29 Juli 2018. Jumlah pengungsi diperkirakan bertambah melebihi angka pengungsi sebelumnya menjadi sekitar 20.000 orang.
"Pendataan otomatis diulang lagi dari awal, karena ada rumah warga yang kondisinya retak pascagempa 6,4 SR, sekarang roboh," katanya.(JP)
Sumber: ANTARA
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE