"Saya katakan bahwa ada hambatan bagi Partai Demokrat untuk berkoalisi (bersama Jokowi)." SBY bantah menawarkan putranya sebagai cawapres Jokowi.
Jambipos Online, Jakarta – Partai Demokrat (PD) membuka lembaran halaman baru dengan Ketua Umum (ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sedangkan hubungan PD dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah tutup buku.
Demikian ditegaskan Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seusai bertemu Ketum PAN, Zulkifli Hasan di kediaman SBY, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
SBY menuturkan, dirinya dan Jokowi intensif berkomunikasi setahun terakhir. Namun, menurutnya, dalam 2-3 minggu ini seperti ada perubahan.
“Benar, ada perubahan. Tapi satu hal, selama satu tahun menjalin komunikasi, ini berlandaskan niat baik,” kata SBY.
Ditambahkan, dirinya dan Prabowo justru tak pernah berdiskusi, kecuali saat 27 Juli 2017. Pertemuannya dengan Prabowo, Selasa (24/7/2018), membuka peluang koalisi.
“Tidak begitu saja tutup buku dengan Pak Jokowi dan membuka halaman baru dengan Pak Prabowo. Malam ini saya katakan bahwa ada hambatan bagi Partai Demokrat untuk berkoalisi (bersama Jokowi),” ucapnya.
Pada bagian lain, presiden keenam RI tersebut menegaskan, nama Komandan Komando Satuan Tugas Bersama PD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak pernah disodorkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi. Ia meminta mengonfirmasi langsung hal itu kepada Jokowi.
“Saya tidak pernah mengajukan ke Pak Jokowi. Tidak mengajukan cawapres dari Partai Demokrat, termasuk AHY. Silakan cek,” tegasnya.
Ia menuturkan, Jokowi pun sama sekali tidak menawarkan posisi cawapres. Meski begitu, SBY mengungkapkan, Jokowi pernah mengajak PD bergabung dalam koalisi partai politik (parpol) pemerintah.
“Setiap kami bertemu Pak Jokowi, selalu saya bertanya 'Pak Jokowi, apakah kalau Partai Demokrat berada di koalisi, partai-partai koalisi bisa terima kehadiran kami?', beliau jawab 'ya bisa karena presidennya saya',” tuturnya.(JP)
Sumber: Suara Pembaruan
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE