Mahfud MD. ( Foto: Antara ) |
Mahfud MD menyerahkan keputusan kepada Jokowi. Menurut Mahfud Presiden punya instrumen yang tepat, siapa yang didukung rakyat dan siapa yang tidak didukung rakyat.
Jambipos Online, Pamekasan- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, yang di pekan-pekan terakhir namanya disebut-sebut masuk dalam bursa bursa calon wakil presiden (Cawapres) Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang, pasrah penuh pada mekanisme konstitusi, yakni calon presiden (capres) yang mungkin bakal menggandeng dirinya.
Namun demikian, dia tetap tidak bisa menjawab, apakah ia siap atau tidak menjadi cawapres.
“Andai saja saya benar-benar dipinang (menjadi cawapres Joko Widodo), maka jawaban saya akan saya sampaikan sendiri secara langsung. Mari pasrahkan hal itu ke mekanisme intitusi, yang disetujui parpol pengusung siapa yang paling cocok. Karena saya yakin Pak Jokowi itu tidak bisa ditipu oleh informasi sesat,” ujar Mahfud MD.
Hal itu diungkapkannya ketika menjawab desakan ratusan ulama dan pengurus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) serta ribuan warga NU ketika menghadiri halalbihalal yang dikemas dalam dialog interaktif, bertema "Menguatkan Ukhuwah Wathoniyah dalam Bingkai Kebhinnekaan", di kantor Pengurus Cabang (PC) NU Pamekasan, di Jalan R Abdul Aziz 95, Pamekasan, Madura, Rabu (18/7/2018).
Mahfud mengakui, bahwa dirinya ketika didesak sana-sini dan diajak bicara terkait cawapres, ia merasa malu. "Siapa yang tidak bersedia jika ditawari menjadi cawapres? Tidak tepat apabila saya disebut menginginkan posisi itu karena ada aspirasi dari masyarakat. Harus diingat, Presiden punya instrumen yang tepat, siapa yang didukung rakyat dan siapa yang tidak didukung rakyat. Siapa yang bermasalah dan siapa pula yang tidak bermasalah."
“Presiden Jokowi itu sangat mengerti, sehingga tidak bisa didikte sembarangan,” ujar Mahfud MD. Karena itu, ia pun hanya bisa pasrah kepada Presiden Jokowi yang menurutnya lebih mengetahui apakah itu aspirasi masyarakat atau bukan.
“Kita tunggu saja, agar Pak Presiden (Jokowi) yang memilih yang terbaik, demi kelangsungan bangsa dan negara ini. Kita dorong, agar semua berjalan dengan baik, siapapun nanti yang ditetapkan, kita dukung. Sebab ini untuk kepentingan negara. Yang penting bagaimana Indonesia ke depan lebih bagus, jadi tidak perlu berebut,” tandasnya.
Islam Nusantara
Mahfud MD yang juga Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) periode 2017-2021 itu dalam kesempatan itu juga mengajak Nahdliyin (warga NU) agar komit dan bersama-sama menjaga kebinekaan bangsa serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kehadiran tokoh asal Madura itu juga diharapkan bisa memberikan pencerahan berkenaan dengan isu miring seputar NU akhir-akhir ini.
Ia menekankan bahwa perbedaan adalah hikmah yang tidak perlu dipermasalahkan, karena justru ada perbedaan, bangsa Indonesia menjadi semakin kuat. Ia kemudian mengupas berbagai persoalan yang sempat menjadi pembahasan publik dalam beberapa bulan terakhir. Salah satunya seputar Islam Nusantara yang tidak pernah habis menjadi pembahasan utama.
Karenanya, kami minta agar masyarakat khususnya keluarga besar Nahdliyin tidak usah lagi mempersoalkan Islam Nusantara yang selama ini diperdebatkan banyak pihak di era digital seperti sekarang ini.
Pada bagian lain Mahfud MD mengingatkan agar tidak mudah terpancing berbagai isu sensitif yang disebarkan melalui media sosial yang cenderung sulit dibenarkan mana informasi yang benar, tepat dan mana yang menyesatkan dan salah. "Untuk itu sangat penting untuk menjalin komunikasi dengan pihak-pihak atau sumber yang berkompeten," ujarnya.(JP)
Sumber: Suara Pembaruan
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE