Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). ( Foto: Antara ) |
Diduga penyebab robohnya tower tersebut adalah pencurian besi tiang penyangga tower. PLN melakukan upaya penormalan listrik dengan menggunakan suplai dari sistem Solok Selatan.
Jambipos Online, Jakarta- PT PLN (persero) terus berusaha memulihkan pasokan listrik pascarobohnya tower listrik 150 kV di Desa Birun, kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Bangko, Merangin, Jambi. Tower tersebut roboh pada Kamis (14/7/2018) lalu. Robohnya tower tersebut membuat padam Kota Sungai Penuh dan sejumlah wilayah Kabupaten Kerinci. Diduga penyebab robohnya tower tersebut adalah pencurian besi tiang penyangga tower.
PLN Wilayah Sumbar dan PLN P3BS segera bertindak untuk memenuhi kebutuhan listrik di beberapa obyek vital sembari bekerja cepat untuk mendirikan tower kembali. Dalam pelaksanaan pendirian tower diterjunkan tim PDKB P3BS sebanyak 25 orang + Tim Ericson dan triming (penarikan) 18 orang dari UPT Jambi beserta UPT di bawah jajaran P3BS, juga tak luput masyarakat setempat yang tergabung dalam Helper sebanyak 13 orang.
GM PLN Wilayah Sumbar, Susiana Mutia, menyampaikan sejak Jumat (15/6) tim dari PLN P3BS sudah berada di lokasi untuk persiapan mendirikan tower darurat. Sejak Jumat (15/6/2018) juga, PLN Wilayah Sumbar melakukan upaya penormalan listrik dengan menggunakan suplai dari sistem Solok Selatan.
Walaupun belum semua daerah menyala kembali, upaya ini berhasil menyalakan 12 trafo yang berdampak menyala listrik di obyek vital Sungai Penuh antara lain : Kantor Polres Sungai Penuh, SPBU, lingkungan Pasar Sungai Penuh, Bank BRI, Rumah Sakit, PDAM, Rumah Tahanan, Kantor DPRD Kabupaten, Mapolsek Kota Sungai Penuh.
Selanjutnya PLN Wilayah Sumbar melakukan upaya pengiriman genset dari area-area yaitu Padang, Bukit Tinggi, Solok dan Payakumbuh untuk support kelistrikan. Pengiriman ini sudah dilakukan sejak Jumat (15/6/2018).
Susiana Mutia menyampaikan permohonan maaf untuk segala ketidaknyamanan yang dirasakan oleh masyarakat Kota Sungai Penuh, terlebih musibah ini terjadi di H-1 Hari Raya Idul Fitri. “Kami sudah upayakan keandalan pasokan, petugas juga standby 24 jam. Namun musibah tidak mampu ditolak. Alhamdulillah petugas siaga, sehingga proses penormalan sistem dan pengiriman genset tidak memakan waktu lama," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (17/6/2018).
Selanjutnya dia berpesan agar masyarakat meningkatkan kepedulian terhadap aset PLN yang ada di sekitarnya, bersama-sama menjaga agar kejadian yang merugikan kepentingan awam ini tidak terjadi lagi.(JP)
Sumber: BeritaSatu.com
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE