Perempuan Mulia Korban Medan Gaza.ist |
Jambipos Online-Saya membayangkan apa yang berkecamuk di kepalanya saat itu. Ia yang membidik sesosok gadis muda yang berlarian menyongsong korban luka di sepanjang medan Gaza. Moncong senapan laras panjangnya bergeming dan telunjuknya menekuk di pelatuk. Ia hanya menunggu detik yang tepat sebelum peluru menembus jantung si perawat belia.
Di matanya mungkin melintas wajah putrinya sendiri atau saudara perempuannya. Terasa ada yg berdesir didada. Sejenis ngilu. Rasa yang tak pernah muncul ketika ia harus membunuh pejabat politik, pemimpin mujahidin atau puluhan pejuang Palestina lainnya.
Kini diujung senapannya hanya sesosok gadis. Tubuhnya yang muda tak menyimpan bahaya. Kepalanya absen dari agenda penyerangan atau perebutan sebidang tanah.
Tangannya tak memegang granat atau kerikil intifadah. Ia hanya menggendong obat. Memanggul ransel isi kapas, pembalut luka dan peredam rasa sakit. Ia mengobati bukan hanya para mujahid tapi juga bahkan tentara Israel, bagian dari yang memusuhi bangsanya.
Tapi perintah untuk membunuh siapapun yang dianggap menghalangi tegaknya janji Tuhan, mengalahkan segala amuk. Demi masa depan Israel yang sempurna, lelaki itu menghalalkan apapun yang dibuat hari ini. Baginya, Palestina adalah tanah yang terberi, dan ia percaya sedang membantu Tuhan menepati janji.
Iman yang seperti itulah yang bisa membuat seseorang membunuh. Bahkan atas gadis 21 tahun yang pasti bersedia merawatnya jika ia terluka. Maka siang itu, ditangannya, Razan al Najjar pun roboh.
Duka kami mengiringi perjalananmu ke surga, wahai bunga. Jika atas nama kemanusiaan, kau datang, maka atas nama Iman lah tersebab kau berpulang. Innalillahi Wainna Ilaihi Roojiun.(*)
Sumber: FB Ratna Dewi
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE