ILUSTRASI-Mudik di jalan Tol. (Foto Antara) |
Lancarnya angkutan mudik pada tahun ini membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai telah berhasil mengikis stigma "mudik selau macet".
Jambipos Online, Jakarta – Memasuki masa angkutan mudik H-3 Lebaran, Selasa (12/6/2018), arus mudik masih terpantau cukup lancar kendati terdapat beberapa titik yang mengalami kemacetan. Lancarnya angkutan mudik pada tahun ini membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai telah berhasil mengikis stigma "mudik selau macet". Hal tersebut dibuktikan pada musik mudik tahun ini, para pemudik tidak mempersoalkan mengenai kemacetan.
Menurut pengamat transportasi, Darmaningtyas, strategi Presiden Jokowi beserta jajarannya dalam mengantisipasi kemacetan arus mudik lebaran 2018 patut diapresiasi. Pasalnya, strategi tersebut telah berhasil menghapus stigma mudik selalu macet dan berhasil mengurai kemacetan.
Strategi tersebut telah dipersiapkan melalui penyiapan dan perbaikan infrastruktur jalan, masifnya penyampaian informasi kepada masyarakat dan pembagian jalur mudik.
"Saya kira pemerintah telah menyiapkan strategi dengan baik, kemudian Jalannya juga semakin baik. Jalan tolnya sudah Sampai Surabaya meskipun sebagian itu masih fungsional, Pantura juga baik, Pansela juga baik, jalur tengah juga baik," katan Darmaningtyas melalui keterangan tertulis, Selasa (12/6/2018).
Darmaningtyas juga menyoroti strategi dari pemerintah mengenai keputusan cuti panjang. Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan untuk menambah cuti bersama Lebaran selama 3 hari yakni pada 11,12 dan 20 Juni 2018.
Melalui keputusan ini, total cuti bersama Lebaran menjadi 7 hari. Sehingga total libur Lebaran tahun ini menjadi 10 hari yakni mulai 11-20 Juni 2018.
"Strategi (lainnya) liburnya juga panjang, jadi orang bisa memilih sesuai dengan kebutuhan mereka saat mudik," ujar dia.
Menurutnya apabila strategi perbaikan dan penyiapan jalan telah dilakukan dengan baik, namun liburnya sedikit dan waktunya sempit maka arus mudik lebaran 2018 tetap akan macet
"Kalo liburnya nggak panjang kan mungkin akan memuncak pada hari H-2 dan H-1, tapi karena ini liburnya panjang maka pergerakan sudah mulai dari Sabtu dan Minggu kemarin," katanya.
Pada kesempatan itu, Darmaningtyas memperkirakan maksimal para Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil dan karyawan swasta akan tetap di Jakarta hingga Selasa (12/6/2018) atau H-3.
Jadi untuk tanggal 13 dan 14 Juni (H-2 dan H-1) arus mudik akan lebih lancar. Sebab, kata dia, hampir separoh penghuni Jakarta telah pulang ke kampung halaman.
"Nah yang orang-orang yang tidak punya cuti, yang statusnya mandiri (pengusaha), Mungkin akan pulang tanggal 13-14, karena mungkin mereka terlalu sayang kalo waktunya habis di kampung," katanya.
"Mungkin tanggal 13-14 Juni masih akan tetap ada (arus mudik yang besar), akan tetapi kalo melihat dari data bahwa sudah ada 5 juta orang yang keluar dari jakarta, berarti sudah separoh jalanan di Jakarta sudah keluar. Ditambah hari ini pasti lebih dari 6 juta. Jadi tambah sedikit yang saat ini tinggal di Jakarta," tambah dia.
Darmaningtyas mengilustrasikan ihwal kondisi macet atau tidaknya arus mudik pada tanggal 13-14 Juni nanti, masyarakat bisa melihat dari situasi dan kondisi Jalanan di Jakarta.
"(Mau ngecek macet atau tidak saat mudik besok), Bisa juga dilacak dari kondisi lalu lintas Jakarta, kalau lalu lintas Jakarta sepi ya, berarti sudah banyak yang mudik, kira-kira begitu," ujar dia.(JP)
Sumber: BeritaSatu.com
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE