ILUSTRASI-CPNS |
Jambipos Online, Jambi-Kuota CPNS yang diajukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi Tahun 2018 hanya 350 formasi. Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Kemenpan RB telah menyetujui formasi tersebut baru-baru ini.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, M Dianto kepada wartawan, Kamis (24/5/2018) mengatakan, perlu merevisi kebutuhan PNS di Jambi dari jumlah yang diajukan. Sesuai rekomendasi Kemenpan RB, jumlah pengajuan harus disesuaikan dengan jumlah pensiun.
“Sebelumnya Pemprov Jambi mengajukan 4.432 formasi kepada Kemenpan RB, namun hanya disetujui hanya untuk mengganti yang pensiun sebanyak 350," jelasnya.
Disebutkan, keputusan Kemenpan RB itu sangat disayangkan mengingat kebutuhan untuk tenaga guru dan lainnya sangat banyak di Provinsi Jambi. Pemprov Jambi nenerima keputusan Kemenpan RB karena sudah bergantung pada anggaran yang ada.
Sementara itu, Kepala BKD Provinsi Jambi, Husairi, mengatakan khusus untuk pengajuan kuota CPNS di lingkup Pemerintah Provinsi Jambi, tidak bisa 4.432 formasi. Selain itu harus didasarkan batas usia pensiun.
Jadinya tahun 2018 ini Pemprov Jambi hanya bisa mengajukan kuota sebanyak 350-an untuk tidak formasi yang diterima.
Jumlah itu berdasarkan dengan jumlah rata-rata angka pensiun setiap tahun. Namun, 350 orang pensiun tersebut terjadi dalam satu tahun. Sementara jumlah pensiunan lebih banyak dari itu sejak adanya memorandum CPNS.
Dikatakan, diajukan hanya berdasarkan jumlah pensiunan dalam satu tahun. Kalau berdasarkan jumlah pensiunan sejak memorandum CPNS.
Jumlah 350 formasi tersebut, untuk formasi tenaga kependidikan, tenaga kesehatan, dan tenaga infrastruktur.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Agus Herianto, mengatakan dirinya bersama Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BKD, juga menghadiri rapat di Kementerian PAN RB, baru-baru ini.
“Kementerian berharap pertumbuhan PNS ini zero growth. Jadi berapa yang pensiun, segitu juga yang masuk. Kalau bisa yang masuk lebih sedikit dari yang pensiun,” katanya.
Tenaga pendidik, tidak bisa memedomani sistem zero growth. Sebab, pendidikan berkembang. Apalagi tahun ini akan ada sekolah baru Jambi, sehingga kebutuhan tenaha pendidik semakin banyak.
“Kalau dibanding dengan jumlah pengajuan pertama, jauh sekali. Kita tahun ini juga mau buka sekolah baru. Butuh guru-guru, butuh kepala sekolah, butuh TU,” ujarnya. (JP-Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE