Ipda Auzar ( Foto: Istimewa ) |
Ipda Auzar ditabrak setelah menunaikan Salat Duha di Masjid Polda Riau.
Ipda Auzar yang wafat pada usia 55 tahun tersebut memulai karier di Lantas Polda Riau sejak dari Bintara hingga kini menyandang pangkat Ipda.
Jambipos Online, Pekanbaru - Inspektur Dua Auzar, personel Direktorat Lalu Lintas Polda Riau yang meninggal dalam insiden serangan teroris di Markas Polda Riau, Kota Pekanbaru, dikenal sebagai sosok religius.
Bahkan, sebelum meninggal ditabrak mobil yang dikendarai teroris saat penyerangan pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB tersebut, korban diketahui baru saja melaksanakan Salat Duha.
"Kami semua merasa kehilangan sosok beliau. Bukan hanya polisi tetapi juga ulama dan ustaz di sini," kata Direktur Lalu Lintas Polda Riau, Kombes Pol Rudi Syarifudin di Pekanbaru, Rabu (16/5/2018).
Rudi mengatakan bahwa almarhum Ipda Auzar yang wafat pada usia 55 tahun tersebut memulai karier di Lantas Polda Riau sejak dari Bintara hingga kini menyandang pangkat Ipda.
Selama menjadi anggota Polri, Auzar yang sudah menunaikan ibadah haji itu aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. Dia diketahui kerap memberikan tausiah hingga disebut sebagai salah satu ustaz yang disegani di internal polisi maupun masyarakat setempat.
Sebagai atasan almarhum, Kombes Rudi juga menyebut almarhum memiliki sebuah pesantren dan yayasan anak yatim piatu yang mendidik lebih dari 500 anak kurang beruntung.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang ia peroleh, Kombes Rudi mengatakan sebelum ditabrak hingga meninggal dunia, korban baru saja melaksanakan Salat Duha di Masjid Polda Riau yang berlokasi di lantai dua. Ibadah itu, kata Rudi, rutin dilakukan almarhum setiap pagi.
"Sebelum kejadian, beliau juga sempat memberikan pengarahan jadwal tausiah dan kegiatan Ramadan di lingkungan Masjid Polda Riau," ujarnya.
Selanjutnya, korban turun ke bawah untuk kembali ke ruangan kerja dan seketika ditabrak mobil yang dikendarai teroris.
"Kami sangat berduka. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya," ujar Rudi.
Polisi Korban Sabetan Samurai Selesai Jalani Operasi
Kompol Farid Abdullah, anggota Polda Riau yang terluka bacok akibat sabetan samurai telah selesai menjalani operasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Pekanbaru, Rabu (16/5/2018).
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Riau Kombes Pol Asmarahadi di Pekanbaru, Rabu mengatakan saat ini kondisi korban stabil dan terus membaik.
"Kapolda barusan menjenguk Kompol Farid. Beliau sudah selesai operasi pembersihan luka bagian belakang," katanya.
Meski dalam kondisi stabil, dia mengatakan pihaknya juga masih terus mengamati perkembangan kesehatan korban yang merupakan personel Bidang Hukum Polda Riau.
Penanganan medis juga dilakukan terhadap Brigadir John Hendri di RS Bhayangkara Polda Riau, yang mengalami luka pada bagian jari tangan. Korban juga dilaporkan kondisinya semakin membaik.
Dalam insiden penyerangan terduga teroris tersebut, seorang anggota Polri yang berdinas di Ditlantas Polda Riau, Ipda Auzar meninggal dunia.
Ipda Auzar meninggal setelah ditabrak saat berusaha menghentikan mobil yang dikendarai para teroris. Empat terduga teroris tewas dalam insiden tersebut.
Selain menyerang anggota Polisi, dua orang wartawan masing-masing bernama Riyan kameramen TV One serta Rahmadi kameramen MNC TV juga terluka dalam serangan tersebut.
Untuk diketahui, serangan dilakukan oleh terduga teroris menggunakan mobil jenis minibus Avanza pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Penyerangan dilakukan sesaat sebelum Kapolda Riau Irjen Pol Nandang menggelar konferensi pers pengungkapan sabu-sabu.
Kondisi terakhir Mapolda Riau pasca serangan teroris tersebut berangsur kondusif. Namun, polisi masih terus melakukan penjagaan ketat di sejumlah titik.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto menuturkan pihaknya akan kembali melakukan keterangan pers Rabu petang ini.(JP)
Sumber: BeritaSatu.com
Polisi Korban Sabetan Samurai Selesai Jalani Operasi
Kompol Farid Abdullah, anggota Polda Riau yang terluka bacok akibat sabetan samurai telah selesai menjalani operasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Pekanbaru, Rabu (16/5/2018).
Kompol Farid Abdullah, anggota Polda Riau yang terluka bacok akibat sabetan samurai saat menyelamatkan diri. |
"Kapolda barusan menjenguk Kompol Farid. Beliau sudah selesai operasi pembersihan luka bagian belakang," katanya.
Meski dalam kondisi stabil, dia mengatakan pihaknya juga masih terus mengamati perkembangan kesehatan korban yang merupakan personel Bidang Hukum Polda Riau.
Penanganan medis juga dilakukan terhadap Brigadir John Hendri di RS Bhayangkara Polda Riau, yang mengalami luka pada bagian jari tangan. Korban juga dilaporkan kondisinya semakin membaik.
Dalam insiden penyerangan terduga teroris tersebut, seorang anggota Polri yang berdinas di Ditlantas Polda Riau, Ipda Auzar meninggal dunia.
Ipda Auzar meninggal setelah ditabrak saat berusaha menghentikan mobil yang dikendarai para teroris. Empat terduga teroris tewas dalam insiden tersebut.
Selain menyerang anggota Polisi, dua orang wartawan masing-masing bernama Riyan kameramen TV One serta Rahmadi kameramen MNC TV juga terluka dalam serangan tersebut.
Untuk diketahui, serangan dilakukan oleh terduga teroris menggunakan mobil jenis minibus Avanza pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Penyerangan dilakukan sesaat sebelum Kapolda Riau Irjen Pol Nandang menggelar konferensi pers pengungkapan sabu-sabu.
Kondisi terakhir Mapolda Riau pasca serangan teroris tersebut berangsur kondusif. Namun, polisi masih terus melakukan penjagaan ketat di sejumlah titik.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto menuturkan pihaknya akan kembali melakukan keterangan pers Rabu petang ini.(JP)
Sumber: BeritaSatu.com
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE