Ilustrasi longsor. ( Foto: Antara ) |
Sedikitnya 140 kepala keluarga (KK) di Desa Hiang Sakti dan Pungut Hilir masih terisolir.
Warga terancam krisis bahan makanan.
Jambipos Online, Kerinci-Sedikitnya 140 keluarga di Desa Hiang Sakti dan Pungut Hilir, Kecamatan Airhangat Timur, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi hingga Rabu (25/4/2018) masih terisolasi menyusul longsor yang memutuskan akses jalan ke dua desa tersebut. Putusnya akses jalan tersebut menyebabkan pasokan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) ke dua desa itu tersendat. Akibatnya, warga terancam krisis bahan makanan.
“Persediaan kebutuhan pokok dan BBM di warung-warung di desa kami kini semakin langka karena sudah dua hari desa kami terisolir akibat longsor. Kami mengharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci segera membuka menangani ruas jalan yang tertimbun longsor agar akses ke desa kami terbuka kembali dan pasokan kebutuhan pokok maupun BBM lancar kembali,” kata Aziz (45), warga Desa Hiang di Kerinci, Senin (23/4/2018).
Menurut Aziz, ruas jalan menuju Desa Hiang Sakti, Kerinci yang terimbun longsor terdapat di areal ladangnya. Material batu dan tanah yang menimbun jalan belum dibersihkan karena belum ada alat berat yang dikerahkan ke desa itu. Kemudian beberapa ruas jalan juga ambles dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat sejak terjadi longsor Sabtu (21/4) malam.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Darifus yang dihubungi di Kerinci, Senin (23/4/2018) menjelaskan, pihaknya sudah mengerahkan petugas BPBD dan warga masyarakat bergotong–royong membersihkan material longsor yang menimbun badan jalan menuju desa Hiang Sakti dan Pungut Hilir.
“Alat berat akan dikerahkan membersihkan material longsor yang menimbun badan jalan di tiga lokasi menuju kedua desa itu, Senin ini. Selain itu bantuan kebutuhan pokok juga diupayakan bisa sampai di kedua desa itu Senin ini,”katanya.
Dikatakan, selama sepekan terakhir, Kerinci sudah dua kali dilanda banjir akibat hujan lebat. Banjir melanda Desa Depatitujuh, Kecamatan Airhanta Timur pekan lalu. Banjir menyebabkan sekitar 150 unit rumah warga terendam dan membuat warga sempat mengungsi. Banjir di Desa Depatitujuh tersebut akibat meluapnya SungaiBatangmerao.
Pengungsi Banjir
Menurut Darifus, selain longsor yang melanda ruas jalan di Kecamatan Air Hangat Timur, Kerinci, daerah itu juga kembali dilanda banjir sejak Sabtu hingga Senin. Sedikitnya 87 unit rumah warga Desa Sungaiabu, Kecamatan Airhangat TImur terendam banjir. Sebagian besar warga tersebut hingga Senin masih mengungsi karena genangan air yang merendam rumah mereka masih mencapai ketingggian 50 sentimeter (cm).
“Petugas BPBD Kerinci masih terus berupaya mengatasi genangan banjir yang merendam rumah warga. Sementara warga yang rumahnya masih terendam banjir hingga Senin sudah kami tampung di tenda pengungsi dan rumah warga yang aman dari banjir. Bantuan makanan, obat-obatan dan petugas kesehatan juga sudah disiapkan di lokasi pengungsi,” kata dia.
Dijelaskan, hujan lebat yang melanda Kerinci Sabtu (21/4) menyebabkan puluhan desa di Kecamatan Gunung Kerinci, Airhangat Timur, dan Depatitujuh, Kerinci terendam banjir. Banjir tersebut membuat sekitar 500 kepala keluarga (KK) di tiga kecamatan tersebut sempat mengungsi hingga Minggu (22/4).
“Banjir terparah terjadi di Desa Sungaiabu, Kecamatan Airhangat Timur. Jumlah warga yang mengungsi di desa tersebut mencapai 87 KK. Sebagian warga desa itu masih mengungsi hingga Senin. Warga desa itu juga masih khawatir terjadinya banjir susulan karena curah hujan di daerah itu masih tinggi,”ujarnya.
Secara terpisah, pihak Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi mengimbau seluruh warga masyarakat Jambi yang bermukim di kawasan daerah aliran sungai (DAS) dan perbukitan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya banjir dan longsor.
“Kewaspadaan banjir dan longsor tersebut perlu ditingkatkan karena curah hujan di Jambi diperkirakan masih tinggi hingga akhir April nanti. Seluruh daerah di Provinsi Jambi berpeluang hujan lebat, khususnya di Kabupaten Kerinci, Bungo, Tebo, Merangin, Sarolangun dan Kota Sungaipenuh,” kata Kepala BMKG Provinsi Jambi, Nurangesti.
Dampak hujan lebat di daerah hulu Sungai Batanghari tersebut, lanjut Nurangesti, perlu juga diwaspadai di daerah hilir, seperti di Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi dan Batanghari. Biasanya hujan lebat di daerah hulu Sungai Batanghari menyebabkan sungai Batanghari meluap dan menyebabkan banjir kiriman di wilayah Kota Jambi, Muarojambi dan Batanghari.(JP-SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE