Wagub: Dibutuhkan Upaya Menata Kembali Tatanan Sosial Masyarakat yang Toleran
Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, Dr Drs H Fachrori Umar MHum |
Jambipos Online, Jambi-Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, Dr Drs H Fachrori Umar MHum menegaskan pentingnya penguatan wawasan kebangsaan terutama bagi generasi muda yang dinilainya telah mengalami degradasi. Bahwa arus globalisasi tidak saja memberikan efek positif tetapi juga membawa dampak negatif yang mempengaruhi perilaku generasi muda.
Pernyataan ini disampaikan H Fachrori Umar saat menghadiri Kuliah Umum Wakil Ketua DPD RI, Dr.Nono Sampono,M.Si dengan Civitas Akademika Universitas Jambi dengan topik Wwasan Kebangsaan, di Auditorium Rektorat Unja Kampus Mendalo, Kabupaten Muarojambi, Kamis (22/3/2018).
“Degradasi moral seperti munculnya perilaku hidup bebas, berkurangnya penghayatan nilai-nilai agama, berkurangnya rasa hormat kepada orang tua dan adat-istiadat membuat kita harus mengevaluasi pola didik dan pola asuh generasi muda kita. Dari beberapa realitas tersebut, dibutuhkan upaya serius dalam menata kembali tatanan sosial masyarakat yang toleran dan bersahaja, demi tegaknya persatuan dan kesatuan," ujarnya.
H Fachrori Umar mengatakan, seluruh bangsa ini sepakat perpecahan tidak akan terjadi di negara Indonesia. Untuk itu penguatan wawasan kebangsaan dan tegaknya empat pilar bangsa yakni menjaga keutuhan NKRI, menegakkan Pancasila, menjunjung tinggi Undang-Undang Dasar 1945, dan menguatkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika harus terus diperjuangkan.
“Upaya kita memperkokoh wawasan kebangsaan dan empat pilar bangsa tersebut bukanlah tugas yang mudah dan tidak dapat dilakukan secara parsial dan sektoral. Usaha itu membutuhkan sinergitas dan kebersamaan semua pemangku kepentingan dengan membangun koordinasi yang efektif antar komponen pemerintah akan memberikan kejelasan rencana tindak dalam menyikapi setiap persoalan," jelas H Fachrori Umar.
Dia menjelaskan bahwa untuk jangka panjang, salah satu strategi yang dijalankan adalah menanamkan dan membudayakan wawasan kebangsaan dan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara pada generasi muda.
“Anak-anak bangsa ini harus ditanamkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, menghormati perbedaan, menjunjung tinggi toleransi dan bertekat menjaga tegaknya kehormatan bangsa salah satunya melalui kegiatan yang kita lakukan hari ini. Dan Jambi saat ini masih menjadi provinsi yang aman, dengan demikian keamanan tersebut akan meningkatkan minat investasi, menggerakkan roda perekonomian daerah sehingga kita bisa melaksanakan pembangunan, dan hasil ini adalah upaya kerja keras dan kebersamaan semua komponen masyarakat Provinsi Jambi. Oleh karena itu, kita harus terus merapatkan barisan agar cita-cita kita wujudkan, kesejahteraan masyarakat Jambi dapat tercapai," ungkapnya.
H Fachrori Umar juga mengingatkan bahwa dengan kondisi Provinsi Jambi yang kondusif tersebut, tentu harus tetap waspada terhadap beberapa permasalahan yang perlu diantisipasi yaitu diantaranya konflik komunal seperti permasalahan sengketa lahan perkebunan, isu-isu pemicu konflik juga sangat beragam mulai dari permasalahan suku, agama, ras, dan antargolongan atau diskriminasi secara politik ekonomi dan sosial serta pengelolaan sumber daya alam yang kurang adil.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD RI, Dr.Nono Sampono,M.Si dalam kuliah umumnya menjelaskan bahwa generasi muda diharapkan memiliki wawasan kebangsaan yang tinggi karena generasi muda ini nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa.
"Generasi muda harus mengerti perjuangan ditegakkannya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Indonesia memiliki begitu banyak suku dan keberagaman tetapi dipersatukan dengan wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia dan ini tidak bisa ditawar-tawar lagi. Mahasiswa menjadi salah satu target kami karena di tempat inilah, di kampus, generasi-generasi muda ditempa menjadi generasi yang memiliki wawasan kebangsaan yang kuat," jelas Nono Sampono.
Nono Sampono menyampaikan, saat ini ada banyak hal yang ingin merusak kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menjadikan keberagaman sebagai hal yang sangat menjual dan sangat mudah untuk memecah belah masyarakat.
"Saya tekankan dan tegaskan kepada para mahasiswa bahwa setiap paham itu akan masuk ke dalam kampus, tetapi keberagaman ini sudah disadari dan telah dipersatukan. Jika ada yang berbeda, maka kita harus mampu menyaring informasi dan membentengi diri kita sendiri, Anda boleh berbeda pandangan, boleh berbeda politik tetapi anda tetap Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Nono Sampono. (JP-Hms-Maria)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE