Jambipos Online, Tebo-Warga bersama Tim Gabungan yang terdiri dari Polres Tebo, BKSDA Provinsi Jambi, TNI, BPBD Tebo, Satpol PP Tebo sejak 27 Februari 2018 lalu masih terus berusaha mencari buaya ganas yang telah memangsa dua warga Tebo Ulu di Sungai Batanghari di Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo. Tim Gabungan akan melakukan perburuan buaya ganas itu hingga tujuh hari kedepan.
Iwan Gunawan SH, salah seorang Tim BKSDA Provinsi Jambi Wilayah II Batanghari kepada wartawan mengatakan, proses pencarian akan dilakukan selama tujuh hari dan kami lakukan dengan 4 cara. “Cara yang kami lakukan dengan menggunakan perangkap, pancing, pukat buaya, pakai tombak pada titik buaya sering timbul,” katanya.
Jika dalam pencarian tujuh hari tidak membuahkan hasil, maka pihak BKSDA Provinsi Jambi dan Polres Tebo untuk mengambil langkah selanjutnya. Dan jika buaya tersebut dapat ditangkap, akan diserahkan ke BKSDA Provinsi Jambi. “Apakah dikarantina atau dibunuh kami belum tahu,” ujarnya.
Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di Sungai Batanghari selama pencarian dilakukan oleh Tim Gabungan.
Dua Korban Tewas
Perburuan buaya ganas itu dilakukan sejak Selasa (26/2/2018) sejak Pukul 08.30 WIB. Tim Gabungan pencari buaya pemangsa manusia berkumpul di Polsek Tebo Ulu untuk mencari cara menangkapnya.
Sekitar pukul 01.00 WIB, Tim Gabungan yang terdiri dari Polres Tebo, BKSDA Provinsi Jambi, Basarnas, TNI, BPBD Tebo dan Satpol PP Tebo melakukan penyisiran di Sungai Batanghari di Desa Teluk Kuali di Pulau Batu Kecamatan Tebo Ulu.
Warga Melihat Jejak Penangkapan Buaya Ganas. |
Kabag Ops Polres Tebo, Kompol Jalaludin mengatakan, tim gabungan akan melakukan pencarian keberadaan buaya yang telah memangsa dua orang warga tersebut. Kepada seluruh anggota Tim agar berhati-hati dan tidak gegabah demi keselamatan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tebo, Taufik Khaldi mengatakan pencarian akan dilaksanakan selama enam hari dan seluruh Tim gabungan akan menginap di Kecamatan Tebo Ulu.
Menurut informasi warga setempat, pencarian buaya ini melibatkan Pawang Buaya. “Penangkapan ini menggunakan orang ahli buaya (pawang buaya) dua orang dari Sumatera Selatan,” ujar sumber tersebut.
Keberadaan buaya tersebut sudah sangat meresahkan warga. Sudah dua warga menjadi korban keganasan buaya tersebut, pertama Hopsah (35) warga Desa Pulau Jelmu, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo menghilang setelah diterkam buaya, Sabtu (17/2/2018) di Sungai Batanghari dan baru ditemukan warga bernama Pawi, warga Desa Koto Joyo pada hari Minggu (18/2/2018) sekitar pukul 07.35 WIB.
Korban kedua yakni Samsidar (60) warga Desa Melako Intan, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo tewas diterkam buaya, Rabu (22/2/2018) sekitar Pukul 16,30 WIB di Sungai Batanghari.
Mayat korban baru ditemukan, Kamis (23/2/2018) setelah dilakukan pencarian oleh Tim Basarnas dan dari Mapolsek Tebo Ulu di sungai Batanghari, tidak jauh dari tempat kejadian, tepatnya antara desa Lubuk Banteng dengan Desa Melako Intan.(JP-03/Berbagai Sumber)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE