Dalam Kenangan Tiga Bocah Tewas-Photo FB-Widya Pury Modhy |
Jambipos Online- Lewat sebuah tulisan, Widya Pury Modhy, warganet Gianyar Sukawati, Denpasar –Bali mencurahkan isi hatinya soal peristiwa 3 anak kandung yang meninggal karena diracuni oleh ibu kandungnya di Bali. Berikut ini kutipan tulisan itu dari linimasa social media milik Widya Pury Modhy (FB).
Widya Pury Modhy menambahkan 4 foto 22 Februari 2018 Pukul 6:00 WIB• KISAH NYATA PILU NYA KEHIDUPAN RUMAH TANGGA YANG BERUJUNG MAUT.
GIANYAR SUKAWATI-(DENPASAR -BALI )
SELAMAT TINGGAL IBU MAAF JIKA AKU PERGI LEBIH DULU
KINI AKU SUDAH BERMAIN BERSAMA MALAIKAT2 TUHAN
TANPA AKU TAU SALAH DAN DOSA KU KEPADAMU IBU
KAU KEMBALIKAN AKU KE RUMAH TUHAN
Aku tahu pasti berat bagimu menyaksikan kepergianku. Kulihat air mata tak pernah kering dari pipimu. Kulihat kau masih mengamati foto fotoku. Kau buka lemari dan kau usap satu persatu baju bajuku. Kau cium, kau dekap, seakan kau mencari aroma tubuhku yang tak pernah lagi bisa kau bau. Setiap kau melihat mainan mainanku, air mata berderai membasahi pipimu. Kau terisak dan menahan perih di dadamu.
Kau takkan lagi berlari kesana kemari mengejarku demi sesuap nasi masuk ke mulutku. Kau takkan pernah lagi merayu dan membujukku melepas baju dan mandi bersamamu.. Kau takkan pernah lagi terganggu oleh rengekan dan tangisku. Tak ada lagi yang berteriak meminta ini dan itu..
Oh ibuu..
Aku juga sangat merindukanmu. Aku tetap ingin berada dalam pelukanmu di kala malam dingin menghampiriku. Aku ingin duduk dipangkuanmu mendengar semua cerita lucu darimu.. Ibu.. sekali lagi maafkan aku. Seharusnya aku masih bersamamu.
Ibu… sejujurnya aku ingin tumbuh dewasa dan punya kesempatan merawatmu. Sebagai tanda baktiku atas segala pengorbanan yang telah kau berikan padaku.
Sejujurnya aku ingin menyaksikan putihnya rambutmu dan kerutan di wajahmu. Aku ingin menuntunmu berjalan tatkala kaki dan tanganmu tak lagi kuat untuk menopang tubuhmu. Aku ingin sekali mendo'akanmu di setiap DOA KU kan terselipkan nama mu.
Oh ibuu..
Tuhan punya rencana lain untukku. Kaulah yang ternyata menyaksikan kepergianku. Meski tak lama kau melahirkan dan merawatku.
Maafkan aku ibu.. aku telah begitu tiba tiba meninggalkanmu. Membuatmu sedih dan perih menguburku.
TUHAN LEBIH SAYANG AKU IBU,...
NANTI PARA MALAIKAT TUHAN YANG MENGAJAK KU BERMAIN....
IBU JANGAN SEDIH YA
JAGA DIRI IBU BAIK2 KAMI SEMUA SAYANG IBU...
(Amor Ring Acintya adek ganteng dan cantik )
(Semoga menyatu dengan Tuhan )
Inilah suatu contoh kehidupan dalam rumah tangga ketika mertua terlalu bnyak ikut campur urusan rumah tangga anak .
Dan inilah akibat dari hasil suami yg suka selingkuh , suami tdk memikir akibat nya yg akan terjadi dalam rumah tangga kalau sudah tdk cocok mending ambil jalan sendri2 saja.
Ketika istri sdh tdk tahan dengan masalah rumah tangga dan di tambah ocehan mertua yg menyakitkan ia akan depresi .
Dan ketika istri tdk mendapatkan dukungan motivasi dari orang2 yg bisa memberi pengetahuan tentang kehidupan , pada saat ia kehilangan akal sehat saat marah dan emosi yg terpendam karna sakit hati yg mendalam , beginilah yg akan terjadi , ia akan hanya berpikir mengakhiri hidup nya dan mengajak orang-orang yang disayangi (anak2 yang tidak berdosa).
Buat para mertua
Sebagaimana pun engkau membenci menantu Mu , ia tetaplah lah istri dari anak Mu dan anak2 nya tetaplah cucu Mu.
Janganlah menyakiti menantu Mu dengan mengeluarkan kata2 yg tdk pantas, karena ia rela meninggal kan keluarga nya demi ikut dengan anak Mu mengarungi rumah tangga dan rela mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan keturunan Mu (cucu Mu ).
Dan sebagaimana suami dan istri sebisa mungkinlah kalian untuk bisa mengambil sikap , dan bisa saling mengerti satu sama lain. Jangan hanya mementingkan diri sendiri.
Dan buat para PELAKOR tolonglah berpikir dua kali untuk menjalin hubungan sama suami orang , pikirkanlah akibat nya ...
Jangan sampai gara-gara kamu rumah tangga orang jadi hancur dan mungkin berakibat fatal ( kematian )
*Akibat mertua yg selalu ikut campur rumah tangga anak
*Akibat suami selingkuh
*Akibat adanya PELAKOR
Efeknya :
Istri depresi , kehilangan akal sehat ,
Dan memberi sesuatu pada anak, yg mengakibatkan ( kematian )
Dan melukai dirinya sendiri yg mengakibatkan ( kematian )
Buat para ibu-ibu kalau punya masalah jgn di pendam sendiri ,jika itu sdh tersa berat bagimu berbagi lah dengan orang yang berada dalam ajaran (spiritual).
(orang yang mengerti agama ) maka ibu-ibu akan diberi motivasi dan solusi nya dan di beri penyemangat hidup agar lebih baik lagi. Jangan mengambil keputusan sendiri yang berakibat fatal!
Jadikanlah pengalaman dari kejadian ini sebagai pembelajaran untuk kita agar lebih baik lagi dalam mengambil langkah dan keputusan.
(Semoga Amor Ring Acintya adek-adek ganteng surga tempat kalian dan ampunilah atas kesalahan dan dosa ibu Mu ke Padamu)
Rahajeng Rahayu semoga kita di jauhkan dari hal-hal buruk dalam keluarga. Hare Krisna (Astungkare ).
3 Anak Meninggal dengan Mulut Berbusa, Ibu Kandung Coba Bunuh Diri
Warga Gumi Seni Gianyar geger pada Rabu pagi, 21 Februari 2018. Pasalnya, tiga anak sebuah keluarga di Banjar Palak, Desa Sukawati, Gianyar, Bali, tewas tidak wajar. Sementara, ibu para korban, Ni Luh Putu Septyan P. mencoba bunuh diri.
Dalam Kenangan Tiga Bocah Tewas-Photo FB-Widya Pury Modhy |
Tiga anak kandung pasangan Putu Moh–Ni Luh Putu Septyan P tewas dengan mulut berbusa karena menenggak cairan racun pembasmi serangga. Ketiga korban itu masing-masing berinisial Ni Putu DMPD (6), Made MLP (4), dan Nyoman KP (2).
Ni Luh diduga meracuni ketiga buah hatinya. Ia ditemukan sekarat dan dilarikan ke RS Sanglah untuk mendapat perawatan.
Menurut informasi, insiden itu bermula ketika Selasa siang, 20 Februari 2018, Ni Luh yang berstatus guru itu pulang ke rumah asalnya di Banjar Palak, Sukawati, untuk menginap.
Dua jam kemudian, suaminya, Putu Moh, datang menemui istrinya. Saat itu, Putu Moh mengajak istri dan anaknya pulang ke Petang. Namun, Ni Luh menolak.
Putu Moh lalu pulang sendiri. Selasa malam, saksi Nyoman Yoga yang juga adik Ni Luh sempat bertemu dengan suami ibu guru itu di depan pintu rumah.
“Mau ke mana?" tanya Yoga. Lalu dijawab suami pelaku, "Mau pulang." Nyoman juga sempat melihat Ni Luh sedang menyusui anak bungsunya yang sedang tidur.
Ini Kronologinya
Kasus dugaan percobaan bunuh diri dan pembunuhan sekeluarga di Gianyar Bali menghebohkan publik. Seorang guru PNS asal Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, diduga mencekoki ketiga anaknya dengan racun serangga hingga tewas. Sementara dirinya, yang turut meminum racun dan menyayat lengan dan leher dalam aksi bunuh diri itu gagal meninggal dunia dan masih terselamatkan.
Ibu dan Putri Sulungnya. Photo FB-Widya Pury Modhy |
Informasi yang dihimpun, kronologi percobaan bunuh diri dan pembunuhan ketiga anak dalam satu keluarga berawal saat terduga pelaku Ni Luh Putu Septyan Parmadani (33) bersama ketiga anaknya, masing-masing Ni Putu Diana Mas Pradnya Dewi (6), Made Mas Laksamana Putra Lakis (4), dan Nyoman Kresnadana Putra lakis (2) mengunjungi rumah nenek mereka di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar pada Selasa 20 Februari 2018 sekitar Pukul 12.45 WITA.
Sekitar pukul 14.30 Wita suami terduga pelaku, Putu Mohdiana sempat datang ke rumah tersebut dan berbincang dengan isterinya. Suaminya mengajak isteri dan anak-anaknya pulang ke rumah mereka. Namun pelaku tidak menyanggupi permintaan suaminya.
Kemudian sekitar pukul 23.00 Wita, adik terduga pelaku I Nyoman Yoga sempat bertemu dengan Putu Mohdiana di depan pintu rumah. Dia menanyakan suami kakaknya itu hendak pergi ke mana malam-malam, yang langsung dijawab akan pulang ke rumahnya.
Adik pelaku kemudian masuk ke rumah dan melihat kakaknya sedang menyusui anaknya. Selanjutnya, dia pergi ke kamarnya untuk beristirahat, sedangkan pelaku masih di luar bersama kakak yang lain dan ibunya.
Keesokan harinya, sekitar pukul 06:40 wita, Rabu (21/2/2018). Adik pelaku hendak mengambil alat mandi di kamar tempat kakanya menginap. Namun kondisi kamar terkunci dari dalam. Dia kemudian mengetuk dan menggedor pintu tapi tidak ada jawaban. Penasaran, dia kemudian memaksa masuk ke dalam kamar melalui jendela. Di situlah dia melihat kakaknya dan ketiga anaknya dalam kondisi terbujur kaku.
Posisi kakaknya dalam kondisi terlentang dengan sebilah pisau masih terpegang erat di jemari tangannya. Saat diperiksa, keadaan ketiga anak yang masih kecil itu sudah tidak bernapas, sedangkan terduga pelaku yang terlihat ada luka goresan di pergelangan tangan kiri dan leher bagian kanan, masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Nyoman Yoga kemudian membuka pintu kamar dan memanggil seluruh anggota keluarga selanjutnya membawa pelaku dan ketiga korban ke Rumah Sakit (RS) Ganesha. Tim medis rumah sakit langsung menangani serius kondisi ibu korban, sedangkan ketiga anaknya dinyatakan meninggal.
Pihak keluarga kemudian melaporkan ke Polsek Sukawati. Petugas yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasil pemeriksaan di kamar tersebut, petugas menemukan cairan pembasmi serangga dalam kemasan plastik yang isinya sudah habis. Ceceran baygon, pisau dapur dan bercak darah.
Dugaan sementara, petugas menyimpulkan kematian ketiga korban disebabkan menenggak racun serangga yang dicekoki ibu kandungnya sebagai terduga pelaku. Dari kamar itu, petugas mengamankan satu bungkus cairan pembasmi serangga, dua buah pisau dapur, pensil, STNK, sepasang sandal, dan sebuah tutup botol.
“Kasus ini masih kami selidiki. Petugas sudah mengumpulkan sejumlah bukti dan olah TKP. Kami masih akan memeriksa saksi-saksi dan menunggu terduga pelaku sadar untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Putu Sugiarta.(JP-03/Berbagai Sumber)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE