Photo Daryono-FB |
Jambipos Online, Jambi-Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jambi melakukan Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang dan Politisasi SARA untuk Pilkada Berintegritas, Rabu (14/2/2018). Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu.
Terjawab sudah bukan? Bahwa merosotnya tingkat partisipasi pemilu di Jambi dari tahun ke tahun bukan pada kurangnya sosialisasi oleh KPU dan Bawaslu. Juga bukan perkara teknis seputar asumsi amburadulnya DPT, tidak sampainya kartu pemilih atau undangan, juga bukan perihal kesadaran politik warga negara yang rendah.
Ini semua bermuara pada ambruknya kepercayaan publik atas lembaga-lembaga hasil pemilu. Tentang anjloknya "trust'' rakyat pada aktor-aktor politik terpilih. Barangkali inilah sisi kontradiksi dari sebuah pemilu.
Sementara di sebelah sini KPU dan Bawaslu jumpalitan siang malam menerapkan sistem yang semakin rapi, tak jera dan tak henti membangun optimisme publik.
Di seberang sana, aktor politik berpesta memporakporandakan mandat hingga titik sekarat. Bagi mereka, 200 juta, 600 juta, 3 miliar atau 6 miliar adalah harga yang wajar saja bagi sebuah ''kesepakatan'' bersama.
Sungguh, korupsi bukan hanya tentang mencuri uang publik, tapi ia juga menghancurkan rasa percaya. Korupsi menghabisi harapan bahwa di negeri ini, politik dan pemilu sebagai bagiannya, suatu saat bisa berbuah orang-orang bersih dan jujur.(JP-Ratna Dewi-FB)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE