Jambipos Online, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Indonesia untuk mewaspadai cuaca ekstrem berupa angin kencang, hujan lebat serta gelombang laut tinggi mulai Senin (29/1/2018) hingga Sabtu (3/2/2018). Provinsi Jambi juga berpotensi dilintasi udara dingin, yang terakumulasi cuaca ekstrem.
Selain itu fenomena langka gerhana bulan total yang akan terjadi pada Rabu (31/1) juga diprediksi dapat menimbulkan pasang atau surut tertinggi dengan rentang 150 cm (1,5 meter). Fenomena ini dapat menyebabkan banjir rob serta terganggunya kegiatan kapal kecil di sejumlah wilayah perairan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebutkan cuaca ekstrem pada akhir Januari hingga awal Februari 2018 ini terjadi termasuk di wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
"Kami ingin menyampaikan terkait peringatan dini cuaca buruk. Potensi hujan intensitas sedang hingga lebat seminggu ke depan, sejak hari ini sampai 3 Februari di beberapa wilayah di Indonesia," ujar Dwikorita, Senin (29/1) siang di kantor BMKG, Jakarta Pusat.
Penyebab cuaca ekstrem di Indonesia ini disebabkan pergerakan massa udara tekanan dingin dari dataran Benua Asia (belahan utara Bumi) dan Samudera Pasifik bergerak menuju ke arah Australia (belahan selatan Bumi) yang jauh lebih banyak disinari matahari.
Sehingga ada sejumlah provinsi Indonesia dilintasi udara dingin, yang terakumulasi cuaca ekstrem ini, yakni: Aceh, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan (Barat, Tengah, Timur, dan Utara), Sulawesi (Tengah dan Selatan), Papua Barat, dan Papua.
Selain itu beberapa wilayah perairan seperti Laut Jawa, Samudera Hindia sisi selatan Pulau Jawa, Selat Sunda, sisi utara perairan pulau Jawa, NTB hingga NTT akan mengalami cuaca ekstrim ini.
"Uap air dari samudera Pasifik atau Hindia dari arah Barat yang menimbulkan potensi hujan lebat disertai kecepatan angin tinggi mencapai 25 knots atau 36 km/jam sampai 70 km/jam di daerah-daerah tersebut dengan potensi gelombang 4-6 meter," tambahnya.
Masyarakat di wilayah tersebut juga diminta mengantisipasi dan mewaspadai cuaca ekstrim tersebut, terutamanya nelayan maupun kapal logistik ukuran kecil.
"Akan ada beberapa gangguan, secara umum masyarakat dihimbau agar fenomena tadi terhadap banjir, longsor. Diingatkan tidak berlindung di bawah pohon saat hujan kilat dan petir, waspada potensi rob tinggi, dan kapal kecil dihimbau menunda kegiatan transportasi atau penangkapan ikan," tutup Kepala BMKG itu.(JP)
Sumber: BeritaSatu.com
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE