Jambipos Online, Jambi-Pemerintah Provinsi Jambi menyetujui kebijakan Pemerintah Pusat mengimport beras untuk ketahanan pangan di Indonesia. Import tersebut juga tidak mempengaruhi harga dan produktivitas gabah di Provinsi Jambi serta kebutuhan beras di Provinsi Jambi sudah swasembada.
Hal itu dikatakan Gubernur Jambi H Zumi Zola saat ditanya wartawan soal sikap Pemprov Jambi terhadap kebijakan import beras oleh Pemerintah Pusat, usai meluncurkan Bantuan Sosial (Bansos) Kementerian Sosial 61 Ton Beras Sejahtera (Restra) Provinsi Jambi tahun 2018 di Lapangan Gubernur Jambi, Kamis (25/1/2018).
Peluncuran Restra Provinsi Jambi tahun 2018 ditandai dengan pelepasan 15 truk pembawa beras Bulog kualitas medium oleh Zumi Zola untuk dibawa ke kabupaten/kpta se Provinsi Jambi.
Peluncuran Bansos Restra Provinsi Jambi 2018 dihadiri oleh Kepala Divre Bulog Jambi Yusul Salahudin dan Kepala Dinas Sosial Catatan Sipil Provinsi Jambi Arief Munandar, Asisten II dan III Setda Provinsi Jambi dan Sekda Kabupaten/ Kota Se Provinsi Jambi selaku koordinator Bansos Restra Provinsi Jambi.
Menurut Zumi Zola, kebijakan pemerintah pusat dalam import beras sudah berdasarkan perhitungan yang matang dan bukan asal import. Pemprov Jambi sangat mendukung kebijakan yang dilakukan Pemerintah Pusat tersebut.
“Kebijakan import beras yang dilakukan Pemerintah Pusat kita sangat menyetujuinya. Tentu import beras tersebut sudah berdasarkan pertimbangan yang sudah matang. Import itu tidak mempengaruhi petani padi di Jambi, karena saat ini Bulog tetap mengambil gabah kering dari petani padi di Provinsi Jambi. Jadi petani padi tak perlu resah,” kata Zumi Zola.
Menurut Zola, saat dirinya melakukan panen raya padi sawah di Desa Pulau Jelmu, Kecamatan Teboulu, Kabupaten Tebo, baru-baru ini sudah mengingatkan agar harga gabah kering (GKG) tetap stabil selama musim panen raya padi Januari – April 2018.
Disebutkan, stabilitas harga GKG di Tebo dan daerah lainnya juga sudah dijamin oleh Bulog Jambi, agar para petani di Tebo yang kini sudah banyak beralih menanam padi tidak kembali lagi menanam sawit.
“Peningkatan produksi padi di Tebo dan kabupaten lain hingga bisa mencapai surplus tidak terlepas dari semakin banyaknya petani sawit beralih menanam padi. Hendaknya para petani jangan lagi kecewa hanya karena harga gabah yang anjlok di saat musim panen raya,” katanya.
Menurut Zumi Zola, Pemprov Jambi terus berupaya meningkatkan produksi tanaman pangan, khususnya padi guna menjamin ketersediaan dan stabilitas harga beras. Peningkatan produksi padi di Jambi tidak hanya penting untuk swasembada beras di daerah itu, tetapi juga untuk menopang peningkatan produksi padi secara nasional.
“Kami terus mendorong para petani mengalihkan kebun sawit menjadi areal tanaman pangan, khususnya padi. Dengan demikian areal sawah di Jambi terus bertambah. Peningkatan luas areal sawah di Jambi penting menopang program swasembada dan ketahanan pangan yang dicanangkan Pemerintah Pusat,”katanya.
Surplus Beras
Dikatakan, Kabupaten Tebo saat ini surplus beras bertepatan dengan musim panen raya padi. Produksi padi di Tebo selama tahun 2017 hingga akhir Januari ini mencapai 58.887 ton GKG. Produksi padi itu setara dengan 36.945 ton beras.
“Kebutuhan beras penduduk Tebo satu tahun sekitar 34.409 ton. Jadi saat ini Tebo sudah surplus beras 2.536 ton beras. Di tengah kondisi surplus beras ini para petani mengharapkan harga GKG tidak anjlok. Kalau bisa harga GKG di Tebo saat panen raya sekarang jangan sampai di bawah harga pembelian GKG Bulog sebesar Rp 7.300/kg,”kata Zola.
Sementara produksi GKG di Merangin hingga Januari 2018 ini mencapai 139.144 ton dengan produksi beras 65.139 ton, sedangkan kebutuhan beras di Merangin sekitar 49.033 ton.
“Jadi saat ini, Merangin surplus beras sekitar 16.106 ton. Di tengah surplus beras dan panen raya padi saat ini, stabilitas harga GKG petani juga perlu dijaga agar petani tidak sampai merugi,” katanya.
Menurut Zumi Zola, saat ini Provinsi Jambi surplus beras sehingga tak perlu merisaukan kebijakan Pemerintah Pusat yang melakukan import beras. Bahkan saat ini Provinsi Jambi tengah menjalin kerjasama pemasaran beras hasil produktivitas petani Jambi ke Batam dan Riau. (JP-Lee)
Berita Terkait
1. Zola Luncurkan 61 Ton Bansos Restra 2018
2. Lumbung Padi Tinggal Kenangan
3. Pemprov Jambi Gelar Operasi Pasar Tekan harga Beras
4. Pemprov Jambi Setuju Pusat Import Beras
5. Bulog Pastikan Beras Impor Tak Ganggu Harga di Daerah
6. Isu Import Beras, Petani Jambi Resah
7. Beras Bisa Langka
8. Mensos Bagikan Beras Sejahtera Kepada Warga di Batanghari
9. Pakai Krung Beras Bulog, Pengusaha Ini Dicurigai Lakukan Pengoplosan Beras
10. Surplus-Beras 44326 Ton, Kabupaten Ini Minim Bantuan Alsintan
11. Zola Upayakan Pengembangan Pertanian Pangan
12. Petani Padi Batangharai Disarankan Masuk Asuransi Pertanian
13. Zola Minta- Spekulan Jangan Permainkan Harga Gabah Petani Jambi
Berita Terkait
1. Zola Luncurkan 61 Ton Bansos Restra 2018
2. Lumbung Padi Tinggal Kenangan
3. Pemprov Jambi Gelar Operasi Pasar Tekan harga Beras
4. Pemprov Jambi Setuju Pusat Import Beras
5. Bulog Pastikan Beras Impor Tak Ganggu Harga di Daerah
6. Isu Import Beras, Petani Jambi Resah
7. Beras Bisa Langka
8. Mensos Bagikan Beras Sejahtera Kepada Warga di Batanghari
9. Pakai Krung Beras Bulog, Pengusaha Ini Dicurigai Lakukan Pengoplosan Beras
10. Surplus-Beras 44326 Ton, Kabupaten Ini Minim Bantuan Alsintan
11. Zola Upayakan Pengembangan Pertanian Pangan
12. Petani Padi Batangharai Disarankan Masuk Asuransi Pertanian
13. Zola Minta- Spekulan Jangan Permainkan Harga Gabah Petani Jambi
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE