Sherrin :Perempuan Harus Cerdas Kelola Keuangan
Jambipos Online, Jambi-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan edukasi waspada edukasi bagi pengurus dan anggota PKK Provinsi Jambi pengurus Bhayangkari cabang Jambi serta Dekranasda Provinsi Jambi. Kegiatan dilaksanakan bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (24/1/2018).
Hadir pada kesempatan ini Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Sondang Martha Samosir dan menghadirkan narasumber Asisten Deputi pemeriksaan usaha simpan pinjam kemenkop dan UKM RI Bapak Achmad Gopar, Analisis Eksekutif Departemen Pendidikan sektor jasa keuangan Akta Bahar Daeng dan Kepala OJK Provinsi Jambi Endang Nuryadin para Wakil Ketua TP PKK Provinsi Jambi Wakil Ketua Bhayangkari serta pengurus Dekranasda Provinsi Jambi dan ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi.
Disampaikan ketua TP PKK Provinsi Jambi Hj.Sherrin Tharia Zola bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai Mitra pemerintah dan penggerak pemberdayaan masyarakat dalam menambah wawasan pengetahuan tentang Otoritas Jasa Keuangan waspada investasi dan perencanaan keuangan.
“Kami menyadari bahwa Banyak kaum wanita pada umumnya dan ibu-ibu yang tergabung dalam PPP Kakak Bhayangkari maupun dekranasda Provinsi Jambi khususnya yang belum memiliki pengetahuan cukup tentang perencanaan atau pengelolaan keuangan sementara sebagai ibu rumah tangga dituntut dapat mengolah keuangan rumah tangga agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan ekonomi keluarga sebagai ibu yang bijak kita dituntut agar dapat memilah-milah mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang merupakan Keinginan kita dituntut agar dapat terus menjaga kelangsungan pendidikan anak-anak kita"ujar Sherrin.
Dilanjutkan oleh Hj. Sherrin Tharia Zola bahwa dalam pengelolaan keuangan kita juga dituntut harus cermat dan memiliki pengetahuan keterampilan serta keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan dan cermat dalam memanfaatkan produk keuangan yang ditawarkan oleh industri jasa keuangan.
“Melalui edukasi keuangan ini diharapkan akan dapat memberikan pemahaman mengenai karakteristik manfaat risiko dan kegunaan produk atau layanan Jasa Keuangan serta pengelolaan keuangan pribadi hingga perubahan perilaku yang positif dalam mengelola keuangan serta memiliki pemahaman terhadap hak dan kewajiban mereka sebagai konsumen untuk itu edukasi keuangan ini Saya rasa sangat diperlukan karena pemahaman yang dangkal mengenai industri jasa keuangan yang produk-produknya akan menyebabkan mudahnya masyarakat terjebak dalam tawaran investasi ilegal yang banyak beredar di masyarakat,” katanya.
Dijelaskan oleh Ketua TP.PKK bahwa pengurus anggota PKK Provinsi Jambi, pengurus Bhayangkari serta Dekranasda Provinsi Jambi mengikuti kegiatan edukasi keuangan yang diselenggarakan oleh jasa keuangan dapat memberikan dampak untuk pengetahuan yang disebarluaskan kepada keluarga tetangga dan masyarakat di sekitarnya sehingga akan mempersempit ruang gerak praktek investasi ilegal.
Kepala Departemen literasi dan inklusi keuangan OJK Sondang Martha Samosir dalam pengarahannya menyatakan bahwa edukasi waspada investasi ini memberikan pendidikan bagi perempuan untuk lebih memahami mengenai literasi keuangan.
“Berdasarkan data dari global index 2015 hanya 37,5% perempuan Indonesia yang punya rekening di lembaga keuangan formal padahal penggunaan produk dan jasa keuangan ini sangat dibutuhkan masyarakat sejak lahir sampai usia senja,” kata Sondang.
Dikatakan Sondang bahwa dengan mengetahui produk jasa keuangan hal yang tidak kalah penting adalah pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan keuangan baik untuk individu maupun untuk keluarga.
“Yang paling sederhana sering dihadapi adalah ketika membeli kebutuhan hidup sehari-hari diperlukan pertimbangan mengenai besarnya dana yang disediakan untuk belanja memilih produk yang sesuai dan murah kemudian menimbang-nimbang manfaat dari produk yang akan dibeli dalam perencanaan keuangan akan diberi inginan belum tentu adalah kebutuhan dan kita dapat nanti diajarkan apa yang nantinya diutamakan"ungkapnya.
Dijelaskan oleh Sondang bahwa pendidikan ini diberikan kepada para perempuan sebagai pemegang keuangan dalam keluarga sehingga perlu ditingkatkan pengetahuan yang dalam pengelolaan dan perencanaan keuangan sehingga cerdas dan mandiri secara finansial.
“Jadi kita tidak terikat kepada bapak-bapak,hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dimulai dari perencanaan dan pengelolaan keuangan keluarga yang baik dengan faktor utama pendukung keberhasilan adalah disiplin dalam mencatat pengeluaran dan pendapatan"ungkapnya.
Dengan pendidikan ini kaum ibu akan melihat bagaimana cara menyisihkan sebagian dana untuk investasi dengan menggunakan produk jasa keuangan supaya juga nanti akhirnya dapat meningkatkan inklusi keuangan.
“Penyelenggaraan kegiatan ini juga merupakan tugas OJK untuk meningkatkan pemahaman dalam mewaspadai penawaran investasi ilegal atau investasi bodong yang terjadi di masyarakat dan penanaman investasi ilegal. Diharapkan dengan literasi kepada perempuan dapat membuat dampak ganda di mana perempuan dapat memberikan edukasi juga kepada masyarakat di sekitarnya,” katanya.(JP-Hms)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE