SOSIALISASI PENCOBLOSAN PILKADA SERENTAK 27 JUNI 2018.IST |
Jambipos Online, Jambi-Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jambi memetakan beberapa wilayah kecamatan yang dinilai rawan konflik pemilihan kepala daerah (pilkada) di Provinsi Jambi. Pemetaan daerah rawan konlik pilkada itu dilakukan sebagai salah satu antisipasi mencegah pecahnya konflik selama proses Pilkada Serentak Juni 2018 di daerah itu.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jambi, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Kuswahyudi Tresnadi di Jambi, Jumat (12/1/2018) menjelaskan, pihaknya sudah memetakan dan melakukan antisipasi dini konflik pilkada di tiga daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2018 di Provinsi Jambi.
Pemetaan konflik pilkada itu, kata Kuswahyudi dilakukan di Kabupaten Kerinci yang diikuti tiga pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati. Kemudian di kabupaten Merangin yang diikuti tiga paslon bupati dan wakil bupati serta di Kota Jambi yang diikuti dua paslon wali kota dan wakil wali kota.
“Hasil pemetaan sementara, Kabupaten Kerinci termasuk daerah paling rawan konflik pilkada serentak nanti. Daerah rawan konflik pilkada di kabupaten ini terdapat di dua kecamatan, yakni Kecamatan Siulak Mukai dan Kecamatan Siulak. Namun tidakmenutup kemungkinan bisa juga pecah konflikpilkada di kecamatan lain di daerah ini,“ ujarnya.
Dijelaskan, Kabupaten Merangin dan Kota Jambi juga memiliki kerawanan konflik pilkada. Kerawanan konflik tersebut antara lain di daerah perbatasan, konflik antarpendukung saat kampanye dan konflik terkait aksi protes terhadap hasil pilkada.
Secara terpisah, Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jambi, Asnawi membenarkan, Kabupaten Kerinci paling rawan konflik pilkada di Provinsi Jambi. Bahkan secara nasional, Kabupaten Kerinci masuk peringkat kesembilan paling rawan pilkada. Karena itu Bawaslu Provinsi Jambi dan Panwaslu Kabupaten Kerinci sudah melakukan antisipasi dini penanganan kerawanan konflik pilkada tersebut.
“Salah satu antisipasi itu, yakni mengadakan pertemuan antara aparat pengawas pemilu, aparat keamanan dari kepolisian dan TNI, jajaran pemerintah daerah, berbagai kelompok masyarakat pengurus partai politik di Kerinci pada Desember 2017,” katanya.
Sementara itu menurut Bupati Kerinci, Adirozal, Kabupaten Kerinci bahkan termasuk zona merah konflik pilkada di Jambi. Kerawanan konflik pilkada di daerah itu sangat tinggi karena di luar pilkada pun masih sering terjadi bentrokan antarwarga desa.
Untuk meredam konflik pilkada di daerah ini, Adirozal yang juga maju kembali menjadi calon Bupati Kerinci pada Pilkada Serentak 2018 mengharapkan paslon bupati dan wakil bupati di Kerinci beserta pengurus partai politik bisa menenangkan pendukungnya masing-masing selama proses Pilkada Serentak 27 Juni 2018.
“Pengamanan dari pengurus partai politik dan para kandidat bupati dan calon bupati juga penting agar Pilkada Serentak 2018 di Kerinci bisa berlangsung aman dan damai. Kita jangan mengandalkan pengamanan dari kepolsian, TNI dan Satuan Polisi Pamong Oraja (Satpol) PP," jelasnya.(JP-SP)
Berita Terkait
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE