Kepala Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Ihsan W. Prabawa pemandu di Jambi Sharia Expo 2014 di WTC Kamis 23 Okt 2014-Foto Rosenman Manihuruk .(rosenmanmanihuruk.blogspot.co.id) |
Jambipos Online, Jambi-Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jambi menerbitkan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Jambi November 2017. KEKR merupakan salah satu terbitan periodik Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi sebagai sarana diseminasi data dan informasi bagi stakeholders.
Dengan demikian, para pemangku kepentingan seperti pelaku usaha, perbankan dan terutama Pemerintah Daerah Jambi (provinsi dan kabupaten/kota) diharapkan dapat memperoleh masukan dalam merumuskan kebijakan pengembangan ekonomi daerah.
KEKR mencakup beberapa aspek seperti perkembangan ekonomi makro regional, keuangan pemerintah daerah, inflasi daerah, stabilitas keuangan daerah, pengembangan akses keuangan dan UMKM, penyelenggaraan sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah, serta ketenagakerjaan dan kesejahteraan. Publikasi ini juga memuat perkiraan pertumbuhan ekonomi dan inflasi daerah.
Berdasarkan asesmen atas data dan informasi Triwulan III-2017, PDRB Jambi tumbuh sebesar 4,76% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,32% yoy). Namun, angka pertumbuhan ini relatif lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional (5,06% yoy).
Sejalan dengan melambatnya aktivitas ekonomi, inflasi Jambi tercatat sebesar 2,32% (yoy) lebih tinggi dari triwulan lalu 2,85% (yoy) dan inflasi nasional 4,37% (yoy). Sementara itu inflasi Bungo pada triwulan II-2017 tercatat sebesar 4,79% (yoy).
Eksposur perbankan pada sektor korporasi relatif masih terkontraksi sebesar 6,94% (yoy) namun semakin membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi cukup dalam sebesar 8,46% (yoy).
Non Performing Loan (NPL) menurun menjadi 2,15%, dibanding triwulan sebelumnya 2,18%. Kredit kepada sektor rumah tangga mengalami peningkatan yaitu sebesar 10,08%, (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya 9% (yoy).
Dana Pihak Ketiga (DPK) Perseorangan rumah tangga tumbuh sebesar 15,46% (yoy), tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya 14,35% (yoy). Sedangkan kredit UMKM mengalami peningkatan dan tumbuh sebesar 8,77% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya 3,65% (yoy). Pembenahan sektor rill secara terus menerus diperlukan sebagai upaya akselerasi penyaluran kredit perbankan terutama dalam rangka meningkatkan pertumbuan ekonomi.(JP-Rel)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE