ILUSTRASI-PENDERITA GIZI BURUK.Net |
Jambipos Online, Muarojambi-Kasus gizi buruk di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi masih relatif tinggi. Jumlah bayi usia lima tahun (balita) yang mengalami gizi buruk di daerah itu selama tahun lalu mencapai 32 orang. Kasus gizi buruk di daerah tersebut mencapai 58 persen dari total 55 kasus gizi buruk se-Provinsi Jambi tahun lalu. Balita penderita gizi buruk tersebut tersebar di beberapa desa yang warga masyarakatnya banyak berada di bawah garis kemiskinan.
“Hasil pendataan kami selama tahun 2017, jumlah balita penderita gizi buruk di Muarojambi sebanyak 32 orang. Sebanyak 13 orang balita penderita gizi buruk mengalami berbagai penyakit. Sedangkan 19 orang balita lainnya mengalami gizi buruk murni,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Muarojambi, Yes Isman di Muarojambi, Jumat pecan lalu.
Menurut Yes Isman, para balita penderita gizi buruk di daerah itu masih terus mendapatkan makanan tambahan selama 90 hari. Setelah mendapatkan makanan tambahan dan perawatan intensif, kondisi 19 orang balita penderita gizi buruk murni di daerah itu sudah membaik. Kondisi tubuh para balita tersebut masih kurus, namun gerakannya semakin lincah.
Dijelaskan, dari 13 orang balita penderita gizi buruk yang disertai berbagai penyakit sudah meninggal tiga orang. Sedangkan 10 orang balita penderita gizi buruk yang sakit masih dalam perawatan keluarga. Balita penderita gizi buruk tersebut ada yang mengalami tuberculosis (TBC) paru, hedrosepalus (pembesaran otak) dan berbagai penyakit lainnya.
“Lima orang balita penderita gizi buruk yang juga mengalami penyakit tersebut sudah membaik dan tidak lagi mendapatkan makanan tambahan.Namun lima orang balita penderita gizi buruk lainnya masih tetap mendapatkan makanan tambahan dan perawatan kesehatan,”katanya.
Dijelaskan, kasus gizi buruk yang menimpa balita di Muarojambi disebabkan rendahnya pengetahuan ibu mereka tentang pola makanan sehat untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita. Kemudian kasus gizi buruk tersebut juga terjadi akibat faktor ekonomi keluarga.
Secara terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Abbas menjelaskan, kasus gizi buruk di Provinsi Jambi masih relatif tinggi. Jumlah balita dan anak-anak yang mengalami gizi buruk di Provinsi Jambi selama tahun lalu mencapai 55 orang. Namun kasus gizi buru tersebut sudah berkurang 29 kasus atau 83 persen dibandingkan kasus gizi buruk di daerah itu tahun 2016 sebanyak 84 orang.
"Pemeriksaan kehamilan ibu tersebut dilakukan hingga ke desa-desa melalui pos pelayanan kesehatan terpadu (posyandu) dan puskesmas. Setiap ibu hamil di Jambi diupayakan menambah makanan tambahan gizi untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak,"katanya.
Menurut Abbas, kasus gizi buruk di Provinsi Jambi banyak disebabkan kemiskinan dan rendahnya pengetahuan ibu mengenai makanan bergizi. Kemiskinan keluarga membuat asupan makanan bergizi untuk anak-anak relatif kurang. Kemudian kurangnya pengetahuan ibu mengenai makanan bergizi membuat mereka kurang memperhatikan kualitas makanan yang diberikan kepada balita dan anak-anak.(JP-SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE