Musri Nauli (kiri) dan Prof Rozali Abdullah. |
Jambipos Online-Melihat tulisanku tahun 2017 sebanyak 146 membuatku yakin. Tahun 2017 adalah tahun "on the track" kembali gairah menulis.
Jauh meninggalkan tahun 2016 sebanyak 126 tulisan, tahun 2013 (125 tulisan), tahun 2014 (131 tulisan). Apalagi tahun 2015 (106 tulisan).. Namun tetap tidak dapat mengalahkan tahun 2012 (153 tulisan).
Sebanyak 146 tulisan selama setahun maka dipastikan setiap 3 hari sekali, aku menulis.
Sebuah "konsistensi" disaat mobilitas yang tinggi menjelang akhir tahun. Sebuah kesulitan ditengah mobilitas namun tetap disiplin menulis adalah sebuah "kewajiban" untuk memenuhi dahaga sebagai tanggungjawab "tidak cukup oral" mendiskusikan berbagai banyak hal.
Banyak yang masih mempertanyakan. Untuk apa menulis ? Apa guna menulis ? Ah. Pertanyaan itu tidak penting bagiku.
Bagiku sederhana. Menulis adalah "merawat ingatanku". Salah satu bentuk sikapku tentang sebuah tema yang hangat dibicarakan.
Sembari berbagi pengalaman. Bukan berbagi ilmu. Karena aku bukanlah penganut mazhab ilmu tertentu. Apabila tema hukum yang banyak dibicarakan, maka itu karena semata-mata aku cukup banyak bahan untuk dituliskan..
Sedangkan tema-tema lain tetap kuceritakan tentu saja mewakili perasaanku yang tetap bergelimang di tengah masyarakat. Dan "rasa" itulah yang disuarakan.
Terima kasih kepada berbagai media yang rela menerima "uneg-uneg"ku.
Semoga tidak ada yang tersinggung, tersakiti dengna tulisanku. Selamat tahun baru... Jangan lupa banyak-banyak piknik.. Agar crita tentang Indonesia tetap bisa disuarakan..
Salam Bahagia.
Rumah Perlawanan, Hari terakhir tahun 2017.
Sumber: FB-Musri Nauli Minggu 31 Desember 2017.
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE